Part 3

4.7K 500 45
                                    

🦩🦩🦩



















Jam dua belas siang, belum ada tanda-tanda kehidupan dari ruangan ini. Semuanya masih tertidur termasuk si bayi. Padahal rencananya hari ini adalah belanja kebutuhan bayi.

Jeongguk sudah bangun namun enggan membuka mata. Didetik berikutnya dia dikagetkan dengan seorang bayi disampingnya "Bocah siapa nih" orang habis bangun tidur memang sedikit goblok.

Dan kejadian semalam berputar dengan cepat dikepalanya. Dia menarik nafas, mengingat semuanya. Padahal harapannya semalam saat bangun pagi si bocah menghilang alias hanya mimpi.

"Ming bangun beli kebutuhan si bocah"

Mingyu meraba hpnya, matanya melebar sempurna saat menatap jam. Ah dia benar-benar menyia-nyiakan waktu kuliahnya hari ini.

"Lo berdua aja sana, sekalian noh bawa dia jalan-jalan biar gak bosen" saran Mingyu.

Jeongguk berdecak, meninggalkan Mingyu bersama si bayi, dia memilih mandi.

Tidak butuh waktu lama dia keluar bahkan sudah dalam keadaan rapih. Sementara Mingyu ternyata kembali tertidur. Dia menarik kaki Mingyu menyuruhnya bangun "Mandi sono, biar gue siapin bayinya"

"Mau kemana sih"

"Jangan bercanda njing"

"Udah gue minta tolong sama temen, nanti mereka yang beliin, list-nya udah due kirim"

Jeongguk menatap kesal. Padahal dia sudah rapih. Tahu gitukan mending dia gak mandi tadi.

Sementara ditempat lain. Tiga orang sedang mendorong keranjang belanja.

"Njir list-nya gini amat" Eunwoo yang membaca pesan dari temannya mempertanyakan kewarasan Mingyu. Bayi mana sih yang pake minyak wangi? Eh tapi mungkin maksudnya minyak wangi bayi.

Eunwoo memberi ceklis barang yang sudah mereka beli "Bayinya make minyak wangi apa emang?" Tanya Yugyeom pada Eunwoo yang memegang list belanjaan.

"Axe kali"

Yugyeom dan Eunwoo otomatis berhenti dengan jawaban Bam-Bam. Kok bisa ya di dunia ini ada temen kayak gini.

"Nih bocah loh Bam. Bocah"

"Ya tanya aja kali sama si Kiming kan dia lebih tau"

Eunwoo menelpon Mingyu.

'Apa sih Wo. Ganggu aja'

'Heh bangsat. Gue buang nih pesenan lo. Cepetan si bayi pake minyak wangi merk apa?'

'Buset penting gak sih pertanyaan lo. Beli apa aja dah'

'Ada lagi gak nih?'

'Beli apa aja dah Wo yang dirasa nih bocah butuh, ribet amat hidup lo'

Eunwoo mematikan sambungannya "Temen kek tai, udah minta tolong nge-gas pulak"

Dan ketiganya memilih apapun barang yang berhubungan dengan bayi. Dan saat ketiganya di kasir mereka meneguk ludah kasar, menatap wajah satu sama lain yang mulai memerah.

Mundurpun tidak bisa. Dibelakang sudah banyak antrian "Be-berapa mba?" Tanya Yugyeom memastikan. Semoga pendengarannya salah kali ini.

"Empat juta sembilan ratus delapan puluh ribu lima ratus mas"

Dan yah patungan adalah salah satu cara agak mereka tidak diseret satpam dan dimarahi orang-orang yang nampak buru-buru dibarisan antrian dekat kasir.

PAPA-ABLE & BOSS BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang