"Gacoan aja."
"Enakan mie nyinyir tau."
Sedari tadi Nakyung dan Sanha debat masalah tempat makan. Entah bagaimana ceritanya, tapi secara kebetulan Sanha, Nakyung, Renjun, Haechan dan Siyeon ada jadwal kosong di jam yang sama. Nakyung libur, Sanha sama Renjun selesai kelas, sedang Siyeon dan Haechan kelas paginya kosong dan nanti siang bakal ada kelas lagi.
Sekarang waktu menunjukan pukul 9 lebih. Yakin banget kebanyakan dari mereka belum sarapan di jam-jam ini. Tapi, Nakyung dan Sanha kekeh pengen makan yang pedes-pedes. Apa ga kasian itu perut masih kosong langsung diisi mie pedes. Antara ngisi perut sama nyari penyakit sih sebenernya. Tapi kalo mau ke gacoan atau mie nyinyir itu emang kane sebelum jam makan siang. Masih segang tempatnya.
"Vote aja lah kalo gitu." kata Nakyung melihat temen-temennya.
"Gue ngikut." kata Renjun mager perutnya udah laper.
"Jan gitu lah." Nakyung menatap tajam.
"Yaudah gacoan." kata Renjun pasrah.
"Gue sama Haechan juga." Siyeon ikut kasih vote buat mendukung pilihan Nakyung. Biar cepet.
Nakyung memeletkan lidahnya begitu mendapat vote terbanyak. Dengan muka cemberut Sanha mau ga mau harus nerima, dia juga dulu suka gacoan tapi semenjak Nako lebih sering ngajakin ke mie nyinyir, Sanha jadi pindah haluan. Sanha suka banget siomaynya mie nyinyir!
Berangkatlah mereka ke tempat gacoan terdekat. Seperti yang sudah diduga, masih jam sepuluhan gini belum rame-rame banget tempatnya. Lagian kayaknya cuman mereka sarapan makannya gacoan.
"Lo sakit?" tanya Nakyung sambil natap Siyeon yang lagi balesin chat dari laki keduanya.
Siapa hayo laki kedua?
"Hah?" Siyeon mengalihkan atensinya menatap Nakyung yang menelisik wajahnya.
"Engga. Gue belom pake make up, tadi buru-buru soalnya."
Nasib ya jadi cewek yang biasa dandan, sekalinya ga dandan dikatain yang sakit lah, yang kaya pembantu lah.
"Yeon, gue ga bermaksud ya."
"Hm?"
Siyeon belum tertarik sama obrolan Nakyung, apalagi waktu Jeno nyoba nelpon nanyain dimana kemeja kotak-kotak cokelatnya. Perasaan, Siyeon ga naruh bajunya, orang yang kerjaannya ngurusin baju dari nyuci sampe nyetrika ya Jeno.
"Itu bekas jerawat? Soalnya agak item." mendengar itu Siyeon langsung ga fokus chatan dan beralih ke kamera buat liat mukanya.
Siyeon nyadar kok akhir-akhir ini mukanya sensitif, yang biasanya jarang banget ada jerawat, sekarang malah jerawatan. Bahkan bekasnya menggelap, padahal Siyeon rajin banget skincare-an. Inilah alesan dia gak jarang pake make up.
"Bisa jadi gara-gara pil KB, Yeon."
Denger itu Haechan langsung menatap Renjun yang diam saja. Renjun hanya menggerakan dagunya tidak mengerti maksud tatapan Haechan.
Haechan menghela napas, ini perdana buat Siyeon selama seminggu atau sehabis balik dari rumahnya dia makan makanan mie. Istilahnya cheating day nya. Pasti Siyeon bad mood dikomentarin masalah jerawatnya.
Sebenernya Siyeon bukan orang yang terlalu peduli perkataan orang apalagi komentar jahat, pada dasarnya dia orangnya cuek. Cuman karena sebentar lagi resepsi dan Siyeon tanpa sadar nuntut dirinya sendiri untuk perfect makanya segalanya jadi sensitif.
"Mau udang rambutan."
"Ga mau ini sisa satu lagi. Lo siomaynya aja."
"Ga mau! Enak udang rambutannya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] A Blessing In Disguise (completed)
Fanficfrom "friend" to 부부 (bubu). ㅡft. lee jeno x park siyeon ⚠🔞 ⚠non-baku