UNDER THE RAIN | SEMISHIRA

8

UNDER THE RAIN
》

semishira book # 1《

[CHAPTER 8; struggle]

.
.

Peluit tanda pertandingan usai telah menggema. Para pemain menepi dan berkumpul dengan masing masing timnya. Latih tanding yang menghabiskan tiga set dengan Shiratorizawa sebagai pemenangnya itu cukup melelahkan bagi seluruh tim inti

Sudah empat hari berlalu dan Eita masih belum kembali, membuat posisi pinch server berkurang satu. Hanya hal itu saja, tetapi Pelatih Washijo sudah menunjukkan wajah masamnya selama dua hari camp pelatihan berjalan, termasuk hari ini

Baik tim inti maupun cadangan berkumpul membentuk setengah lingkaran berpusat pada pelatih mereka. Rasa lelah mereka teralihkan oleh rasa cemas karena wajah sang pelatih yang tampak seperti sangat ingin membunuh mereka

"Shirabu!"

"Ha'i--" 

Plakkk

Manik mereka sontak membulat. Semuanya terkesiap atas kejadian barusan. Kompak mengalihkan atensi ke setter kelas satu mereka yang wajahnya tertoleh dengan satu bekas merah telapak tangan di pipinya

"Lihat aku!"

Dengan menahan rasa sakit di pipinya, Kenjiro menoleh, memandang takut takut ke arah pelatihnya

"Kau tahu apa yang kau lakukan? Bagaimana mungkin tiga set dan kita hanya unggul tipis? Mau ditaruh mana harga diri sekolah ini?!"

"S-sumimasen,-"

"Aku meminta jawaban, bukan permintaan maaf!"

"S-saya kurang konsentrasi--"

Belum sampai Kenjiro menyelesaikannya, satu tamparan kembali mengenai tempat yang sama, "Kita memiliki ace terbaik di seantero  Miyagi! Bagaimana bisa kau berkata kurang konsentrasi?! Kau taruh dimana otakmu tadi?!"

"Sensei, ini juga salah saya"

Cukup hening sejenak, namun suara tamparan kembali terdengar. Kali ini mengenai ace andalan mereka, "Apa yang kau pikirkan?! Jangan merasa bisa semena mena hanya karena kau pemain unggulan, Ushijima!"

"Saya hanya terfokus pada strategi baru untuk mengalahkan lawan. Dengan tim baru ini, saya terlalu banyak berfikir tentang susunan tata penyerangan yang baru. Dan itu membuat konsentrasi saya terpecah"

Sosok tertua disana mengusap kasar wajahnya, kemudian menghela nafas, "Ushijima, aku tidak tahu kau hanya mencoba membelanya atau kau memang jujur. Tapi yang jelas kau mengecewakanku"

"Sumimasen"

"Kalian semua, berlari dua puluh putaran di lapangan depan, dan Shirabu, setelah menyelesaikan hukuman, kau bertanggung jawab untuk membersihkan peralatan. Yang lain segera membersihkan diri lalu makan!"

Semua terdiam, merasa tidak tega dengan keputusan tidak adil yang memberatkan setter kelas satu mereka. Meskipun sudah berjalan hampir tiga bulan dan sudah mendekati Interhigh, junior kelas satu mereka tetaplah personil baru. Sangat wajar jika melakukan kesalahan

"Mana jawaban kalian?!" Bentakan murka itu mengejutkan mereka semua

"H-ha'i" Pada akhirnya mereka hanya bisa pasrah. Kanjeng Washijo memang mengerikan saat badmood

.
.

Hayato memelankan larinya, dan tanpa sengaja langkahnya sejajar dengan Taichi, membuat anak kelas satu itu menatapnya bingung, "Yamagata senpai?"