10

954 87 4
                                    

"Bu Nara," sapa Johnny一guru olahraga sekaligus Papa Danang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bu Nara," sapa Johnny一guru olahraga sekaligus Papa Danang.

Nara membalikkan badan saat namanya dipanggil. "Eh iya Pak, ada apa?" tanyanya.

"Ngga papa, mau balik ke kantor ya?"

"Iya Pak."

"Oh.." Johnny menyamakan jalan Nara. "Bu Nara ini asli orang mana?" tanyanya mencari topik pembicaraan.

"Saya asli Bandung Pak."

"Oh kalau umur Bu Nara?"

Nara heran, kenapa banyak sekali yang menanyakan umurnya? Dari tetangga komplek sampai para warga sekolah.

"23 tahun Pak, kenapa emang?"

"Oh kirain masih 19 tahun," ucap Johnny sembari mengusap tengkuknya.

Mata Nara sedikit membola. Gila aja, masa mukanya dikira umur 19 tahun?

"Oh iya, Danang kalo dikelas nakal ngga Bu?"

"Danang?"

"Dia anak saya Bu."

"Oh maaf, ngga kok Pak. Rajin ngerjain PR sama tugas malahan."

"Syukur deh."

"Siang Pak Bu," sapa Nanda di ikuti 3 temannya yang berada dibelakang.

"Siang."

"Cie cie yang lagi pdkt," ucap Danang saat melewati Johnny.

Johnny langsung mendelik kearah anaknya, takut jika Nara mendengar. Malu, Sadar diri juga, dia kan duda. Mana mau Nara sama dia.

.
.
.
.
.

Saat ini Jeffrey sedang makan siang bersama kliennya.

"Pak Jeffrey ini masih sendiri apa udah punya pasangan?"

"Kalo belum saya punya ponakan, cantik sekali."

"Saya sudah punya istri Pak."

"Yang bener Pak? Astaga maaf ya?"

"Tapi kaya ngga keliatan ya kalau udah punya istri."

"Hahaha Bapak bisa saja." Saat sedang asik mengobrol dengan kliennya, netra Jeffrey melihat Bian masuk ke dalam restoran bersama wanita yang sedikit seksi.

Wahh ngga bisa dibiarin, fix! Nara harus putus sama Bian, batin Jeffrey senang.

.
.
.
.
.

"Gimana kalo kita ngadain arisan?" usul Bu RT kepada para ibu-ibu yang sedang kumpul dirumahnya.

"Boleh juga Bu, biar kalo ngumpul ada agendanya."

"Tapi ini kurang banyak orangnya."

"Kalian umumin di grup aja."

"Arisannya berapa?"

"Kecil kecilan aja, 500 ribu gimana?"

"Iya iya, 500 ribu aja."

"Oh iya, ajak sekalian Bu Nara," usul Bu RT.

"Waah iya, biar tambah rame."

"Eh Jian, kamu punya nomernya Bu Nara kan?"

"Punya Bu."

"Nah, ajak ya?"

"Siap siap."

"Sip! Arisannya mulai minggu depan setiap hari minggu gimana?"

Semua orang sepakat dengan usul Bu RT, karna selama ini di komplek Abilawa tidak ada kegiatan untuk para ibu-ibu.

___

Ini nih yang dikira masih umur 19 tahun😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini nih yang dikira masih umur 19 tahun😆

Yang ini lagi seneng karna sebentar lagi cemcemannya mau putus sama pacarnya 😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang ini lagi seneng karna sebentar lagi cemcemannya mau putus sama pacarnya 😌

Tbc...

Bapak-Anak : First Sight ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang