Pulang | part 26

40 11 0
                                    

" Saat kau menempuh sebuah perjalanan lalu di tengah itu kau lelah, maka pulanglah. Kembali dan menetaplah, bersiap mengumpulkan tenaga untuk bangkit bertemu lagi dengan semua masalah. "

( Bima Surya Purnama )

_______________ 🍁 _______________


Mobil yang dinaiki Neira berhenti di sebuah pusat perbelanjaan ternama di Jogja. Memang sengaja Karlina mengajak putri semata wayangnya untuk membeli kebutuhan yang mungkin sudah habis.

"Sayang, apa aja yang harus kamu beli?" Tanya Karlina pada Neira saat masuk ke mall tersebut.

"Paling cuma beli cuci muka, Bun. Oh ya, Neira pengen beli buku sama novel ngga papa kan Bun?"

"Ngga papa lah sayang, tapi kalo udah selese kabarin Bunda ya."

"Siap 86 Bun." Ujar Neira dengan posisi tegap dan hormat.

"Yaudah Bunda ke sana dulu." Pamit Karlina yang menuju pusat kebutuhan pokok. Sementara Neira menuju tempat dijualnya buku atau lebih tepatnya Gramedia yang ada di pusat perbelanjaan tersebut.

Neira berjalan seorang diri diantara kerumunan orang-orang. Setelah sampai, mata Neira berbinar-binar melihat deretan buku yang ia sukai itu.

"Welcome to my paradise." Batin Neira sembari menunjukkan wajah bahagianya.

Buku-buku yang sudah ditata di rak sungguh menggoda Neira, rasanya Neira ingin membeli semua buku yang ada di situ untuk dijadikan perpustakaan pribadi di rumahnya.

"Novel apa ya yang kira-kira bagus?" Tanya Neira pada dirinya sendiri sembari memilih novel yang bergenre remaja tersebut.

"Neira?" Panggil seorang perempuan yang usianya tak jauh beda dengannya.

"Iya?" Jawab Neira yang sedikit terkejut, pasalnya ia tak menyadari kedatangan perempuan tersebut.

"Benerkan kamu Neira?" Tanya gadis itu memastikan.

"Iya bener."

"Gue Siska, dari kelas XII MIA 3. Lo kenal ngga?" Sambungnya yang menjabatkan tangannya pada Neira.

"Em dari wajahnya sih ngga asing, tapi kamu tau sendiri aku jarang bergaul dengan angkatanku setelah vacum dari OSIS." Sahut Neira membalas jabatan tangannya.

"Ya paham sih, lo kan anak pendiem, pinter dan rajin. Jadi ngga heran kalo lo ngga kenal gue yang nakal ini." Tutur Siska dengan senyum miringnya yang membuat Neira hanya tersenyum heran.

"Nei, ngopi bentar yo. Ada yang mau gue omongin sama lo." Ajaknya pada Neira.

"Sekarang Sis?"

"Iyalah, masa mo nunggu gajah kawin sama kebo."

"Duh aku ke sini sama Bunda, jadi... "

"Cafenya yang di sebelah pusat kebutuhan pokok aja Nei, yang lantai dua. Ngga jauh dari Bunda kamu kan?" Tanya Siska yang sepertinya memahami kondisi Neira yang datang kemari bersama Bundanya.

Atap SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang