UNDER THE RAIN | SEMISHIRA

5

UNDER THE RAIN

》semishira book # 1《

[CHAPTER 5; under pleasure of pluviophobia's touch]

.
.

Latihan pagi kali ini cukup membuat anak anak kelas tiga dan kelas satu terkejut. Pasalnya, seorang Ushiwaka yang terkenal sangat diam dan tidak banyak tingkah itu datang dengan plester di sudut bibirnya.

Sama halnya dengan Eita. Meski memang tampak seperti anak nakal, tapi ini kali pertama Eita terlihat dengan plester yang penyebabnya bukan karena voli

"Aku tidak tahu mereka bisa saling merobekkan bibir"

"Arita, kenapa mereka bertengkar?"

"Tidak ada yang mau mengaku, sepertinya mulai dari keributan di grup"

"Oh oh. Apa mereka menyukai anak kelas satu itu?"

"Hm? Ushijima tidak terlihat seperti itu"

"Terus kenapa?"

"Tanyakan saja"

Sementara disisi lain lapangan, yang juga cukup menarik perhatian,

"Semi senpai, kenapa menghindariku?"

"Uhh"

"Senpai!"

Baik Reon, Taichi, dan Satori terdiam memandang heran kearah dua insan di hadapan mereka yang sedang kesana kemari melakukan kegiatan mengekor dan diekor.

"Ini bahkan masih pagi"

"Sejak kapan mereka dekat?"

"Mungkin kemarin"

"Hayato, apa yang Semi lakukan ke Shirabu?" Reon bertanya pada libero mereka yang sedang pemanasan.

"Dia hanya memberinya ramen instan dan cokelat panas" Hayato yang mulai gerah melepas jaketnya

Sepertinya ada suatu masalah yang membuat pelatih mereka datang terlambat. Eita bahkan baru masuk sekitar lima menit lalu

Meskipun ini hari Minggu, jika saja dengan keadaan normal dia harusnya sudah dihukum lari sekian putaran karena terlambat. Tapi hari ini berbeda. Anak itu sedang beruntung

"Uh benarkah senpai? Lalu kenapa bisa sampai begitu. Kita membicarakan Shirabu, loh. Ini tentang Shirabu. Senpai tahu sendiri kan" Gumam Taichi tanpa mengalihkan pandangannya

"Kau tidak tahu, yang kemarin malam lebih mengerikan"

"Mengerikan bagaimana?"

"Ah, ceritanya panjang kali tinggi dibagi dua"

"Luas segitiga dong!"

"Maksudku ceritanya panjang. Lebih baik tanya sendiri, aku kurang tahu apakah Eita memperbolehkanku mengatakan yang terjadi kemarin"

"Oh ayolah"

Beralih ke tokoh dari topik pembicaraan mereka, Kenjiro terus mengekori Eita dengan terheran. Dia hanya ingin berterima kasih, tapi kenapa senpainya ini justru mencoba menjauhinya?