34

784 66 2
                                    

Lama banget deh!

Mana sih pengantinnya?

Jangan-jangan kabur lagi karna ngga mau nikah.

Siapa sih yang ngga mau nikah sama Pak Dika? Udah ganteng, kaya lagi.

Kamu kan ngga tau sifatnya.

Pengantinnya diculik kali, kayak disinetron sinetron itu.

Bentar lagi dateng.

Banyak bisik-bisik yang mengatakan hal hal aneh karna pengantin wanitanya tidak keluar-keluar. Bahkan ini hampir setengah jam.

Keluarga Nara dan keluarga Dika panik tentu saja.

"Andra, kamu tolong umumin untuk menunda akad nikah beberapa jam lagi sampai Nara ketemu," ucap Papa Dika kepada anak sulungnya.

"Iya Pa," jawab Andra lalu berjalan ke arah panggung. "Ekhm mohon perhatiannya, eeeee m-mohon maaf, akad nikahnya di undur beberapa jam ke depan karna ada masalah sedikit," ucap Andra gugup, dia hanya mengucapkan seadanya karna dia masih panik.

Nara kenapa ngga keluar-keluar? Apa jangan-jangan Nara emang ngga mau nikah sama Dika, makanya Nara kabur. Kalo gini seharusnya gue bantuin Nara, batin Jeffrey sembari tersenyum.

Jian menatap kesal Jeffrey yang tengah tersenyum, dia cemburu. Bisa bisanya, suaminya itu terlihat senang karna pernikahan tetangganya mengalami masalah.

.
.
.
.
.

"Mmm!"

"Teriak aja sampai suara kamu abis, ngga akan ada yang denger," ucap Justin lalu tertawa.

Saat ini Justin tengah mengendarai mobil taxi yang ia pesan tadi. Tidak-tidak, lebih tepatnya ia mencuri mobil taxi ini.

Mulut Nara terhalang dasi Justin, tangan dan kakinya di ikat tali. Ia hanya bisa menangis saat ini.

"Kita akan hidup bersama karna kamu cuma milikku," ucap Justin lalu tersenyum manis.

Nara menggeleng tanda tidak mau, ia terus menangis. Justin tidak peduli melihat Nara yang terus menangis. Justin tetap menjalankan mobilnya ke tempat yang jauh dari kota.

Padahal ia tidak terlalu mahir mengendarai mobil, ia hanya berlatih 1 kali. Namun nampaknya Justin tidak terlalu sulit.

Justin mencondongkan tubuhnya mendekat wajah Nara, ia mencium pipi Nara sekilas.

TIN TIN

"AAAAA!"



BRAKKK

.
.
.
.
.

"Cctv! Cctv!" seru Dika lalu berlari menuju ruang cctv hotel.

"Pak tolong bukain kamera yang mengarah ke kamar 242," ucap Dika kepada petugas cctv.

"Baik Pak, sebentar."

Kemudian layar itu menampilkan Justin yang memasuki kamar tersebut, tak berselang lama Justin membopong Nara seperti karung beras keluar kamar.

"Brengsek!" umpat Dika lalu berlari keluar ruangan dengan tergesa.






___

Bu Nara :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bu Nara :(

Tbc...

Bapak-Anak : First Sight ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang