4

384 61 11
                                    

UNDER THE RAIN

》semishira book # 1《

[CHAPTER 4; lean on me, leave it to me]
.
.
.

Saat ini, Eita berfikir jika ini adalah kesempatan untuknya melampiaskan semuanya. Bukan karena benci atau apa, ini sudah terjadi cukup lama. Lebih tepatnya sebelum dia masuk Shiratorizawa.

Kekalahannya di tahun terakhir SMP oleh Shiratorizawa membuatnya kehilangan jati dirinya sebagai setter, dan semua itu karena opposite hitter unggulan itu. Tidak lain tidak bukan adalah si Raksasa Muda, Ushijima Wakatoshi

Dan beralaskan balas dendam, dia berusaha keras untuk masuk Shiratorizawa. Menghancurkan ace muda mereka dengan umpannya. Tapi kelamaan niatnya itu berubah, dia akhirnya mulai netral meskipun masih kurang nyaman dengan Ace sekolah unggulan itu. Kemudian semua itu seperti terulang lagi sejak Kenjiro datang.

Eita berfikir bahwa semua kelas dua tahu jika dia menyukai Kenjiro. Tapi Wakatoshi seakan mencoba mengambil kesempatan itu untuk dirinya sendiri. Ini hanya opini pribadinya, tapi hal ini juga yang membuat Eita semakin merasa tertekan dan tersisihkan atas kehadiran Wakatoshi

Suara dari beberapa pintu kamar lain terdengar dibuka, "Ada apa?" Tanya salah satu dari mereka yang baru melihat suasana

"Semi memukul Ushijima"

"Yang benar saja"

Dari balik anak anak kelas dua yang mulai membuat kerumunan, kapten voli kelas tiga mereka berjalan cepat menuju dua kohainya yang sedang baku hantam. Ah, tidak benar baku hantam, adu mulut tepatnya. Ck seperti anak gadis

Saat dia sampai disana, Eita tampak mencengkram erat kerah baju Wakatoshi. Masih beradu pandang dengan bibir yang tak berhenti berdebat

"Semi Eita! Ushijima Wakatoshi! Kalian ikut aku"

Perintahnya tidak segera dituruti karena kini keduanya malah saling memegang satu sama lain, dengan tangan saling mendorong pipi dan sudut bibir lawan yang mungkin nanti akan meninggalkan luka sobek. Ini pemandangan yang sangat jarang, Wakatoshi tidak pernah terlibat perkelahian selama lima tahun berada di Shiratorizawa

Karena kesal terabaikan, akhirnya sosok kelas tiga itu menyikut perut keduanya cukup keras. Menimbulkan pekikan dari kedua bocah yang setahun lebih muda darinya ini

"Kalian ikut aku! Sekarang!" Bentakan yang dihasilkan membuat mereka diam, tidak lagi merintih kesakitan meski nyatanya masih ngilu

Keduanya berjalan dalam diam dengan amarah yang tidak berkurang. Hayato yang hanya melihat dari kamarnya semakin khawatir. Masalah antara Eita dan Wakatoshi mungkin menjadi besar, padahal hanya perihal sepele. Atau, memang tidak sepele?

"Senpai.." Jin menyela dari pintu kamarnya.

Penyandang marga Soekawa itu berniat menyelamatkan kedua rekannya dengan alibi bahwa dia yang akan menasehati mereka. Tapi senpainya sudah terlampau kesal. Dia tadi sedang konsentrasi belajar, tetapi diganggu dengan notifikasi grup dan panggilan masuk dari Hayato yang berkata bahwa dua anak di belakangnya saat ini bertengkar

Mereka dibawa ke rooftop. Kita hanya bisa berharap semoga saat kembali nanti, mereka masih hidup dengan bagian tubuh yang lengkap

.
.
.

Hayato menutup pintu untuk menghindari pertanyaan yang mungkin akan dia dapatkan dari kerumunan yang menyaksikan sesi baku hantam barusan

"Senpai..?"

Panggilan itu membuatnya menoleh kaget

"Oh, Shirabu. Kau sudah bangun?"

"Iya, aku mendengar keributan." Kenjiro menurunkan kedua kakinya, sempat melihat hoodie yang dia pakai saat ini bukanlah miliknya dan tersenyum sendu karena sadar telah menyusahkan orang lain "Sepertinya hari ini aku sudah sangat merepotkan"

UNDER THE RAIN | SEMISHIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang