Kepingan Luka | part 28

41 9 0
                                    

" Sebuah ketulusan akan lahir dari keluarga yang memiliki kehangatan. Rasa tanggung jawab akan turun dari sosok ayah yang kuat dan rasa kasih sayang akan turun dari sosok ibu yang penuh kelembutan. Keduanya telah menjadi prinsip yang tak mungkin terpisahkan. "

( Neira Adara Kusuma)

_____________🍁_____________

"Nei, lo pulang sama gue apa Bima? Atau lo dijemput sama sopir pribadi?" Tanya Susan yang berdiri dihadapan Neira.

"Sorry San, hari ini aku pulang sama Bima. Ada hal penting soalnya." Jawab Neira yang masih membereskan bukunya.

"Hal penting apa, Nei?" Sambung Clarissa yang penasaran. Neira puh hanya diam, mana mungkin ia menceritakan kondisi mama Bima di Rumah Sakit.

"Neira mau gue kenalin ke nyokap." Sahut Bima yang mulai mendekat ke Neira.

"Sriusan Nei?" Tanya Clarissa yang nampak terkejut sementara Neira hanya senyum.

"Gila dah, positif ini mah kalian lulus SMA langsung nikah." Ledek Susan pada Bima dan Neira.

"Ya ngga mesti juga lah, San. Kan mereka baru pacaran wajar dong kalo Bima ngenalin, lagian jangkauan mereka masih panjang pasti ngga mikir ke situ dulu." Tepis Clarissa yang sepertinya tak terima dengan ucapan Susan. Hal ini pun membuat Bima, Neira dan Susan terkejut mendengarnya.

"Lho kok lo sewot sih Ris?" Tanya Susan yang sedikit tak percaya atas ucapan Clarissa.

"Emm... Ma.. Maksud aku..."

"Maksud Clarissa aku sama Bima kan harus fokus lanjut sekolah, jadi masalah itu ya mungkin di kesampingkan sementara dulu." Sambung Neira yang berusaha menetralkan suasana.

"Oh gitu ya. Gue kira lo kaga trima si Bima nikah sama Neira." Sahut Susan yang membuat Clarissa sedikit gugup.

"Eh ya ngga lah, mereka berdua kan couple goals."

"Yaudah Ris, pulang sekarang yo." Ajak Susan pada Clarissa.

"Ayo. Bim, Nei kita duluan ya. Kalian hati-hati di jalan." Pamit Clarissa dengan sopan pada Bima dan Neira.

"Udah selese Nei? Kita harus kejar waktu ni, takut kamu dicari Bunda." Sahut Bima yang masih sabar menanti Neira berkemas.

"Iya iya, ini udah kok." Jawab Neira yang berdiri dan bersiap untuk pergi.

Beberapa menit kemudian mereka pun segera menaiki motor Bima seperti biasanya menuju Jogja Internasional Hospital (JIH) untuk mengecek keadaan Linda, mama dari Bima yang sudah lama dirawat disana.

"Bim, kira-kira Tiara udah nunggu lama ngga yaa?" Tanya Neira yang mendekatkan wajahnya pada telinga Bima ditengah perjalanan.

"Kayanya sih udah, kemaren dia kasih kabar ke saya kalau jam 3 udah stay di sana." Jawab Bima yang masih fokus mengendarai motor ninjanya.

Atap SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang