Lily akhir-akhir ini banyak pikiran. Duduk di kelas akhir membuatnya sibuk dengan kata "belajar". Sudah terhitung tiga bulan dia dan Jaden putus. Selepas pertemuan mereka di rumah cowok itu bersama Deon, Jaden seolah menghilang tanpa kabar.
Besok hari Minggu. Lily sedang nyaman menatap bintang di balkon sebelum panggilan dari Deon datang.
"Apa?" jawab Lily malas.
"Aku ke rumah kamu. Bentar lagi nyampe. Siap-siap," ujar Deon di seberang.
Lily mematikan sambungan sepihak. Jujur, dia malas sekali bepergian dengan Deon. Tapi kalau tidak menurut, lagi-lagi ancamannya sama. Soal Jaden.
Cewek itu memakai cardigan untuk melapisi tubuhnya yang hanya terbalut tank top. Kemudian mengganti hotpants-nya dengan celana jeans panjang. Sedangkan rambutnya yang mulai memanjang dibiarkan tergerai.
Tak lama, Lyra berteriak dari bawah. Menandakan Deon sudah sampai. Dengan langkah malas, Lily turun.
Jujur, Lyra merasa tak suka jika Lily murung. Aneh. Harusnya dia senang bisa menjauhkan Jaden dari sepupunya. Tapi, sikap Lily yang tidak pernah marah kalau dia memancing dan melakukan hal menyebalkan sangat mengganggunya. Dia suka Lily yang dulu.
"Dia kenapa sih?" gumam Lyra sembari menatap mobil Deon yang menjauh dari halaman.
Tiga bulan ini Lyra memang memanfaatkan waktu untuk mendekati Jaden. Mulai dari mencuri kontak Jaden dari hp Lily dan memfollow akun Twitter dan Instagram cowok itu. Tapi tak ada satupun yang aktif. Dia juga sempat berpikir untuk mendatangi Gardacita, melihat cowok itu. Hanya saja niatnya diurungkan karena takut. Secara, dia anak Mayapada.
Dari rencana mereka, sepertinya hanya Deon yang diuntungkan.
•••
Lily terheran saat Deon membawanya ke tempat yang agak ramai. Berdasarkan pengamatan Lily, mereka semua bukan cowok baik baik. Lily menangkap beberapa cewek dengan pakaian terbuka juga. Seketika dia merinding.
Deon sudah bersalaman khas anak cowok. Dia menarik Lily, seolah-olah memaksa cewek itu untuk berkenalan. Tapi tidak Lily lakukan. Dia hanya terdiam dan sedikit bergerak tak nyaman saat Deon menyuruhnya duduk.
"Kamu aku tinggal sebentar, aku mau balapan."
Lily melotot. Tapi Deon tak mengindahkan reaksi Lily. Cowok itu berlari ke arah mobil yang tampak sudah siap untuk dijalankan. Hanya perlu menunggu lawan.
Dia benar-benar risih, cowok-cowok di sekitar menatapnya dengan tidak sopan. Belum lagi cowok di sampingnya modus semakin menggeser duduknya agar semakin berdekatan.
"Ekhm, kita belum kenalan loh cantik," goda cowok itu membuat Lily berdiri. Hendak pergi. Namun tangannya berhasil dicekal.
"Mau ke mana? Si Deon nitipin lo ke kita. Dia nyuruh kita jagain hadiahnya."
Lilya mengerutkan dahi, lalu dirinya terkejut karena tangan cowok itu berpindah ke pinggang bawahnya. Nyaris menyetuh pantatnya.
"Brengsek."
Plak.
Satu tamparan berhasil Lily layangkan. Membuat semua orang terkejut. Yang ditampar jelas marah, tak terima. Dengan kasar, cowok itu menarik Lily, berhasil membuatnya hilang keseimbangan. Lily memejamkan mata. Tapi saat tubuh Lily nyaris jatuh ke pangkuan cowok itu, seseorang mengambil alih, menariknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BACKSTREET [END]
Fanfiction(YIBO X LISA) Jaden dan Lily saling mencintai. Tetapi Gardacita dan Mayapada saling membenci. Tradisi yang kronologinya masih terkunci itu membuat hubungan mereka dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Akankah hubungan mereka berdua aman hingga hari k...