BURU BURU NIKAH (2)-(OnGoing)

Bab 162. Isya (2)

Tak seorang pun di padang pasir yang berani memanggilnya Isha, tapi Leah mengulangi nama itu lagi di benaknya. Itu membuatnya membayangkannya sebagai seorang anak. Bahwa pria ini, yang kokoh dan kuat seperti pohon ek, dulunya adalah tunas kecil bernama Isha…

“Tidak apa-apa,” kata Ishakan, menariknya kembali dari imajinasinya saat dia memeluknya dan mencium pipinya. “Tapi jangan terlalu sering memanggilku seperti itu. Jika Anda memanggil saya Isha ... "

Senyum nakalnya berbicara sendiri. Leah tidak mengerti mengapa begitu menarik baginya ketika dia memanggilnya Isha, tetapi dia hanya berpikir bahwa Kurkan berbeda dari manusia dan mengesampingkan masalah itu. Tampaknya berbahaya untuk melanjutkan topik ini.

"Apa pekerjaan mendesak yang Anda lakukan pagi ini?" dia bertanya.

Ishak terdiam sejenak.

"Kamu harus tahu aku membunuh pendahuluku untuk naik takhta," katanya, memalingkan muka. Mengambil kertas di mana Leah menulis namanya, dia memasukkannya ke dalam laci meja. “Ada kelompok sisa yang mengikuti mantan Raja… Dikatakan bahwa mereka bersekutu dengan Byun Gyeongbaek dari Oberde. Sepertinya Byun Gyeongbaek akan mencoba mengambil kembali pengantinnya yang diculik.”

Ishakan menatapnya dengan serius.

"Waktunya telah tiba untuk menunjukkan padanya siapa suamimu yang sebenarnya."

Mendengar kata suami meninggalkan bibirnya tanpa ragu sedikit pun membuatnya malu. Leah mengangguk, pipinya memerah, dan dia membelai pipinya yang memerah sambil tersenyum. Bibirnya terbuka untuk berbicara, tapi dia menutupnya.

Sepertinya ada hal lain selain masalah Byun Gyeongbaek.

Dia pikir Ishakan menyembunyikan sesuatu.

Dia ingin bertanya apa itu, tetapi dia tidak memiliki keberanian. Dia tidak ingin merusak kebahagiaan ini. Meski itu hanya mimpi…

Lea memejamkan matanya. Suara rantai bergema samar di telinganya, dan memudar.

***

Byun Gyeongbaek memerintah perbatasan barat. Untuk waktu yang lama, dia telah mengumpulkan pasukan di sana untuk mencegah invasi oleh orang-orang Kurkan dan dengan melakukan itu, dia memperoleh kekayaan, kekuasaan, dan ketenaran yang besar.

Begitu dia mencapai posisi di mana bahkan Raja tidak bisa memperlakukannya dengan sembarangan, Byun Gyeongbaek merasa dia pantas mendapatkan hadiah atas dedikasinya kepada Estia. Hadiahnya adalah orang yang sudah lama dia inginkan. Putri.

Kecantikannya dikenal tidak hanya di Estia, tetapi di seluruh benua. Dia memiliki rambut perak yang elegan dan mata ungu yang indah dari keluarga kerajaan. Bangsawan Estian membanggakan kecantikannya di negara lain. Tentu saja Byun Gyeongbaek menjadi tertarik padanya.

Ketika dia akhirnya menjadi tunangannya, dia mengira yang tersisa hanyalah pernikahan. Tapi semuanya mulai salah ketika orang barbar itu muncul.

Raja barbar yang baru.

Berbeda dengan mantan Raja, yang dengannya dia bergaul dengan baik, Raja baru itu sangat galak dan biadab. Sejak ia naik takhta, pasukan Byun Gyeonbaek telah menderita kekalahan di semua pertempuran di perbatasan. Pedagang budak mulai mengeluh tentang sulitnya mendapatkan budak barbar. Itu semua sangat menjengkelkan.

Tapi itu belum semuanya. Raja tiba-tiba datang ke Estia mencari kedamaian dan mulai bernafsu pada Putri. Byun Gyeonbaek tidak bisa membiarkan dia mencurinya darinya, ketika dia adalah hadiah yang dia tunggu-tunggu.

Orang-orang barbar akhirnya melewati batas. Mereka menyergap prosesi pernikahan menuju perbatasan barat dan menculik Putrinya.

Kemarahannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tetapi ketika dia sedang mencari cara untuk mengambilnya kembali, sekelompok orang barbar baru mengunjunginya, mengaku sebagai pengikut setia mantan raja Kurkan. Mereka membuat proposal yang sangat menarik.

"Kami akan mengembalikan Putri kepadamu."

Mereka hanya ingin balas dendam. Mereka akan mengambil pengantinnya yang diculik, membalas dendam terhadap Raja saat ini, dan kemudian melarikan diri jauh. Meskipun mereka menuntut banyak uang sebagai imbalannya, itu tidak menjadi masalah bagi Byun Gyeongbaek.

“Baiklah, aku akan menuruti keinginanmu. Jadi, apapun metodenya…” Mata Byun Gyeongbaek berbinar. "Bawa Putri ke hadapanku."

*****

Tolong bantu Vote nya ya Kaka 🥰 vote kalian bikin kita makin semangat TL nya 🥰