Part 29

2.5K 296 76
                                    

🦩🦩🦩
























Warning: part ini sedikit berat ya gengs!!! Bisa dilewati aja ya🙏🏻






Jeongguk pun kembali pagi-pagi sekali, setelah mengantar pacarnya balik kerumahnya. Tidak lupa membersihkan dirinya sebelum mendekati sang anak.

Dan saat dia selesai mandi, dia dikagetkan dengan handuk kecil yang masih berada diatas dahi anaknya. Mengernyit heran, sebelum mengecek suhu tubuhnya dengan tangannya.

Dia tersenyum "Dasar anak nakal, mau bohongin papa, hm"

Mengecup kening Taeby dan menyingkirkan handuk kecil ditangannya. Dia bersyukur karena setiap dia marah dia tidak melampiaskannya pada Taeby dan memilih menghindar. Tidak terbayang jika dia memarahi anaknya itu.

Berterimakasih kepada Ayu karena setiap dia marah wanita itu selalu ada disampingnya dan memberikan nasehat-nasehat, dan itu selalu berhasil dikeesokan harinya dimana dia melupakan rasa marahnya pada Taeby.

Jam delapan pagi Taeby baru bangun dan saat dia keluar dari kamarnya dia menemukan pacarnya sedang duduk berhadapan dengan papa yang entah pulang kapan, dia penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.

"Hai"

Sapanya pada Jackson yang sedikit ketakutan. Dia menarik nafas sebelum memberanikan diri memegang tangan pacarnya yang sudah basah oleh keringat.

Tidak mempedulikan tatapan papanya dan Taeby dengan berani menatapnya "Pa kenalin, Jackson pacar Teby"

"Yah sudah kenal. Dia kemarin yang nuduh papa pencuri bukan?"

Taeby mencoba menenangkan pacarnya yang mulai gemetar, siapapun akan takut jika berhadapan dengan papa. Selain bahasanya yang tidak pernah mau sedikitpun menjaga perasaan orang, tatapannya juga membuat siapapun merasa kecil, bahkan Taeby sekalipun.

Selalu begitu dari dulu. Hanya Lisa dan Nayeon yang bertahan dengan tatapan papanya, itupun awalnya juga Nayeon takut, namun kesini-kesini dia mengatakan kalau papa Taeby tidak semenakutkan itu.

"Pa!"

Taeby mencoba mengingatkan papanya.

"Kenapa? Papa benarkan. Kamu yang bawa anak saya ke puncak tanpa persetujuan saya bukan?"

"Bukan! Justru Teby yang mengajaknya gabung. Ke Puncak murni rencana Teby sendiri. Dan sengaja tidak kasih tau papa karena pasti akan dilarang kan pa?"

Jeongguk menatap Jackson yang menunduk sejak tadi, Taeby bicara pun percuma, dia tidak mempercayainya, dimatanya lelaki mudah di samping anaknya yang salah.

"Kamu pacar anak saya?"

Keringat Jackson kini mulai menuruni punggungnya dengan lancar, tangan yang masih Taeby genggam masih nampak gemetar dan penuh keringat. Mencoba mengatur nafasnya sebelum menjawab agar lebih tenang, namun tetap saja suara ketakutannya nampak jelas.

"I-iya om"

"Putus! Saya tidak menyukainya, kalian tidak cocok!"

Setelahnya dia meninggalkan kedua anak mudah itu.

"Jangan dengerin papa ya Jack, dia__"

"Ayo putus Tae"

Kalimat final Jackson sambil melangkah keluar, membuat Taeby membola tidak percaya. Memang apalagi harapannya setelah mendengar kalimat papanya tadi. Taeby mengejar Jackson, mencoba menghentikannya "Gue mohon, gue gak mau putus sama lo"

PAPA-ABLE & BOSS BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang