🦩🦩🦩
Sudah satu minggu Taeby ditinggal Jeongguk keluar kota. Bukan bisnis dan semacamnya melainkan berlibur dengan teman-temannya. Taeby yang sibuk dengan ujian terpaksa ditinggal.
Dia yang tidak biasa tidur sendiri memaksa Lisa menemaninya selama seminggu. Mama Jeon tidak bisa setiap hari datang atau menginap karena keadaan papa Jeon yang selalu mengeluh sakit pinggang, asam urat dan masih banyak lagi sakit orang lanjut usia lainnya.
Setiap jam deringan telponnya berbunyi, dan dia tahu itu pasti papa atau para om-omnya. Seperti saat ini hpnya kembali berdering. Kalau tidak salah ingat jam 9:00 tadi papa sudah menelponnya. Sekarang baru jam 9:50, belum genap satu jam.
Dia yang sibuk mengocok telur untuk dicampurkan diadonan kue yang akan mereka buat khusus merayakan hari terakhir ujian, tidak mempedulikannya sama sekali. Lisa yang juga mulai kesal dengan deringan Taeby yang berisik menyingkirkan hpnya menjauh.
"Ih hp gue kok dibuang sih"
Protes Taeby saat dengan santainya Lisa mendorong hpnya "Biar gak berisik, lagian papa lo lebay amat deh, awas aja adonan gue gak berhasil, minta ganti rugi gue"
"Ganti rugi apaan? Lebay"
"Duit aja sih, lagian kan papa ganteng lo itu banyak duit, atau minta dicium aja deh pipinya, lumayan"
"Ck jablai, jauh-jauh lo dari papa, centil"
"Yeeeee biarin, lagian dulu kayaknya papa lo sering nyium pipi gue deh, sekarang kok gak lagi yah"
"Gue gak bolehinlah, enak aja. Papa cuma milik gue"
Sembari menunggu adonan mereka mengembang, Lisa mendekat, dia penasaran akan sesuatu. Sebenarnya pertanyaan itu muncul dengan random dikepalanya. Namun dia belum berani bertanya pada Taeby.
"Te, papa lo gak ada niatan buat nikah lagi gitu?"
Sebenarnya bukan itu pertanyaan Lisa. Sudah lama dia penasaran dengan mama Taeby. Tapi dia bingung bagaimana memulainya, takut jika pertanyaan melukai Taeby nantinya. Setiap dia datang kesini, dia tidak pernah menemukan satu foto perempuan yang terpajang di dinding kecuali oma Jeon.
Selebihnya hanya foto masa kecil Taeby dengan papa dan om-omnya, oh ada juga foto mereka berdua, dari mereka SD. Lisa menyukai fotonya karena disitu dia digendong papa Jeon bersamaan dengan Taeby dilengan satunya.
Wah gak terbayang sekarang, otot tangannya masih kuat gak yah buat gendong mereka berdua?
"Ga tau tuh, gak ada yang suka papa apa ya? Apa kita jodohin papa dengan bu Sela"
Bu Sela adalah guru matematika disekolah Taeby, baru dua bulan dia mulai mengajar. Cantik, baik dan anggun pula. Banyak anak cowok kelasnya yang suka menggoda Bu Sela, begitupun beberapa guru cowok.
Taeby dan Lisa saling berpandangan, mengangguk sembari tersenyum. Sepertinya ide bagus, lagian mereka tidak menemukan cincin melingkar dijari ibu Sela, atau melihat ibu Sela dijemput pacarnya seperti guru muda lainnya.
Wajah cantik Bu Sela akan sangat cocok jika disandingkan dengan papa Jeongguk. Mereka yakin papa akan menyukai ide mereka berdua.
Suara tos terdengar dari keduanya. Terkekeh kecil mungkin keduanya sudah membayangkan jika Bu Sela dan papa Jeongguk mulai berkencan, pasti akan sangat serasi.
Tapi
"Lo yakin?"
Taeby mengerutkan keningnya, berhenti sejenak sembari menusuk adonan yang mulai mengembang. Kenapa dia harus tidak yakin? Bukankah bagus seperti itu? Setidaknya papanya tidak kesepian lagi kan? Setidaknya jika para om-om Taeby berkencan papanya tidak hanya tinggal diam dirumah mengerjakan pekerjaan kantornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA-ABLE & BOSS BABY
FanficTentang bagaimana susahnya Jeongguk mengurus bayi kecilnya. "Baiklah Taeby kau mau apa? Kau lapar mau bakso tikus atau mau diganti popoknya?" Teriaknya frustasi. Dia mirip seperti wanita dengan baby blues syndrom. Kadang dia marah, tertawa tidak jel...