Hahaha, jangan lupa voment ya guys! Kuylah cus baca..
"Jus?"
"Apa Pa?"
"Kamu setuju ngga kalo Papa nikah lagi?"
Mata Justin terbelalak, "Nggak! Papa selingkuh?" tuduh Justin.
"Enggak! Cuma nanya aja, kan ngga tau ke depannya gimana."
Justin mengerutkan dahinya bingung, "Papa apa sih! Ngga jelas!" ucap Justin lalu pergi ke kamarnya.
Ting
Fajar Send video
Jeffrey Thx Jar, besok gue beliin kasur baru
Fajar Nanti sore aja Jep, besok nanggung
Jeffrey mendengus melihat pesan Fajar.
Jeffrey Beres😒 Read
. . . . .
"Sebenernya pacar kamu tuh Jeffrey apa anaknya Pak Praman sih?"
"Bukan dua-duanya," jawab Nara santai. Dia baru sampai Bandung 3 jam yang lalu.
"Terus Jeffrey itu siapa kamu? Kok dia perhatian banget sama kamu. Terus kadang beliin kita barang," ujar Mahesa一Papa Nara.
"Mas Jeffrey beliin Papa Mama barang?"
"Iya."
"Dia udah punya istri dan udah punya 1 anak, anaknya sekolah di tempat kerja Nara."
"What?! Nara, kamu yang bener aja. Kamu pacaran sama suami orang?"
"Ma, Nara ngga pacaran sama Mas Jeffrey. Waktu itu kepaksa aja karna Papa sama Mama suka sama Mas Jeffrey, aku jadi ngga tega buat jujur."
"Aduh Nara, kamu bikin Mama pusing deh."
"Berarti si Jeffrey itu laki-laki ngga bener. Udah punya istri juga ngaku pacar kamu."
Nara menganggukkan kepalanya pelan seolah menyetujui omongan sang Papa.
"Terus, anaknya Pak Praman itu siapa kamu?"
"Calon suami Nara."
"Ra?"
"Hehehe. Kita dulu ketemu dic一" ucapan Nara terhenti saat mengingat pertemuannya dengan Dika di sebuah club hingga berakhir di hotel. Dia tidak mungkin menceritakan kepada orang tuanya. "Eumm...itu, ketemu di...anu, sekolah!"
"Ngapain Dika ke sekolah kamu?"
"I-itu...eum, oh! Dia punya ponakan. Ponakannya itu murid Nara," jawab Nara sembari nyengir kuda.
. . . . .
"WHAT?! Om mau kawin?!"
"Iya, kenapa emang?"
"Sama siapa Om? Kok dia mau ya sama Om?" tanya Nanda sembari menatap bingung Dika dari atas sampai bawah.
"Ya jelas mau lah, Om kan ganteng, tajir lagi."
"Sombong! Btw siapa yang bakal jadi calon tante aku?"
"Ada deh! Besok kita ke Bandung."
"Loh ngapain ke Bandung? Katanya besok Om mau lamaran."
Dika menyentil dahi Nanda gemas. "Rumahnya di Bandung masa Om lamar di Jakarta, anda waras?"
"Ohh bilang dong!"
Dika merotasikan matanya lalu meninggalkan Nanda yang sibuk memikirkan siapa calon tantenya. Sebenarnya Nanda sudah bertanya kepada keluarganya namun mereka selalu menjawab wanita. Jelaslah! Masa Omnya nikah sama waria.
"Bodoamat! Besok juga ketemu. Ngapain gue mikir keras-keras?"
Tak berselang lama...
"Ck! Ngga usah mikirin napa? Capek mikir nih!" ucap Nanda pada dirinya sendiri.
___
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
