Part 34

2.7K 291 85
                                    

🦩🦩🦩



























Warning 🔞:

Bisa dilewati saja ya, biar gak sakit hati😉 eh tapi kalau penasaran bolehlah ditengok, dengan syarat:
1. Sudah memiliki KTP alias lo bukan underage
2. Syaratnya itu aja





Sore harinya Jeongguk sengaja pulang lebih awal dari kantor. Dia ingin kembali mencoba peruntungannya untuk mencari permintaan maaf dari anaknya.

Selain alasan itu dia pun sedang tidak enak badan. Rasanya tulang-tulangnya sebentar lagi copot dari tubuhnya. Dan sepertinya dia sedikit demam. Dia butuh istirahat yang cukup.

Setelah memarkirkan mobilnya dia masuk kedalam rumah. Tentu kamar yang pertama dia cari, dia ingin melihat anaknya dulu, semoga itu membantunya meringankan pusingnya, walau tidak mungkin.

Siapa sangka sesampainya dia didepan kamar, dia dikagetkan dengan anaknya yang mengenakan baju kotornya bekas kemarin. Bukan hanya itu Taeby mengendus-endusnya entah untuk apa. Tubuh kecilnya meringkuk dalam satu kemeja berukuran besar, hingga menutupi sebagian pahanya. Dia bergerak tidak karuan.

Jeongguk perlahan memundurkan langkahnya "Baby, papa pulang sayang" teriaknya agar sang anak bisa menyiapkan dirinya didalam sana.

Dan benar saja, saat Jeongguk membuka pintu anaknya sudah menghilang dibalik selimut tebal, tidak bergerak sedikitpun.

Jeongguk meletakkan tasnya di meja, tidak lupa mengganti pakaiannya dengan pakaian rumah. Mandinya nanti saja, sungguh dia ingin memeluk anaknya, kalau anaknya mau dipeluk.

Jeongguk pura-pura tidak melihat apapun. Dan dia membuka bagian atas selimut yang menutupi wajahnya. Tersenyum kecil saat melihat mata Taeby berusaha terpejam namun masih nampak pergerakan kecil dimatanya.

Cup

"Maafin papa ya baby. Papa tidak bisa jika berlama-lama marah sama kamu. Papa kangeeeeen banget. Pengen peluk, papa pengen cium kamu juga. Tapi anak nakal ini sepertinya tidak mau memeluk papa ya. Apa papa pake baju kotor Taeby aja biar kayak lagi meluk Taeby gitu"

Tubuh Taeby bergerak membelakanginya dengan buru-buru. Jeongguk ingin sekali melihat wajah memerahnya saat ini. Ingin melihat wajah cemberutnya juga. Dia yakin anaknya sedang berusaha menahan malu.

"Selamat tidur baby"

Jeongguk memejamkan matanya. Dan tidak berselang lama tangan anaknya melambai didepan wajahnya, memastikan jika dia sudah beneran tidur atau belum.

Jeongguk merasakannya, setelahnya dia menuruni tempat tidur dengan hati-hati takut kalau-kalau dia bangun. Dan lihatlah cara jalannya, persis seperti beberapa hari lalu saat dia balik dari Puncak.

Jeongguk bisa melihat dia mendekati lemari pakaian. Dia mulai melepas bajunya. Dan detik itu juga jantung Jeongguk rasanya sudah jatuh berserakan didalam perutnya. Dengan cepat menutup matanya dan kembali tertidur dalam keadaan jantungnya berdetak dengan kencang.

Ini yang paling dia benci, inilah mengapa dia sering menghindar selama ini. Inilah alasan dia harus segera memisahkan kamar keduanya. Jika berlama-lama seperti ini, dia kemungkinan akan melakukan kesalahan lebih besar dari kemarin saat menampar anaknya.

Taeby kembali kesisinya, masuk kedalam selimut dalam mode diam dan gerakan hati-hati. Dia kini menghadap papanya.

Wajah papanya memerah dan saat dia menempelkan bibirnya untuk mengecup bibir papa yang tertidur pulas, dia merasakan panas "Teby udah maafin papa kok eh ini papa demam ya?"

PAPA-ABLE & BOSS BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang