Topi Hitam | part 32

29 5 0
                                    

"Kita tidak akan pernah salah dalam mengetuk hati, tapi terkadang kita selalu salah dalam membuka hati. Jadi berhati-hatilah, jangan sampai itu semua melukai dirimu sendiri."

(Neira Adara Kusuma)

_______________ 🍁______________

"Brengsek, gue ngga trima kejadian hari ini." Ujar Rio dengan emosi yang menyulut di dirinya.

"Sabar Ri, kita masih ada hari lagi." Sambung Arfan yang menenangkan.

"Kita dipermalukan Fan dan lo bilang gue harus sabar. Mana otak lo?!"

"Maksud Arfan kita ngga boleh gegabah karna kekalahan hari ini. Masih ada hari lain Ri, mau sampe kapan lo emosi gini terus? Yang ada nanti kita kalah strategi sama mereka." Ucap Ferdian yang membuat Rio sedikit tenang.

"Kalo kita tempur sama mereka gue ngga yakin, tapi gue yakin kalo ada alat yang bisa bikin mereka nyerah." Sahut Rio dengan seringai setannya.

"Maksud lo Neira?" Tanya Arfan memastikan.

"Iya si cewe cupu itu."

"Ri, lo jangan sangkut pautin cewe dalam masalah ini." Gertak Arfan yang tak terima.

"Apa masalahnya si Fan? Cuma karna lo suka sama itu cewe, lo mau gagalin rencana gue, rencana geng ganasky? Mana solidaritas lo?!" Ujar Rio yang memajukan badannya selangkah pada Arfan.

"Tapi Ri, sulit buat kita celakai Neira. Lo lupa siapa ayahnya?" Sambung salah satu dari mereka.

"Gue tau, tapi cuma karna bokap dia TNI terus gue takut? Kaga!"

"Jangan ambil keputusan dalam keadaan emosi, Ri. Gue tau lo masih punya hati nurani sama cewe."

"Kali ini ngga Fer, gue muak sama tingkah sombongnya Bima. Kalo ada apa-apa sama Neira, Bima lah yang bertanggung jawab bukan kita."

"Ri gue mohon, pikir dua kali lagi. Jangan sakiti Neira, waktu ada orang yang hina cewe lo, lo ngga trima kan? Begitu juga gue, gue ngga mau Neira celaka." Pinta Arfan sembari berlutut dihadapan Rio yang terdiam dan sepertinya sedang berpikir.

"Oke, tapi kita tetep culik Neira. Gue pengen Bima kalang kabut karna masalah ini. Dan kalian yang ada disini, gue tugasin besok kalian hadang Neira di tengah jalan. Gue tau Neira tipe cewe yang cerdik, jadi gue minta lo semua cari penangkal biar Neira mau dibawa kesini."

"Lo harus jamin Neira ngga celaka." Sahut Arfan dengan singkat.

"Segitunya lo Fan. Kalo sayang bilang ke dari dulu, jadi ngga keduluan si Bima. Ah cemen lo." Ledek Rio yang membuat semua orang menertawakan Arfan.

"Sialan lo, Ri."

Rencana jahat mulai tersusun. Perasaan Bima mulai gelisah karena kejadian antara geng motornya dan ganasky. Ia takut ganasky tak mau menerima kekalahannya dan akan mencari mangsa orang terdekatnya.

"Gue takut Rio jahatin Neira." Batin Bima pada dirinya sendiri.

Karena terlalu cemas, Bima pun memutuskan untuk mencari tau kabar Neira dengan menelponnya. Neira yang sedang membaca buku terkejut dengan dering ponselnya.

"Assalamualaikum Princess." Sapa Bima dengan nada yang beda.

"Waalaikumsalam Bim, kenapa malem-malem nelpon? Ada masalah apa?" Tanya Neira dengan nada cemas.

Atap SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang