Jakarta-Jogja | part 15

58 9 0
                                    

" Ketulusan itu ketika mencintai dengan sepenuh hati dan selalu berusaha ingin melindungi. Hanya saja ego terlalu menutupi hati, hingga tak bisa mengungkapkan yang pada akhirnya berujung sesal di kemudian hari."

(Rigel Altha Fernando)

___________ 🍁 ___________

(Flashback beberapa bulan lalu)


Seminggu lebih Neira tidak hadir di hadapan seorang laki-laki. Siang malam dia merasakan rindu yang amat mendalam pada bintang kecil kesayangannya namun tidak bisa berbuat apa-apa.

Seorang laki-laki bertubuh tinggi semapai berdiri menghadap ke barat di Rooftop sekolahnya. Tatapannya sayu seakan-akan menyimpan sejuta rasa pilu. Dihadapan senja ia berusaha menyampaikan segenap rindu yang tersimpan namun terlalu sulit untuk diungkapkan.

"Mau sampai kapan berdiri disitu?" Ucap Rifal yang mulai mendekatinya.

"Sampai senja tenggelam." Jawabnya singkat.

"Gel, pliss. Sampe kapan lo mau terus-terusan gini mikirin Neira yang udah ngga ada buat lo. Come on Bro, dunia lo masih lebar dan cewe ngga cuma dia." Bentak Rifal yang mulai mendekatinya.

"Lo ngga pernah jadi gue fal. Jangan sok tau. Bagi gue Adara segalanya dan terbukti gue ngga bisa tanpa dia." Jawab Rigel, laki-laki yang selama ini menyimpan perasaan untuk gadis yang terlanjur ia anggap sebagai adiknya.

"Dari dulu lo kemana Gel? Saat dia ada didepan lo, lo malah bungkam ngga bisa ungkapin. Harusnya dari dulu lo utarain semua rasa yang ada di hati lo buat dia, jadikan ngga berujung kek gini. Lo mau berharap juga udah telat, dia udah jauh. Mending buang semua perasaan yang masih tersimpan dan lanjutin hidup lo."

"Gampang banget kalo ngomong. Udah seminggu gue ngga bisa berhenti mikirin dia. Gue sayang fal sama dia. Dan lo dengan sante nyuruh gue kubur perasaan yang udah lama tumbuh sejak setaun lalu." Tutur Rigel dengan nada yang menahan emosi.

" Iyaa gue paham. Terus sekarang apa yang mau lo lakuin? Chatt dia aja engga kan?." Timpal Rifal yang selama ini menjadi teman dekat Rigel dan mengetahui seluruh seluk beluknya.

"Sekolah vacuum pelajaran kapan Fal?" Tanya
Rigel yang mengalihkan topik pembicaraan.

"Mulai besok sama lima hari kedepan. Kan mau acara dies natalis sama seminar-seminar, gimana si lo OSIS masa ngga tau." Jawab Rifal yang mendadak heran.

"Gue tau harus apa." Ujar  Rigel yang langsung mengambil tasnya dan beranjak pergi dari hadapan Rifal.

"Sialan lo, ditungguin malah main kabur. Rigel tunggu!!!." Teriak Rifal yang langsung mengejar dan meninggalkan Rooftop sekolah.

Malam itu Rigel disibukkan dengan persiapannya untuk pergi ke suatu tempat. Meski tidak terlalu banyak barang yang dibawa tetap sibuk mempersiapkan.

"Rigel, mama bawa kopi hitam nih buat kamu." Ujar Mila yang mulai masuk ke kamar anaknya dengan membawa secangkir kopi beserta camilan. Ia pun menatap heran karena penampilan Kak Rigel yang rapi.

Atap SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang