#11

398 64 1
                                    

- Perayaan

[roomchat Naka]

Anak Sesat
arkean, bintang, juna, you

Arkean
|Anjir puas banget gue liat mukanya si Candra tadi

Bintang
|Kayak tikus got kejepit gitu ye kan

Ngalahin dia doang mah kecil|

Arkean
|Traktirannya mana bos
|Party gitu
|Main ngacir aja

Dateng aja ke barnya Bang Bian|
Gue yang bayar|

Bintang
|Mantep broh
|Mabu-mabu kita

Arkean
|BINTANG GUE NEBENG YA

Gak ikut, Jun? @juna|

Juna
|Y 90

Bintang
|APAAN ANJER

Arkean
|Y = ya
|90 = ninety = nanti

Juna
|👍

*****

- Malam Ini

Satu meja dengan empat orang remaja tampak begitu menikmati tiap tegukan alkoholnya. Namun, satu di antaranya justru serius memperhatikan sesosok orang yang duduk sendirian di pojok ruangan.

"Balik sono, udah tengah malem juga."

"Jhaha anak mami takut dicariin," oceh Bintang yang sudah mulai kehilangan kesadarannya.

"Yaelah ni anak nyusahin gue aja," keluh Arkean sambil mulai memapah Bintang untuk diajaknya pulang.

Ketiganya sudah pergi, Naka pun mendekat ke arah di mana Kala berada. Naka merebut botol wine di tangan Kala, membuat pemiliknya menggeram kesal.

"Balikin!"

"Gak, lo bisa mati lama-lama."

Naka lalu mendudukkan pantatnya di sebelah Kala. Menyingkirkan botol yang masih berisi agar tak diambil lagi oleh Kala.

"Gue emang pengen mati."

"Kenapa gue gak mati aja dari dulu."

"Gak ada yang pengen gue hidup."

"Hidup gue cuma aib buat mereka."

"Kenapa mereka gak bunuh gue dari dulu. Kenapa."

Naka tidak tahan lagi mendengar racauan Kala. Ia menghadapkan kepala Kala tepat di depan wajahnya. Kemudian tanpa ragu, Naka menarik tengkuk Kala bersamaan dengan kedua bibir yang saling berpagut.

Tak ada penolakan sama sekali. Justru semakin lama Kala yang mendominasi. Suasana bar yang sepi dengan penerangan yang minim membuat mereka leluasa melepaskan gairah.

Kala seperti menyalurkan emosi dan rasa sesak di dadanya. Air mata bahkan turun tanpa permisi.

Jemari Naka dengan lembut membelai pipi tirus Kala. Kemudian turun ke leher jenjang nan mulus yang juga tampak menggoda.

"Kal, sorry ya." Naka meminta ijin dengan kata maaf.

Ciuman mereka terlepas, Naka berganti menyusuri bagian leher Kala. Kala sendiri menenggelamkan wajahnya di bahu bidang Naka, dia terlalu lelah.

Pelukannya mengerat, Kala merasa seperti menemukan tempat ternyaman untuk bersandar. Berbagi keluh kesah saat ia hanya mampu memendamnya sendiri.

Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang mengamati dari kejauhan. Potret dua insan sudah ia kantongi, tapi orang tersebut memilih pergi.

Dan malam ini, mereka resmi mengibarkan bendera perang. Bersiap untuk melawan semesta seisinya.

*****

- Cuitan Setelah Sadar

kala🔒

ANJING! GUE ABIS NGAPAIN??

06.08 AM

*****

- Cakar Kucing

[roomchat Kala]

Naka Babik

WOI SAT LO APAIN GUE SEMALEM?|

|Cipok, cupang, grepe, terus apa lagi ya

Anjing|

|Lo nya juga keenakan
|Mana minta nambah

DIEMMM|
Bangsat bangsat bangsat|

Terus ini nasib gue gimana???|

|Hamil lo?

Cangkemmu|
Bekas cupangnya maksud gue|
Banyak banget ini, gue ke sekolah gimana??|

|Pake hoodie

Masih kelihatan bangke|

|Tutup plester, bilang aja cakar kucing

Kucing garong|

*****

- Malu

kala🔒

Gak punya muka, anjing!
GAK MAU KETEMU NAKA

06.30 AM

*****

You Make Me ✔ | hyunlix lokal au Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang