BURU BURU NIKAH (2)-(OnGoing)

Bab 153. Ikat Aku (7)(18+)

Ishakan perlahan mendorong rambutnya yang basah oleh keringat ke belakang. Dia sedang tidur. Dia pingsan lagi setelah s3x. Menatap wajahnya yang putih dan berlinang air mata, dia melepaskan borgol kulit dari pergelangan tangannya, rantainya berderak.

Dia membawa borgol kulit kalau-kalau dia panik, karena dia tidak bisa selalu bersamanya; dia bermaksud mengikatnya agar dia tidak melukai dirinya sendiri. Tapi dia tidak pernah berencana untuk menggunakannya dengan cara ini.

Dengan borgol, dia mencium tanda merah di pergelangan tangan dan pergelangan kakinya. Dia menjilat tulang yang menonjol di pergelangan kakinya, menggigit lututnya dengan ringan, bahkan menggosok wajahnya di bagian dalam pahanya. Area rahasia di antara kedua kakinya terlihat sepenuhnya, tanpa rambut kemaluan, berwarna merah muda dan lembap seperti krim. S3men-nya mulai keluar darinya, dan Ishakan mendorongnya kembali dengan jari-jarinya.

Sensasi basah di jari-jarinya membuat kejantanannya tersentak, dan dia menghela nafas.

“Ha…”

Dalam hati, dia tersenyum. Hanya dengan melihatnya membuat kejantanannya meningkat. Jika seseorang menuduhnya sebagai binatang buas, dia tidak bisa membantah.

Perlahan, dia mulai membelai kejantanannya, gerakannya menjadi lebih cepat, membuat suara berirama. Ishakan menjilat bibirnya yang kering. Sambil menyipitkan mata, dia melihat tubuh putih di depannya. Tubuh putihnya ditutupi tanda merah. Itu memuaskannya, seperti binatang buas yang telah menandai wilayahnya.

Mengulurkan tangan, dia membelai payudaranya, puting lembut menonjol di antara jari-jarinya. Dia tidak bisa membantu menundukkan kepalanya untuk menggigit dan menjilatnya sampai membengkak lagi, merah muda gelap.

Meskipun dia sedikit kasar, Leah tidak menggerakkan otot. Dia mungkin kelelahan; dia hanya mengerutkan kening dan mengeluarkan erangan lembut. Bulu mata peraknya bergetar.

“Mm…”

Suara itu langsung merangsangnya. Ekspresi Ishakan sangat ganas, seperti binatang, saat dia merasakan klimaksnya datang. Meremas payudaranya, dia mengerang pelan. “Mm, ah…”

Otot-ototnya menegang saat s3men-nya menyemprot ke perutnya. Dadanya membusung dan berkontraksi dengan setiap napas saat para prianya menyembur, dan kejantanannya hanya melunak setelah dia datang beberapa kali lagi.

Ishakan menundukkan wajahnya ke payudaranya dan mencium semuanya. Mencium aromanya, dia merasakan kejantanannya bangkit kembali, tapi kali ini dia benar-benar akan menahan diri. Itu tidak mudah. Dia harus menggigit leher rampingnya lagi sebelum dia bisa membuat dirinya bangun.

Membawa kain untuk menyeka perutnya, Ishakan tiba-tiba berhenti dan menatapnya saat dia tidur nyenyak. Dia telah memberinya makan secara merata hari ini, di mulut atas dan bawahnya, jadi dia pikir dia tidak perlu memberinya makan lagi. Selain itu, bukanlah ide yang baik untuk mengganggunya ketika dia sedang tidur…

Jika ada yang bisa membaca pikirannya, mereka akan menuduhnya tidak memiliki hati nurani. Ishakan membersihkan tubuhnya lalu duduk bersamanya, bersandar di kepala ranjang. Di sampingnya, dia menarik Leah ke arahnya sehingga dia bisa meletakkan kepalanya di pahanya dan menutupinya dengan selimut lembut.

Meraba-raba meja samping tempat tidurnya, dia mengeluarkan pipa tembakaunya. Di Estia dia telah puas dengan cerutu dan pipa kasar, tetapi sekarang dia kembali ke Kurkan, dia memiliki pipa yang tepat, panjang dan tipis dan elegan.

Dia menarik isapan ke dalam mulutnya. Aroma menyegarkan yang khas tercium di seluruh ruangan, dan kegembiraannya perlahan mereda. Mata emasnya yang bersinar kehilangan intensitasnya.

Matanya terkulai saat dia menatap Leah dan membelai rambutnya. Kelopak matanya bergetar karena sentuhannya. Dia pasti sangat lelah. Tapi ada semburat merah muda di pipinya, dan ketegangan di wajahnya sudah sangat memudar. Saat tangannya melewati rambutnya, Ishakan ingat apa yang Morga katakan padanya.

—Disarankan agar Anda sering melakukan s3x…

Begitu mereka sampai di kota, Morga memanggil semua penyihir di Kurkan. Dia berencana untuk bekerja dengan mereka untuk menguraikan mantra pada Leah dan menemukan metode untuk menghapusnya. Sampai saat itu, bagaimanapun, pengobatan sementara sering dilakukan s3x. Darah Ishakan jauh lebih efektif dari yang diharapkan. Morga berharap s3men-nya mungkin juga memiliki efek, mengingat kekebalan Ishakan terhadap mantra.

Setiap kali Ishakan berhubungan seks dengan Leah di masa lalu, nyatanya, dia menjadi lebih stabil setelahnya.

—Tapi itu hanya hipotesis. Tolong jangan berlebihan.

Morga jelas menambahkan kata-kata itu demi Leah. Ishakan telah mencoba menahan diri, tetapi dia akhirnya pingsan lagi.

Menghembuskan asap perlahan, Ishakan membelai bahunya yang kurus. Dia telah kehilangan lebih banyak berat badan dari parahnya perawatan Ratu dalam persiapan untuk pernikahannya dengan Byun Gyeonbaek.

Dia harus mendapatkannya kembali.

*****

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN DAN VOTE NYA, VOTE KAMU BIKIN KITA MAKIN SEMANGAT TL NYA 🥰