11

279 49 0
                                    

UNDER THE RAIN

》semishira book # 1《

[CHAPTER 11; that blooming rose on your cheeks]

.
.

Langkahnya sempat terhenti, "Latih tandingnya dimulai, sebaiknya kau segera kembali, Semi senpai"

Eita menyadari dengan amat sangat tentang perubahan panggilan itu. Dia melihat juniornya yang meninggalkannya dengan ketidakpuasan dirinya. Dia harus segera menuntaskannya, tidak ada nanti nanti

"Shirabu tunggu dulu! Jangan mengalihkan pembicaraan! Jawab pertanyaanku, apa kau merasa aku mengambil posisimu?"

"Sudahlah senpai, aku lelah.." Nada itu terdengar melemah. Berbeda dengan sebelumnya yang tinggi dan menuntut, kini hanya terdengar seolah pasrah dan menyatakan menyerah

Eita melihat sosok yang lebih muda darinya berjalan semakin menjauh dengan gontai. Dilihat saja juga semua sudah tahu, mustahil kalau sudah sembuh, bukan? Cara berjalannya membuat dia tampak bisa jatuh kapan saja

Dengan alasan itu, rasa iba menyelimuti Eita. Mungkin Kenjiro menjadi sensitif karena sedang sakit, mungkin sebenarnya maksudnya bukan begitu, mungkin seharusnya mereka mendinginkan kepala masing masing untuk menyelesaikan ini

Sepertinya Eita harus mulai belajar tentang pengendalian diri dan emosi dengan lebih baik lagi agar dia bisa melengkapi Kenjiro-nya. Atau setidaknya untuk mengurangi resiko konflik kedepannya

Dia melangkah cepat mendekati pujaan hatinya, "anu, etto,... maaf aku membentakmu.."

Anak kelas satu itu hanya mengangguk. Eita semakin tidak tega melihatnya.

Jadi dia mengambil selangkah lebih depan, memberikan punggungnya ke Kenjiro dan menekuk lutut. Dan Kenjiro yang belum siap untuk berhenti pun menabrak tubuhnya, yang kemudian Eita segera berdiri tegak untuk membenarkan posisinya

"EH? Senpa--"

"Sudah menurut saja dan pegangan.. Orang sakit jangan banyak melawan!"

"Uh... H-ha'i" Nadanya melirih

Kenjiro membenarkan posisi tangannya agar nyaman. Dia jadi teringat seminggu lalu, Eita juga melakukan hal yang sama, bahkan naik tangga. Ah, kenapa dia ini sangat suka merepotkan orang lain

"Senpai, maaf aku--"

"Jangan meminta maaf, jangan berterima kasih juga!" Eita memotong sebelum dia selesai menyatakan permintaan maafnya

"Jalanmu saja sempoyongan begitu! Kau pasti marah marah karena kepalamu pusing, kan?" Tambah yang lebih tua

Kenjiro mengencangkan bahunya tanpa sadar. Pegangannya juga sempat mengerat, "Bukan begitu, hanya saja...,-"

"Aku memaafkanmu, sebagai gantinya, tinggal jawab saja pertanyaanku! Kau tidak ingin ini menjadi panjang kan?" Eita kembali membenarkan posisi dengan menaikkan tubuh Kenjiro lagi, "Jadi, apa kau merasa aku mengambil posisi--"

"Iya!" Setter muda itu menyahut cepat

Dia ingin cepat selesai. Dia tidak ingin berlama lama menyimpan masalah, apalagi dengan senpai klub volinya. Karena setidaknya voli adalah alasan dirinya untuk bisa bertahan, jadi sebisa mungkin dia juga harus mencari nyaman disana

"Kenapa?" Eita bertanya dengan nada kelewat tenang

"Jujur saja, senpai juga masih ingin jadi setter tim reguler, kan?"

UNDER THE RAIN | SEMISHIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang