:: Bab LXIX ::

282 36 4
                                    

Halo, semuanya. Ini Rayn Abrian.

Apa kabar?

Ini pasti sangat mengejutkan. Saya sendiri juga tidak menyangka karena akhirnya bisa menulis surat ini dan mempublikasikannya agar bisa kalian baca. Saya harap, siapapun yang sedang membaca surat ini, tetap dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.

Satu tahun lebih beberapa bulan sudah terlewati. Tragedi itu mungkin masih membekas di ingatan kalian. Terutama untuk saya. Rasanya, seperti baru kemarin tragedi itu terjadi dan ajaibnya, ternyata saya masih bisa bertahan hingga saat ini.

Kalian pasti bertanya-tanya, bagaimana saya bisa selamat? Bagaimana saya bersembunyi selama satu tahun belakangan ini di saat kalian mengira saya sudah meninggal? Bahkan, makam dengan nisan yang bertuliskan nama saya masih ada di taman pemakaman.

Secara garis besar, ada banyak hal yang terjadi hingga akhirnya saya bisa selamat. Yang jelas, ada campur tangan Tuhan di dalamnya sehingga saya masih mampu menulis surat ini untuk kalian.

Jika kalian bertanya, kemana saja saya selama setahun belakangan ini, saya bisa menjawab bahwa selama satu tahun belakangan ini saya menghabiskan hidup saya sebagai seorang pengecut. Saya bersembunyi karena tidak mau orang lain tahu keadaan saya yang tidak seperti dulu lagi. Saya terlalu takut menghadapi dunia luar. Saya takut dengan ekspektasi orang-orang terhadap saya.

Saya menghabiskan waktu satu tahun ini menjadi warga pedesaan yang jarang berkomunikasi dengan orang-orang sekitar. Saya memilih untuk menyendiri, merenungi kesalahan terbesar saya setiap malamnya. Saat itu, saya berpikir, akan lebih baik jika saya benar-benar mati ketimbang harus menanggung penyesalan sebesar ini. Tapi, Tuhan belum mengizinkan itu.

Surat ini ditulis bukan untuk tujuan tertentu. Tapi, saya punya alasan kuat kenapa saya menulis surat ini, saat ini.

Saya ingin menyampaikan, bahwa Rayn Abrian yang selama ini kalian kira sudah tidak ada, sebenarnya masih hidup. Jenazah yang ada di dalam makam dengan nisan bertuliskan nama saya itu bukanlah saya. Ada kesalahpahaman yang terjadi saat itu sehingga semuanya menjadi seperti ini. Namun, saya tidak bisa menjelaskan hal tersebut lebih rinci karena itu terlalu rumit.

Selain itu, dengan surat ini juga, saya akan menyampaikan keputusan yang sudah saya pikirkan masak-masak sebelumnya. Melalui surat ini saya menyampaikan kalau saya akan keluar dari dunia entertainment dan akan menjalani hidup sebagai orang biasa. Saya juga telah menemukan seseorang yang akan mendampingi saya dan menghabiskan sisa hidup kami bersama-sama.

Keputusan ini dibuat bukan karena paksaan atau tekanan dari pihak manapun. Keputusan ini murni dari diri saya sendiri. Seperti yang saya bilang sebelumnya, saya sudah memikirkan ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga saya tahu resiko atau konsekuensi yang akan saya terima nantinya. Walaupun berat, namun, saya tahu apa yang terbaik untuk diri saya saat ini.

Saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang merasa dirugikan atau dibohongi selama ini. Tapi sungguh, tak sedikitpun terbesit dalam diri saya niat untuk membohongi kalian. Setelah melewati waktu yang panjang, saya baru bisa mengumpulkan seluruh keberanian saya sekarang. Semoga kalian bisa memakluminya.

Saya juga ingin berterima kasih kepada para penggemar yang masih setia menunggu saya. Semoga dengan adanya surat ini, kalian tidak akan merasa sedih lagi. Kita masih bisa bertemu jika ada kesempatan nantinya. Semoga kesetiaan kalian bisa membawa balasan yang baik untuk diri kalian sendiri.

Surat ini akan semakin panjang jika saya tidak berhenti menulis. Karena sejujurnya, saya ingin sekali menceritakan banyak hal kepada kalian yang saat ini tengah membaca surat ini. Namun, saya sadar bahwa tidak semua hal tentang saya perlu diketahui oleh orang-orang.

Heal Me [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang