BURU BURU NIKAH (2)-(OnGoing)

Bab 142. Gila

Saat Leah memikirkannya, ada keriuhan di antara orang-orang Kurkan.

“Setengah mangkuk bubur! Bahkan anak berusia satu tahun tidak mengemil itu!”

"Putri yang malang ... dia bahkan diculik ..."

Keluhan dan celaan tentang pelecehan kejam meningkat.

"Berhenti," kata Ishakan dengan tenang. "Dia akan hancur."

Gumaman itu berakhir seketika, seolah-olah itu adalah ilusi. Orang-orang Kurkan bahkan menutup mulut mereka dengan tangan, bertukar pandang gugup. Mereka mengawasinya seolah-olah retakan mungkin muncul di tubuhnya.

Mendengar itu, Leah tidak bisa menahan tawanya. Dia tertawa lembut bahkan ketika orang-orang Kurkan mengawasinya dengan rasa ingin tahu, tawa yang bebas. Kembali ke Estia, pandangan orang lain tampak berlebihan dan membuat stres, tapi sekarang dia merasa nyaman.

Ishakan memeluknya dengan lembut dan mengangkatnya ke udara. Semua orang Kurkan mengangkat kepala mereka dengan gerakan itu, mengikutinya dengan mata mereka, dan dia meletakkan tanggal yang telah dijatuhkannya kembali ke tangannya.

"Juga, mulai sekarang dia akan dipanggil Leah, bukan Putri," katanya.

Mendengar kata-katanya, dia mencengkeram tanggal dengan erat. Tempat asing, orang asing, bahkan nama asing. Banyak hal telah berubah. Dia tahu mereka akan terus berubah. Tapi dalam semua turbulensi, satu hal yang pasti.

Lea sekarang adalah Leah.

***

Di koridor yang sunyi, terdengar suara benda berat diseret. Suara tumit mengetuk lantai marmer, segera diikuti oleh suara menyeret. Suara itu disebabkan oleh seorang wanita dengan wajah tanpa ekspresi. Biasanya rambutnya ditata dengan cermat, tapi sekarang berantakan.

Saat dia berjalan menyusuri lorong, dia menyeret seekor binatang besar di masing-masing tangannya, seekor kambing jantan dan seekor domba jantan hitam, keduanya bertanduk. Hewan-hewan itu lembam dan tidak bergerak.
Itu adalah pemandangan yang aneh, tapi tidak ada yang menghentikannya. Orang-orang yang ditemuinya tidak terkejut dan tidak berteriak. Mereka hanya menundukkan kepala dengan patuh, wajah mereka tanpa ekspresi.

Perlahan, dia datang ke Ruang Kemuliaan.

“……”

Cerdina menatap cahaya yang jatuh dari jendela melingkar di langit-langit. Tempat ini, kaya akan sejarah Estia, sudah cukup.

Mengambil belati kecil dari sakunya, dia memotong telapak tangannya dan menggunakan darahnya untuk menggambar bintang segi delapan di dalam lingkaran besar di lantai marmer. Menempatkan bola kristal bercahaya di masing-masing delapan titik bintang, dia menyeret hewan-hewan itu ke depan.

Di tengah bintang, dia memotong kepala domba jantan hitam itu. Darah menyembur keluar, menggenang. Anehnya, darah memenuhi lingkaran sihir segera setelah menyentuhnya, dan bola kristal perlahan dipenuhi asap hitam.

Setelah mengosongkan darah dari domba jantan hitam, dia mendekati kambing jantan dan membuka dadanya, mengeluarkan jantungnya. Dengan hati di tangannya, Cerdina tersenyum.

Lea berhasil melarikan diri.

Cerdina tidak menyesal sang putri telah melarikan diri. Dia sudah hancur. Masalahnya adalah bahwa Blain telah mengejarnya secara membabi buta. Cerdina tidak punya pilihan untuk mengakui bahwa putranya membutuhkan Leah. Karena sudah begini, dia harus meningkatkan salah satu mantranya yang belum selesai, tapi dia belum bisa melakukannya sendiri.

Duduk di bawah cahaya dari jendela di atas kepala, dia memakan jantung kambing. Saat dia mengunyah dan menelan daging berdarah, bola kristal berubah menjadi hitam pekat. Cerdina menjilat bibirnya yang berlumuran darah dan memiringkan kepalanya ke belakang.

“Ahh…” Erangan aneh itu lolos darinya, hampir tanpa gas. Matanya bersinar terang saat dia berbicara, dipenuhi dengan kegembiraan.

Suara aneh, yang tidak bisa dikatakan manusia, bergema. Delapan bola kristal sedikit bergetar seolah-olah sebagai tanggapan. Semakin Cerdina berbicara, semakin kuat getarannya.

<Akulah yang mewarisi kekuatan pertama.>

Mata merahnya bersinar.

Delapan bola kristal retak dan meledak menjadi debu.

Tawa maniak bergema di Ruang Glory.

******

_Hai, sekedar informasi untuk jadwal rilis asli dari novel ini adalah Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu_

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN DAN VOTE NYA, VOTE KAMU BIKIN KITA MAKIN SEMANGAT TL NYA 🥰