part 27

1.5K 127 3
                                    





"Sakura"

Kedatangan sakura disambut antusias oleh para seniornya membuat sasori memutar mata bosan melihat mereka yang sudah lama berteman dengannya sejak sekolah menengah pertama.

"Ino bantu nii-san "

Sasori memanggil ino untuk membantunya memanggang daging yang menjadi menu utama mereka.

"Ayolah dei-nii tidak ada pekerjaan,aku sangat lelah "

Ino tidak mau membantu sasori karena hal itu melelahkan,dia bisa minta bantuan yang lain.

"Kau benar ino,mereka bisa melakukannya "

Konan yang merupakan satu-satunya wanita digeng mereka mendukung ino karena tidak selalu harus wanita yang memasak.

"Sakura mendekat"

Sakura memutar mata bosan saat pein sudah menariknya bahkan dia belum sempat duduk.

"Yah,pein-nii apa hanya aku?"

Sakura kesal karena hanya dirinya saja yang selalu menjadi kekasih pura-pura pein.

"Konan-nee selalu bersamamu"

Ucapan ino membuat mereka menatap tidak percaya kepada wanita pirang itu.

"Aku?"

Konan terlihat tidak mau percaya dengan ino.

"Kalian tidak membuat mereka yakin"

"Apa! "

Ino dan konan menatap pein tajam  karena itu terdengar seperti ejekan, seakan wanita-wanita yang mendekati pein tidak akan percaya karena penampilan mereka sedangkan yang lain tertawa.

"Dei-nii kau mau mati"

Mendengar suara tertawa deidara yang sangat besar membuat ino mengancamnya seketika tawa itu hilang.

"Tobi"

Sekarang giliran konan yang melemparkan tatapan tajam kearah tobi hingga tidak ada lagi yang tertawa.

"Sasori aku pinjam sakura "

Sakura cemberut kalau pein sudah mengatakan kepada sasori dia pasti minta bantuannya lagi.

"Kenapa tidak dengan yang lain saja ?"

Sakura tidak masalah membantu pein tapi dia cukup kesal saja selalu dia yang dibawa oleh pein.

"Mereka tidak bisa bermain game "

Pein mengejek ino dan konan yang tidak bisa bermain game seperti sakura, mendengar hal itu sakura jadi semangat karena pein mengajaknya untuk bermain game.

"Dasar orang aneh"

Kepergian sakura dan pein membuat ino berujar karena keduanya selalu bermain game setiap kali bertemu bahkan mereka terkadang tidak mempedulikan sekitar mereka kalau sudah bermain.

"Sasori-nii sisakan untuk kami "

Sakura berujar dengan suara keras agar sasori dapat mendengar ucapannya.

"Hn "

Sasori merespon karena sibuk memanggang dengan bantuan deidara.







Ting tong ting tong




Suara bell membuat mereka melirik satu sama lain membuat hidan yang akhirnya maju untuk membuka pintu walaupun mereka berada dihalaman belakang rumah sasori suara bell tersebut terdengar jelas karena rumah sasori tidak terlalu besar.


misunderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang