🦩🦩🦩
Warning 🔞
Dan tibalah juga hari bahagia itu, keduanya sudah diberkati dan resmi menjadi suami suami. Raut bahagia tidak hanya diwajah keduanya, tetapi juga diwajah keluarga dan sahabat keduanya yang tentu ikut hadir.
Jeongguk menatap Mingyu tajam, menurutnya Mingyu terlalu banyak aturan, segala menyuruh keduanya menggigit satu kue kecil yang baru saja mereka potong bersama.
Jeongguk menyesal menjadikan Mingyu MC dihari bahagianya itu. Alhasil yang Jeongguk lakukan adalah mencium bibir Taeby didepan semua orang, sementara kuenya tentu saja jatuh begitu saja ke lantai. Rasa bibir Taeby jauh lebih nikmat dibandingkan kue yang Mingyu berikan.
Tidak peduli mendapat sorakan dengan tindakannya itu, justru dia semakin bersemangat mengemut bibir Taeby, barulah dia berhenti kala perutnya dicubit Taeby cukup kuat.
Wajah Taeby memerah bukan main, dia diperlakukan seperti itu didepan semua orang, ah menyebalkan, apalagi setelah melihat Nayeon dan Lisa yang bersorak paling semangat sembari mengabadikan momen kedua pria itu.
"Cieeee Taeby cieeeww suit suit"
Dan oh lihat siapa yang berdiri dibelakang sana dekat meja prasmanan. Daritadi matanya menatap kebanyakan makanan yang tersaji disana. Kalau tidak salah ingat, dia adalah salah satu readers yang memberikannya diskon untuk berlian mahalnya. Taeby menebak jika dalam tasnya itu tersimpan dua atau tiga tupperware, haha lucu juga readers itu. Pasti tujuan utamanya datang mengamankan makanan, jangan bilang dia anak kosan, kasihan.
"Cie Taeby" lagi-lagi Lisa dan Nayeon bersorak heboh.
"Malam ini Teby mau balas dendam"
Mendengar bisikan itu Jeongguk tersenyum licik, ohoo dengan senang hati dia menunggu balas dendamnya. Mau apa? Taeby mau diatas, goyang sendiri atau bagaimana bentuk balas dendamnya, Jeongguk akan menantikannya dengan semangat.
"Saya tidak sabar menunggu" bisik Jeongguk sembari mendekati Mingyu karena temannya itu memintanya untuk memberikan kata sambutan dan semacamnya.
Riuh tepuk tangan menyambutnya, membuatnya tersenyum senang, artinya semua orang mendukungnya. Tetangga mama Jeon berdatangan, khusus mereka yang tidak risih dengan hubungan sesama jenis.
"Terimakasih" ujarnya beriringan dengan hilangnya tepuk tangan mereka dan membiarkannya memulai berbicara.
"Saya bingung mau berkata apa sebenarnya, yang pasti terimakasih untuk segala dukungan kalian, sehingga pria kecil disana" menujuk Taeby dengan bangga "dia hari ini resmi menjadi suami saya dan hanya milik saya"
Setelahnya Jeongguk membuka kembali kenangan dulu yang mempertemukan keduanya. Semuanya bertepuk tangan kala mendengar cerita konyol dan lucunya, dan menangis kala mendengar part sedih yang Jeongguk ceritakan.
Taeby menangis lalu tersenyum kala mengetahui satu fakta bahwa dulu dia sempat masuk rumah sakit karena masalah pencernaan. Bisa-bisanya mereka memberinya pizza saat dia kecil dulu. Dan yang membuatnya semakin terbahak bersama semua orang saat ini adalah ketika mengetahui dia berkata kasar berkat mulut om-omnya yang tidak bisa di rem saat dia masih kecil.
"Dan dari semua sahabat saya, tidak ada satupun yang baik untuk kesehatan mental anak saya waktu itu. Tapi terimakasih karena telah membesarkan dia bersama saya. Kalian, kita adalah orangtua terhebat dimuka bumi"
Mendengar kalimat itu, semuanya berpaling, enggan menatap Jeongguk, dan tidak ada yang tidak tahu kalau mereka sedang menyembunyikan air mata mereka saat ini. Itu membuat semua orang bertepuk tangan karena mereka bisa membesarkan Taeby walau dengan cara konyol sekalipun.
"Begitulah awal saya mengenal suami kecil saya. Terakhir, mulai sekarang kalian semua" menunjuk teman-temannya satu persatu "Harus menjaga batasan dari Taeby, dia bukan lagi bocah SMA, tapi dia sudah bersuami" ujarnya mutlak membuat teman-temannya terkekeh kecil.
"Justru kami akan semakin menjaganya setelah ini. Takut kau memperlakukannya dengan kasar. Dan kalau itu terjadi, kami punya hak meminta kalian berdua cerai, karena dia bukan hanya milik Jeon Jeongguk, tapi dia juga milik kami, anak kami"
Ujar Mingyu setelah mendengar kalimat panjang lebar Jeongguk, membuat Taeby ingin segera memeluk mereka semua saat ini.
Kalimat sambutan selanjutnya adalah pada kedua orangtuanya Jeongguk. Dan terakhir Mingyu memberikan Lisa dan Nayeon kesempatan untuk berceloteh sesuka mereka di atas podium.
Malam hari akhirnya tiba. Acara baru selesai sejam lalu karena Mingyu terlalu banyak aturan, menurut Jeongguk, tapi tidak apa mereka sudah melewatinya.
Kini keduanya terbaring diatas kasur setelah mereka berendam air hangat. Tubuh mereka sangat capek setelah seharian duduk dan mencoba menikmati acara hingga akhir.
Taeby menyender ditubuh Jeongguk. Dia mencoba mengabaikan tangan Jeongguk yang sejak tadi mengelus bagian belakang hingga bokongnya.
"Balas dendamnya adalah kita tidak melakukan itu. Teby capek pah"
Seketika membuat Jeongguk membola, ini malam pertama loh, masa gak ada ritual apa gitu? Dia mencoba memasang wajah memelas, agar Taeby menurut.
"Ck, sini pelukan aja. Tulang Taeby rasanya mau copot pahh, kan masih bisa besok besok. Lagian kayak belum pernah aja, heran deh"
Jeongguk mendengus kecil sebelum menurunkan tubuhnya masuk dalam pelukan Taeby. Namun begitu bibirnya tidak tinggal diam, seperti bayi baru lahir yang mencari letak puting bundanya.
Kebetulan keduanya memang tidak mengenakan atasan. Dan itu bagian dari ide Jeongguk, dan Taeby tidak bisa menebak jika tujuannya untuk hal seperti ini.
"Mimi doang yaaah, please"
Astaga, bagaimana bisa manusia setua itu baru saja berkata sok imut seperti itu. Ini namanya tidak ingat umur.
Taeby menarik nafas sebelum ikhlas mengikuti kemauan Jeongguk "Ya sudah terserah papa, Teby tidur tapi ya, ngantuk"
Jeongguk mengangguk dalam selimut tebal, mulutnya tidak lepas dari dada Taeby. Tidak apa, malam pertama begini saja daripada tidak sama sekali. Sedih.
Namun suara Taeby sepertinya satu pertanda kalau malam ini aktivitas mereka akan panjang hingga pagi menjelang. Maka dia kembali bersemangat menyusu demi mendengar erangan kecil Taeby. Biasanya itu awal dari kenikmatan malam ini.
"Euung"
Bolehkah Jeongguk tersenyum sekarang? Hanya dengan menyusu saja Taeby mengerang enak? Ohh dia punya ide bagus, bagaimana kalau tangannya mengelus pinggang ramping telanjang itu dengan pelan?
Maka saat tangannya dibiarkan berada disana dia akan pergi ketahap selanjutnya. Dia mulai masuk ke dalam celana kecil Taeby. Mulai mengelus bokong semoknya dengan pelan namun pasti.
Remasan dipundaknya, bolehkah dia menganggap Taeby menikmati apa yang sedang dia lakukan pada tubuhnya?
Mari memastikan itu ketahap akhir. Dan oh siapa yang menyangka junior suami kecilnya sudah berair saat ini?
Maka dia melepaskan bibirnya dari dada Taeby dan memilih mennyium bagian tubuh Taeby lainnya.
"Bolehkah papa..."
"Boleh"
Jeongguk menyukai tatapan menyedihkan itu, seakan memintanya untuk segera menyentuhnya "Boleh pah, boleh"
Jeongguk mengecup keningnya pelan "Sabar baby, papa akan melakukannya bertahap agar kamu bisa menikmatinya"
Setelahnya Jeongguk memainkan jemarinya dalam tubuh Taeby, dan itu adalah awal nikmat yang Taeby rasakan dimalam pertamanya, entah jam berapa semuanya akan selesai, dia tidak ingin memikirkan itu, karena saat ini tubuhnya hanya ingin menikmati semua apa yang papa berikan untuknya.
•jassint•
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA-ABLE & BOSS BABY
FanficTentang bagaimana susahnya Jeongguk mengurus bayi kecilnya. "Baiklah Taeby kau mau apa? Kau lapar mau bakso tikus atau mau diganti popoknya?" Teriaknya frustasi. Dia mirip seperti wanita dengan baby blues syndrom. Kadang dia marah, tertawa tidak jel...