"Eh eh bukannya itu Bu Nara ya?" tanya Nanda sembari menepuk lengan Justin beberapa kali.
"Mana?"
"Itu tu yang itu," ucap Nanda sembari menunjuk tempat Nara berada.
Tu cowok siapa? Pacar? Kata Mama, Bu Nara belum punya pacar, batin Justin.
"Samperin yok?" ajak Danang, lalu berjalan mendahului teman-temannya.
"Mau caper tuh anak," ucap Rain sembari menunjuk Danang dengan dagunya.
.
."Bu Nara," sapa Danang kepada Nara yang sedang asik mengobrol dengan seorang cowok.
"Eh! Loh kalian? Pada ngapain?" tanya Nara kaget.
"Tadi mau ke warnet tapi liat ibu disini," jawab Rain jujur.
"Ibu sendiri ngapain disini?" tanya Nanda, namun matanya menatap cowok yang berada disamping Nara.
"Habis dari cafe tadi. Pada pulang sana, emangnya tugas dari ibu udah pada dikerjain?"
Mereka yang ditanya seperti itu langsung gelagapan.
"Ya belum lah Bu, susah!" jawab Rain tanpa beban.
Seketika ia mendapat pelototan dari teman-temannya.
"Tadi ditanya udah paham apa belum jawabnya udah, sekarang disuruh ngerjain tugas pada bilang susah. Kalau ngga bisa ngomong, ngga papa kok. Ngga usah malu."
Hanya cengiran kuda yang Nara dapat dari 4 muridnya ini.
"Yaudah ya, lain kali kalo ada tugas kerjain dulu baru main. Ibu pergi dulu," ucap Nara, lalu pergi bersama cowok yang berada disampingnya tadi.
"Elu sih jan!" ucap Danang setelah Nara pergi.
"Jan-Jan, dikira gue marjan apa. Nama gue Rain! Nama bagus-bagus juga main ganti aja," sungut Rain.
"Gini amat punya temen, jujurnya nemen," gumam Nanda.
"Dah lah! Gue pulang dulu," ujar Justin.
"Weh weh! Pulang gimana sih?! Kaga jadi ke warnet nih?" tanya Danang heran.
"Kaga, gue mau ngerjain tugasnya Bu Nara dulu."
"Buset! Dapet hidayah dari mana lo?"
Justin tidak menghiraukan pertanyaan temannya, dengan segera ia pulang ke rumah untuk mengerjakan tugas dari Bu guru tercinta.
.
.
.
.
."Mas?" panggil Jian saat memasuki ruangan kantor milik suaminya.
Jeffrey mendongak, "Loh ngapain kesini?" tanya Jeffrey, karna istrinya ini jarang sekali ke kantornya.
"Ini, aku bawain makan siang," jawab Jian sembari tersenyum manis.
Jeffrey menatap Jian penuh selidik, takut ada maunya.
"Liatnya kenapa gitu?"
"Eh ngga-ngga."
"Yaudah sini, udah jam istirahat juga masih kerja."
Jeffrey menuruti ucapan istrinya, dia takut nanti kalo sampe rumah, istrinya ini minta yang aneh-aneh.
Kayak 7 bulan yang lalu, masa dia disuruh beli pulau di Meldives. Buat apa?! Jeffrey tidak se-kaya itu bisa beli pulau. Yang ada langsung miskin!
.
.
.
.
.Naraya.U
❤️5.279
Naraya.U Pacarnya @Bbian nih!Comments
@Vaness7 Akhirnyaaaaaa
@Bizzzarr Langgeng deh ya :)
@Diptadip_ Udah lama woy! Udah dari 4 bulan lalu, kurang ajar emang si Nara
@Hosk Cantik banget pacar orang :)
@PJeffrey Pacar lo Bi? @Bbian
@Bbian Iye, nape? @PJeffrey
@PJeffrey Ngga, langgeng ya @Bbian
And other comments
Fyi, yang post di instagramnya Nara itu Bian.
___
Temen-temennya Justin nih!Ananda Pramandhita
Danang Pambudi
Alendra Rain Putra
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bapak-Anak : First Sight ✔
FanfictionNgga tau mau seneng apa sedih dicintai sama bapak dan anak. "Masyaallahh! Ini calon Mama baru Justin." "Jodohku fix!"