Bapak-Anak : First Sight ✔

Prolog

Masyaallahh! Ini calon Mama baru Justin, batin Jeffrey saat melihat gadis yang berjemur dibawah matahari pagi.

"Pagi Mbak," sapa Jeffrey kepada gadis itu.

"Eh pagi Mas," jawab gadis cantik tersebut sembari memberi senyuman yang manis.

Jeffrey berhenti saat melihat senyuman gadis itu, jantungnya berdebar tidak karuan.

"Mas! Minggir atuh!" bentak tukang sayur yang berada dibelakang Jeffrey.

Jeffrey tersentak, refleks menengok ke belakang. "Sabar dong bang!"

"Ya situ disuruh minggir dari tadi malah kek patung, awas! Awas!"

Jeffrey mencibir saat tukang sayur itu berlalu. Kemudian ia kembali melihat gadis cantik tadi, ia ingin mengajak berkenalan namun sudah tidak ada siapa-siapa disana.

Jeffrey menghela nafas lalu melanjutkan jogingnya berkeliling komplek.

.
.
.
.
.

"Pagi anak-anak!"

"Pagi Pak!"

"Weeh sape tu?"

"Cantik euy."

"Diam-diam! Begini, jadi saya sudah tidak akan mengajar pelajaran fisika lagi dikelas 12, dikarenakan saya akan mengajar anak-anak kelas 10, jadi orang yang disamping saya ini bakal menggantikan saya untuk mengajar pelajaran fisika dikelas 12. Ayo Bu, silahkan memperkenalkan diri," ucap Pak Hasan.

"Baik, perkenalkan nama saya Naraya Cahya Utami. Panggil aja Bu Nara ya, senang bisa mengajar kalian," ucap Nara memperkenalkan diri sembari tersenyum manis.

Jodohku fix! Batin Justin dari kursi belakang.

"Yes! Bakal semangat kalo yang ngajar cantik kaya gini."

"Bener, Bu saya mau tanya," ucap Nanda一cowok yang duduk disebelah Justin.

"Apa?"

"Udah punya pacar belum?"

"Jelas udahlah, cangtip gitu masa kaga punya sih."

"Oh itu privasi," jawab Nara sembari memberi senyum kepada Nanda.

"Awww jangan senyum atuh Bu, jantung saya ngga kuat," ucap Nanda sembari memegang dadanya. Karna ulahnya tersebut, ia mendapat olok olokan dari teman temannya.

___

Jeffrey Adi Pranata 35th

Justin Aleon Pranata 17th

Naraya Cahya Utami 23th

Tbc...