"Pj-nya doooong."
Cowok yang ditodong palakan halus itu hanya senyum-senyum malu begitu matanya bertemu cewek yang baru aja dateng dengan senyum cerahnya.
"Bakso deket kosan gue dulu." pinta Siyeon dengan bahu yang menyenggol tubuh Haechan.
"Siappp!" kata Haechan semangat. Saking semangatnya dia ngerangkul lengan Siyeon, menyandarkan kepalanya di bahu cewek itu.
"Ceritaaa dong kok bisa jadian sih?" tanya Siyeon begitu sesampainya di taman samping gedung.
Lagi-lagi Haechan tersenyum. Lama-lama gila ya ini orang satu. "Somi ngode terus yaudah gue tembak aja."
"Hah? Seriusan?"
"Asli." Haechan merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya dia membuka room chat nya dan menujukannya kepada Siyeon yang ikut seneng.
"Anjir semudah itu?"
Punya temen udah jomblo menahun terus akhirnya dapet pasangan gimana gak seneng coba? Siyeon sih jelas seneng banget akhirnya Haechan gak sad boi lagi. Mana kek mulus gitu perjalanannya.
Sedang asik-asik baca tiba-tiba ponselnya langsung diambil oleh sang pemilik. "Udahan. Mangnya mau pulang." kata Haechan yang langsung Siyeon cibirin.
"Eh, Chan, lo tau gak sih Si Karina confess ke lakik gue masa." kata Siyeon sambil mengeluarkan alat-alat tulisnya, bersiap ngerjain tugas.
"Lakik lo yang mana nih?" Haechan menempali seperti biasa.
"Lakik gue nomer dua lah. Yakali yang nomer satu."
"Kok lo lempeng-lempeng aja?" sahut Haechan terkejut terheran-heran. Soalnya Siyeon ini orangnya posesif orangnya. Kebetulan dapet Guanlin aja makanya gak keliatan.
"Lha ngapain cemburu? Kan gue bininya, dibanding sama dia yang gak ada apa-apanya."
"Bener juga lu. Tapi kan semuanya berawal dari gak ada apa-apanya. Hayoloh." kata Haechan kemudian menunjuk Siyeon dengan pandangan menggoda.
"Jan mulai ya lu. Lagian gue kan lebih cantik kemana-mana. Plus dia bucin sama gue. Lu gak tau?" Haechan mencibir mendengar itu.
"Ih itukan menurut lo. Barangkali aja menurut lakik lo lebih cantik yang onoh." goda Haechan lagi yang langsung dapet serangan berupa pukulan di lengannya.
"Eh, hati orang gak ada yang tau lhoo." tambah Haechan lagi membuat Siyeon berdecak.
"Tapi keliatan sih dia suka lakik lu. Apalagi waktu nyoba deket-deket sama lu dan nanya Jeno mulu."
"Tapi lu tau gak si Jeno bilang apa?"
"Apa?" Siyeon membenarkan posisi duduknya.
"Kan dia nanya 'lo ada hubungan apa sama Siyeon?'." Siyeon berucap sambil menirukan gaya bicara Karina.
"Si Jeno bilang istri gue, tapi sama dia di-unsend soalnya situasinya lagi gak bisa terang-terangan."
"Makanya putus. Huu." semprot Haechan langsung dipukul lagi sama Siyeon.
"Dengerin gue dulu, bangke!"
"Iye-iye aku diam."
"Terus abis itu Jeno jawab cuman deket sama gue. Trus lo tau dia jawab apa?"
"Mana gue tau kan AW—iye iye aku diam." pekik Haechan begitu lengannya dicubit.
"Tau ah. Gak jadi gue cerita."
"Ih lanjut-lanjut, nanti gue jadi hantu penasaran gimana? Lo mau gue gangguin?"
"Lonya rese!"
"Ya maap. Ayok lanjuut."
![](https://img.wattpad.com/cover/244278508-288-k733322.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] A Blessing In Disguise (completed)
Fanfictionfrom "friend" to 부부 (bubu). ㅡft. lee jeno x park siyeon ⚠🔞 ⚠non-baku