Beranjak| part 35

35 3 0
                                    

"Perlahan semua yang berjalan akan kembali ke sedia kala, tapi tidak menutup kemungkinan kenangan akan tetap ada walaupun hati dan pikiran berusaha untuk melupa."

(Neira Adara Kusuma)

______________ 🍁______________

Putaran waktu semesta berjalan dengan cepat, banyak hari yang sudah Neira lewatkan dengan kisah baru yang ia lukiskan sendiri meski kisah lamanya sama sekali tak dapat ia hapus dari memori. Masa-masa indah putih abu-abu sudah Neira rasakan, dari suka dan bahagianya saat ia memiliki sahabat yang selalu ada untuknya dan pahit saat ia harus belajar dengan giat demi mimpi-mimpinya.
Satu bulan yang lalu tepatnya setelah perpisahannya dengan Rigel, ia telah melaksanakan Ujian akhir di sekolahnya. Dalam keadaan pikiran yang kacau ia berusaha untuk mendapat nilai maksimal demi kedua orang tuanya.

"Bunda." Ucap Neira yang mendekati Karlina saat sedang santai.

"Iya sayang, ada apa kok mukanya tegang banget." Tanya Karlina yang memperhatikan raut wajah berbeda dari putrinya.

"Bun, Neira mau... emm Neira...." Jawab Neira dengan terbata-bata.

"Sini duduk dulu, ngga usah takut ayo ngomong aja."

"Masalah kuliah Neira gimana Bun?" Ujar Neira yang duduk tak jauh dari Bundanya.

"Oh itu, kamu tenang aja. Dari hasil ujian kemaren Bunda puas banget, kamu masih bisa megang kepercayaan ayah sama bunda, kamu anak hebat. Bunda yakin kamu pasti bisa masuk unniversitas Negeri yang favorit." Sambung Karlina sembari mengelus rambut Neira.

"Bunda, sebelumnya Neira minta maaf udah lama sembunyiin ini dari Bunda. Sebenernya Neira..."

"Ini surat apa Nei?"

"Bunda buka aja dulu." Sahut Neira yang memberikan selembar amplop putih pada Karlina.

"Jepang? Sejak kapan kamu minat kesana dan ikut tes beasiswa kuliah di Jepang?" Tanya Karlina yang masih tak percaya.

"Maafin Neira Bun, sebenernya udah dari dulu Neira rencanain buat ambil beasiswa ke Jepang sampe akhirnya tadi pagi Neira nrima surat itu Bun." Jawab Neira dengan jujur dan air matanya.

"Udah udah, anak Bunda emang hebat. Tapi kenapa kamu sembunyiin ini dari bunda sama ayah?"

"Neira takut ayah ngga izinin Neira pergi jauh. Neira juga takut bunda ngga bakal nrima keputusan Neira."

"Sayang, orang tua mana sih yang ngga mau liat anaknya sukses. Mana ada orang tua yang nglarang anaknya buat ngejar cita-cita yang udah direncanain dari awal. Bunda bakal dukung kamu, bunda rela kita jauh sementara demi masa depan kamu." Ucap Karlina dengan kalimat yang menenangkan.

"Bunda izinin?" Tanya Neira memastikan dan mendapat anggukan dari bundanya. Dengan sigap Neira langsung memeluk malaikat hidupnya.

"Kamu belajar yang bener disana ya. Jangan karena jauh dari pengawasan ayah sama Bunda kamu jadi nakal."

"Iya Bun, Neira janji ko."

Atap SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang