Chapter 8

5.7K 766 189
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

Sekali lagi, (Name) dan Gyomei mendapatkan misi lagi. Seperti biasa, saat mereka sedang berjalan bersama tidak ada satupun dari mereka mengatakan sepatah katapun. Gyomei menggandeng tangan (Name). Katanya agar (Name) tidak tersesat, walaupun sebenarnya (Name) tidak akan pernah tersesat.

(Name) hanya membiarkan Gyomei menggandeng tangannya. Dia lebih fokus dengan mendeteksi yang ada si sekitarnya, selama dia dan Gyomei berada di perjalanan menuju ke tempat tujuan yang menjadi bagian dari misi mereka.

"Ano, (Name)-san. Apa anda yakin, kalau ini jalan yang benar?" tanya Gyomei yang merasa tidak yakin.

"Tentu saja, Himejima-san." jawab (Name) seraya menganggukkan kepalanya.

Timeskip beberapa saat kemudian

Sampai juga mereka di sebuah desa yang terlihat cukup banyak memiliki penduduk. Katanya setiap tengah malam, banyak anak muda entah itu laki-laki atau perempuan selalu menghilang secara mendadak. Mereka baru saja tiba saat sore hari di desa tersebut. Masih ada beberapa jam hingga tengah malam tiba.

(Name) mengajak Gyomei jalan-jalan sebentar sambil membeli beberapa oleh-oleh. Walaupun matanya tertutup dengan kain hitam, tapi dia masih menggunakan mata di burung hantunya. Dia membelikan sebuah manisan dan memberikannya beberapa kepada Gyomei.

Gyomei sendiri hanya tersenyum kecil dan merasa senang karna (Name) mau bersama dengannya. Kalau saja dia bisa berharap lebih, dia hanya ingin (Name) selalu menjadi patnernya. Kalau perlu menjadi patner hidupnya untuk sampai selamanya.

Membayangkannya saja sudah membuat wajah Gyomei menjadi merah dan jantungnya berdetak lebih cepat dari yang biasanya. Jangan lupa, dia juga merasa sangat nyaman saat bersama dengan (Name). Dirinya jadi teringat dengan kalimat dari seseorang. Tapi apa benar? Dia jatuh cinta dengan (Name).

Padahal baru beberapa bulan dia kenalan dengan (Name). Masa iya, dia langsung jatuh cinta begitu saja. Atau mungkin ini hanya perasaan biasa saja karna ini pertama kali bagi dia mendapatkan seorang teman. Apalagi temannya adalah seorang perempuan.

Tak terasa waktu terus berjalan dan tibalah hari menjelang tengah malam. Gyomei dan (Name) mengeluarkan nichirin mereka masing-masing. Pendengaran mereka bisa menangkap suara-suara yang mencurigakan.

"Himejima-san, abunai!" (Name) langsung menahan serangan iblis yang mencoba menyerang Gyomei dari arah belakang.

Iblis yang ada di desa tersebut bukan hanya 1 saja. Ada sekitar 5 iblis di desa tersebut dan 2 dari 5 iblis itu adalah iblis bulan bawah. Gyomei melawan 3 iblis, sedangkan (Name) melawan sisanya. (Name) berdecak kesal dan membawa kedua iblis yang menjadi lawannya ke tempat yang lumayan jauh dari pemukiman.

Ketika sudah merasa aman, (Name) memutuskan melepaskan penutup matanya. Memperlihatkan kedua warna mata yang langka di temukan kepada kedua lawannya. Tapi semua itu tidaklah berlangsung dengan lama, karna kedua mata (Name) langsung berubah menjadi mata sharingan khas milik klan Uchiha.

"Pernapasan (N/p) , teknik ketiga : (N/t/p)."

Sekali kedipan mata saja, kepala kedua iblis yang menjadi lawan  (Name) langsung terpisah dari tubuhnya. (Name) membersihkan darah iblis dari nichirin miliknya. Dia berbalik ke belakang dan menatap sedih ke arah kedua iblis yang barusan saja dia habisi. (Name) merasa sangat sedih karna dia tahu, kalau kedua orang itu sebenarnya tidak ingin menjadi iblis tapi takdirlah yang memaksa mereka menjadi iblis.

Dia mendoakan kedua orang itu untuk diberikan tempat yang layak oleh sang pencipta. (Name) kembali memakai kain hitam yang menutupi matanya lagi. (Name) langsung teleport ke tempat Gyomei. Sedangkan Gyomei baru saja menghabisi ketiga iblis yang dia hadapi.

"Himejima-san, anda baik-baik saja, kan?" tanya (Name) yang memastikan kalau kondisi Gyomei baik-baik saja.

"Aku baik-baik saja (Name)-san, sebaiknya kita mencari tempat penginapan dan besoknya kita bisa kembali pulang ke markas."

(Name) menyetujui yang dikatakan oleh Gyomei. Mereka berdua kemudian berjalan mencari penginapan. Selama pencarian, tidak ada satupun juga yang memulai obrolan. Cukup lama juga mereka berdua menemukan penginapan. Tapi masalahnya di tempat penginapan tersebut, hanya tersisa 1 kamar saja.

(Name) maupun Gyomei sama-sama tersentak kaget.

'Sa-Satu kamar dengan Himejima-san/(Name)-san!!' batin (Name) dan Gyomei di waktu yang bersamaan.

Ayolah mereka ini belum resmi jadi pasangan. Tapi kenapa mereka malah dipermainkan takdir dengan meminta mereka untuk tidur sekamar. Kalau sampai ada yang tahu, bisa malu sampai ke tulang-tulang nantinya. Kini mereka berdua sedang berada di dalam kamar yang sudah dipesan.

"A-Ano Himejima-san, aku tidur di lantai saja yak."

"Tidak boleh (Name)-san! Anda itu seorang wanita dan tidak sopan seorang wanita tidur di lantai." ugh gentleman sekali anda, Gyomei Himejima.

"Ba-Bagaimana kalau kita tidur bersama di tempat tidur ini?" (Name) langsung menyadari perkataannya, "Ma-Maksudku, aku tidak ingin Himejima-san jadi sakit karna tiduran di lantai dan tempat tidurnya juga lumayan besar, jadi bisa muat untuk 2 orang."

~~~ Bersambung ~~~

Ibu Dari Semua Iblis (KNY x Female Uchiha Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang