UNDER THE RAIN | SEMISHIRA

10

UNDER THE RAIN

》semishira book # 1《

[CHAPTER 10; i just wanna keep u safe]

.
.

Pagi itu Eita bangun lebih dulu, mendapati dirinya merasa sangat kepanasan penuh keringat. Dengan masih berbaring, dia menyibak selimut, dan sesuatu yang melingkar di pinggangnya membuat dirinya termenung sejenak

Maniknya ingin menoleh memastikan, tapi dia takut tidak mampu menahan efeknya. Dengan masih terbaring telentang, dia pelan pelan menyingkirkan tangan di pinggangnya, dan beranjak dari futon tapi kembali mendudukkan diri

"Oh, kau bisa bangun pagi?"

Suara Hayato yang baru datang dengan handuk di surai basahnya hanya diacuhkan oleh Eita. Libero kelas dua itu kemudian beringsut mendekati Reon dan Jin, membangunkan keduanya untuk segera mandi.

Dan dia segera mendekat ke roommate nya yang tampak suram. Sesuatu pasti terjadi. Ini masih sangat pagi dan wajah si surai abu itu sudah tertekuk kesal dengan pandangan gelap

"Sem, kau oke?"

Yang ditanya memberi gelengan, membuat Hayato semakin mengerutkan dahi. Tidak biasanya Eita jujur tentang suasana hatinya. Mungkin ini masalah serius

"Kemarin..."

Satu kata itu kembali membuat Hayato berfokus pada Eita. Memberikan seluruh atensi nya

Eita teringat lagi saat dia mulai merebahkan diri di samping Kenjiro, ada yang merah di pipi putih sedikit gembil itu. Bukan merah karena sedang malu atau apa. Itu jelas merah bekas telapak tangan. Apa yang terjadi sampai Kenjiro harus merasakan tamparan di latihan kemarin?

"Ada apa, Sem?" Sahut Hayato halus, meski dia sendiri sudah penasaran dan tidak sabar

Tapi kemudian Eita yang menoleh kearahnya membuatnya meneguk ludah. Tatapan itu datar, santai, tapi seolah mengatakan, 'aku akan membunuhmu jika kau bohong padaku'

"Apa kemarin Kenjiro ditampar?"

Hayato terkejut, dan itu begitu kentara karena bahunya yang naik serta maniknya yang sempat melebar

"Itu..."

"Jujur saja, Yamagata"

wew, 'Yamagata' itu sangat tidak Eita sekali.

Hayato tahu, saat ini lebih baik dia segera memuaskan rasa penasaran partner satu kamarnya ini daripada semakin menjadi. Dia faham, Eita memiliki reaksi yang mungkin melebihi seorang gadis ketika ada sesuatu yang membuat emosinya naik

"Iya, Sem. Kemarin dia tidak fokus" Jawabnya singkat

"Oh..."

Oh?

Dahinya mengerut. Hayato sama sekali tidak bisa menebak jalan pikir Eita saat ini. Apa kemungkinan manusia itu akan mengamuk ke Washijo sensei atau bagaimana? Air mukanya yang begitu datar justru menakutkan

Karena ini jelas bukan Eita yang biasanya

Hayato melihat lirikan netra silver itu ke arah sosok yang masih terlelap di belakangnya, "Dia jangan dibangunkan. Badannya panas, tapi keringatnya dingin. Telapak tangannya juga berbekas merah merah. Biarkan dia istirahat, aku yang mengurus izinnya"

"Shirabu sakit?"

Itu sangat retoris dan Hayato segera menyesalinya

"Kau bisa melihatnya sendiri"