Chapter 2

8.8K 1.1K 165
                                    

Muzannya sedikit ooc di sini

(Name) : 1000+ tahun (tapi kelihatan kaya umur 20 tahunan).

Muzan : 18 tahun

Michikatsu : 9 tahun

Yoriichi : 9 tahun

Btw si Michikatsu ama Yoriichi itu anak kembar sih??

~~~ Happy Reading ~~~

"Muzan-kun, aku akan jalan-jalan sebentar." (Name) berdiri dari tempat duduknya.

Muzan lalu menatap ke arah ibu pengasuhnya tersebut, "Aku ikut ya, kaa-san." mohonnya sambil menatap memelas ke arah (Name).

(Name) menggelengkan kepalanya, "Dame Muzan-kun, ini kan, masih siang dan kaunya nanti bisa terbakar kalau terkena sinar matahari." larangnya kepada pemuda iblis itu.

(Name) berjalan ke arah kamarnya dulu untuk mengeluarkan lensa matanya dan memakai kain penutup mata. Setelah itu dia pergi jalan-jalan keluar. Pertama-tama dia mengunjungi makam kedua orang tua Muzan dan mendoakan sepasang suami istri itu agar di terima di surga. Kemudian dia kembali melanjutkan acara jalan-jalannya.

Saat dia sedang jalan-jalan, secara tidak sengaja dirinya bertemu dengan 2 orang anak yang sepertinya kembar berusia 9 tahun. Di wajah kedua anak tersebut terdapat semacam bekas luka atau tanda di wajah mereka. Salah satu dari mereka ingin memakan ubi rebus, tapi sayangnya mereka kekurangan uang untuk membelinya. (Name) yang merasa kasihan, lalu berjalan menghampiri kedua anak itu.

Gadis Uchiha itu menanyakan, mengapa mereka terlihat sedih dan anak yang terlihat sedikit muda menjawabnya, kalau dia dan kakaknya ingin sekali makan ubi rebus. (Name) lalu menatap ke arah ubi rebus tersebut dan kembali lagi menatap ke arah kedua anak tersebut. (Name) membelikan 6 ubi rebus dan memberikannya kepada kedua anak itu.

Anak yang menjawab (Name) tadi terlihat tampak sangat senang sedangkan kakak dari anak tersebut hanya menatap datar sambil mengucapkan terima kasihnya. (Name) menanyakan nama kedua anak tersebut.

"Tsugikuni Michikatsu." jawab yang kakak.

"Tsugikuni Yoriichi." jawab yang adik.

"Michikatsu dan Yoriichi, uwah~ nama yang bagus.''

Wajah Michikatsu dan Yoriichi seketika bersemu merah. Yoriichi dengan semangatnya mengajak (Name) mampir ke rumah mereka dulu. Gadis Uchiha itu merasa tidak enak kalau menolaknya, jadi dia pun menerima ajakan dari Yoriichi. Sedangkan Michikatsu hanya tersenyum dalam hatinya, karena (Name) mau jalan-jalan ke rumah mereka walaupun hanya sebentar saja.

Akhirnya sampai juga (Name) di rumahnya si Michikatsu dan Yoriichi. Di depannya terlihat rumah kayu kuno yang sederhana. Sangat berbeda sekali dengan rumah kediaman Muzan (wkwkwk kan mbah Muzan orang kaya).

"(Name)-nee, ayo masuk!" ajak Yoriichi.

"Ha'i~ Yori-kun."

Michikatsu pergi ke dapur untuk menyiapkan teh untuk (Name) sedangkan (Name) sedang asik bermain dengan Yoriichi di ruang tengah. Yoriichi ingin mengenal lebih jauh lagi tentang (Name). Dia menanyakan beberapa poin yang bisa di katakan penting. Orang yang dia tanyai justru dengan senang hatinya menjawab pertanyaan tersebut.

"Ano (Name)-san, kami hanya punya teh saja, aku dan adikku belum pergi berburu tadi," ucap Michikatsu yang akhirnya membuka suara.

(Name) menggelengkan kepalanya, "Iie Daijobu desu." jawabnya sambil tersenyum kecil.

(Name) menghabiskan waktunya sampai menjelang malam hari. Setelah itu (Name) kembali pulang ke rumah Muzan.

"Muzan-kun, sedang apa di sini? Bukannya Muzan-kun harus pergi makan sekarang?" tanya (Name) yang melihat kehadiran Muzan saat berada di tengah perjalanan pulangnya.

Muzan tidak mengucapkan sepatah kata kepada (Name), melainkan hanya memeluk gadis Uchiha itu saja.

"Kaa-san kenapa baru pulang? Apa manusia-manusia itu mencoba melukai kaa-san? Dengan senang hati aku akan membunuh mereka semua kalau sampai melukai kaa-san."

Muzan menganggap kalau perasaannya kepada (Name) sekarang berubah menjadi lebih dari seorang ibu. Dia bahkan tidak segan-segan membunuh semua manusia yang mencoba melukai wanita yang dia cintai dan yang telah merawatnya sejak dia masih balita sampai sekarang. Dirinya tahu kalau (Name) hanya menganggapnya sebagai anak saja. Tapi dia tidak akan biarkan satupun seseorang mencoba mendekati wanita itu, karena (Name) hanya miliknya seorang saja.

"Kalau begitu ayo kita pulang, kau tidak boleh terlalu lama di luar rumah, Muzan-kun." ajak (Name) kepada orang yang telah dia rawat.

Muzan menganggukkan kepalanya dan menggenggam tangan (Name). Mereka berdua bersama-sama berjalan ke arah sisi yang paling gelap dan kemudian menghilang. Sejak (Name) bertemu dengan kedua anak bersaudara itu, hubungan mereka bertiga semakin kuat. Setiap harinya (Name) datang mengunjungi rumah Michikatsu dan Yoriichi.

Hari terus berganti, perasaan suka  Muzan, Michikatsu dan Yoriichi kepada (Name) semakin besar. Michikatsu merasa iri dengan adiknya yaitu Yoriichi yang sangat akrab dengan (Name). Berbanding terbalik dengannya yang masih malu-malu saja mengobrol dengan wanita itu dan akhirnya (Name) yang memutuskan untuk mengobrol dengannya duluan.

(Name) sedikit terkejut dengan Muzan yang membawa seorang wanita dan menjadikan wanita tersebut sebagai asisten pribadinya. Muzan lalu mengenalkan asistennya itu yang bernama Tamayo kepada (Name). Pria dengan marga Kibutsuji mengancam Tamayo untuk tidak berbuat hal-hal yang membuat ibu tercintanya itu merasa marah atau tidak nyaman. Kalau sampai itu terjadi, maka dia tidak segan-segan memberikan hukuman kepada asistennya itu.

Tamayo hanya bisa menganggukkan kepala saja dan mempersiapkan dirinya untuk menghadapi ibu dari raja iblis. Dia menjadi ketakutan dan berpikir, kalau wanita yang dipanggil ibu oleh Muzan sama menakutkannya dengan orang yang telah mengubahnya menjadi iblis.

Muzan menggeser Fusuma ruangan kamar (Name) dan terlihat wanita Uchiha itu sedang duduk sambil menikmati teh hijaunya yang hangat. Yang membuat Tamayo terkejut adalah sosok ibu tercinta dari Muzan itu, sangatlah berbeda dengan yang dia bayangkan. Tapi yang membuatnya menjadi sangat penasaran, adalah kain penutup mata yang dipakai oleh sosok ibu Muzan itu.

'Apa dia buta? Makanya dia menutup matanya dengan menggunakan kain hitam itu?' batin Tamayo.

"Kaa-san tadaima, aku datang membawa seorang wanita yang baru saja aku ubah menjadi oni dan menjadi sebagai asisten pribadiku," ucap Muzan sambil menyuruh Tamayo untuk maju ke depan.

"Okaeri Muzan-kun, aku senang mendengarnya karena kamu sudah punya asisten pribadi sendiri, jadi aku tidak perlu mengkhawatirkanmu saat bertemu dengan para pemburu oni di luar sana." jawab (Name) dengan suara yang lembut.

Tamayo mengenalkan dirinya dengan sedikit gugup kepada (Name). Dirinya takut kalau sampai sosok wanita yang ada di hadapannya merasa tidak suka dengan kehadirannya. Maka Muzan tidak segan-segan membunuhnya langsung di tempat. Mengingat Muzan sangat terobsesi dengan wanita itu.

~~~ Bersambung ~~~

Ibu Dari Semua Iblis (KNY x Female Uchiha Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang