6

314 52 1
                                    

UNDER THE RAIN

》semishira book # 1《

[CHAPTER 6; dusk, you, me, and the melted mellody]

.
.

Daun pintu terbuka dan menampilkan sosok lain yang tidak ada dalam list pencarian Eita. Membuatnya jadi merasa kikuk, "Oh, hai"

Kohai di hadapannya menatap datar, seperti ekspresi yang biasa dia tunjukkan. Seakan sudah faham, dia sempat mengangguk ke arah Eita sejenak untuk kemudian menoleh ke arah dalam, "Shirabu, Semi senpai mencarimu"

Ah, Eita semakin tidak enak hati, "Uhm, sangkyu"

Hanya dibalas anggukan oleh Taichi; roommate Kenjiro. Seseorang yang tidak ada dalam list Eita

Tubuh di hadapan Eita kemudian sempat beralih, berganti dengan sosok yang lebih pendek, tapi ini juga merupakan sosok yang dicari Eita.

"Ada apa senpai?" Tanya yang lebih muda sembari mengusakkan handuk ke surainya yang basah

"Apa, kau masih lelah?" Eita bertanya duluan, mengingat bahwa Kenjiro banyak sekali bergerak selama latih tanding tadi.

"Kenapa..?"

"Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan, tapi tidak masalah kalau saja kau tidak mau, aku tidak memaksa"

Tapi bohong, Eita setengah mati ingin menunjukan 'itu' pada Kenjiro. Tidak ingin menunda lain hari lagi, tidak mau

"Jika itu tidak melibatkan berjalan jauh, lari lari, naik kuda, berenang dan sejenisnya, aku tidak keberatan"

Senyum kikuk terpasang lagi di raut Eita, "Ah, ini membutuhkan sedikit berjalan. Mau aku menggendongmu..?"

Pemaksaan memang.

Eita ketika menginginkan sesuatu memang seperti itu, maunya harus dituruti saat itu juga, tidak mau lain waktu, nanti lupa

Kenjiro mengalihkan pandangannya. Maniknya bergerak risau kesana kemari, dia juga tampak menarik satu sudut bibirnya; menimbang nimbang. Sempat berfikir sepertinya senpainya benar benar tidak sabar untuk menunujukkan entah apa itu padanya

Dan hal itu sempat membuat Eita ragu. Membuatnya memasang asumsi tidak jelas seperti, mungkin Kenjiro sudah mulai risih padanya karena dia semakin tidak tahu diri dengan seenaknya mengajak kesana kemari

Tapi semua itu seketika berhenti saat,

"ja.. berbaliklah senpai" gumam Kenjiro lirih tak jelas, dan Eita yang dongo pun juga tidak mendengarnya

"Hah? Apa?" Si surai abu itu memiringkan kepalanya

"S-senpai harus berbalik, kan...?" Anak kelas satu itu masih menghindari tatapan dari Eita, "m-memangnya mau seperti koala..?"

"Oh iya, kau benar" Yang lebih tua tampak menghela nafas; lega. Kenjiro tidak berusaha pergi darinya. Dia kemudian memutar badan dan berjongkok, "ayo, naiklah"

"U-uhm!"

Kenjiro sedikit terperanjat kala Eita bisa kembali berdiri dengan begitu mudahnya. Apa iya dia sekurus itu..? Yang benar saja! Oh, awas saja jika senpainya ini berniat menyinggungnya dengan mengatainya ku--

"Kau kurang makan, ya..? Ringan sekali-- ah itta!"

--kurus.

Tapi sudahlah, lagipula satu geplakan sudah mendarat di kepala Eita. Refleks dari Kenjiro.

Merasa bersalah, tentu saja iya. Tapi pertama salahkan dulu Eita yang menyinggung hal seperti itu. Tanpa sadar Kenjiro mengerucutkan bibirnya sebal, merutuki senpai nya habis habisan, sangat kontras dengan tubuhnya yang justru mengeratkan pegangannya pada Eita.

UNDER THE RAIN | SEMISHIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang