25

703 70 0
                                    

Nara menjatuhkan badannya ke kasur, ia sangat lelah setelah pulang camping. Libur 3 hari, besok aja deh berangkatnya, batinnya karna besok ia berniat akan pulang ke Bandung untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Ia beranjak dan bergegas mandi karna berniat akan segera tidur.

Nara mengeringkan rambutnya usai mandi dan keramas, ia belum berganti pakaian dan hanya menggunakan bathrobe saja.

Drrt

Drrt

"Mama?" gumamnya saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

"Halo Ma."

"Halo sayang, kamu udah pulang camping kan?"

"Hm."

"Besok pulang ya?"

"Iya, besok Nara emang mau pulang kok."

"Bagus. Yaudah ya, kamu cepet istirahat."

"Iya."

"Love you."

"Love you to."

Pip




Ting tong

"Siapa?" gumam Nara.


Ceklek


"Mas Dika?"

"H-hai," sapa Dika gugup.

"Eh masuk-masuk," ucap Nara mempersilahkan Dika masuk ke dalam rumahnya.

Nara pergi ke dapur untuk membuatkan Dika minum, ia tersentak saat ada tangan yang melingkar di pinggangnya.

"I miss you so bad," bisik Dika sembari mengendus ngendus leher Nara.

Nara menelan ludah gugup, "M-mas?"

"Hm." Dika menyikap rambut panjang Nara yang menghalangi bibirnya untuk menjelajah leher Nara, ia mulai menciumi leher Nara hingga membuat pemiliknya melenguh.

Dika membalikkan badan Nara hingga menghadapnya, lalu mencium bibir Nara. Selang beberapa menit, Dika melepaskan pautannya. Ia menempelkan dahinya pada dahi Nara.

"Nara?"

"Hm."

"Aku mencintaimu."

Nara diam, ia masih menatap Dika. Sebenarnya ia juga ingin mengungkapkan perasaannya pada Dika, namun bibirnya kelu akan berbicara.

"Sebenarnya rasa ini udah aku rasain saat kamu sering ke rumah aku dulu, namun saat itu aku ngga mempercayai rasa ini," ucap Dika lalu menghela nafas, "Nara, aku ngga peduli kamu udah punya pacar, ak一"

"Aku udah putus," ucap Nara memotong ucapan Dika.

Dika mengembangkan senyumnya, "Kalo gitu ngga akan ada halangan lagi buat aku milikin kamu."

Nara ikut mengembangkan senyumnya, "Hm, ngga ada. Aku juga cinta sama kamu Mas," ucap Nara sembari menatap mata Dika.

Dika langsung mencium Nara, menaikkan tubuh Nara ke atas pantry tanpa melepaskan ciumannya.

"Lusa aku bakal lamar kamu."

Mata Nara terbelalak mendengar ucapan Dika, padahal baru aja ngungkapin perasaan satu sama lain eh tiba-tiba lusa udah mau di lamar.

Nara memeluk leher Dika dengan perasaan yang bahagia. Akhirnya, akhirnya keinginannya untuk memiliki Dika terwujud.

Mereka saling menatap dan saling melempar senyum setelah melepaskan pelukannya. Perasaan mereka saat ini benar-benar sangat bahagia.

"Aku pulang dulu ya, lusa kan kita lamaran," ucap Dika sembari mengelus rambut Nara.

Nara mengerucutkan bibirnya, "Kenapa ngga nginep di sini aja sih?"

Dika tersenyum, "Ngga bisa dong," ucapnya lalu mengecup bibir Nara yang mengerucut. "Kamu pasti capek banget, cepet istirahat. Aku pulang dulu ya," ucapnya lagi lalu melumat bibir Nara sebentar sebelum pergi dari rumah Nara.

Tbc...

Bapak-Anak : First Sight ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang