#5

575 74 0
                                    

- Males

[roomchat Kala]

Beban Keluarga
jihan, sena, you

Jihan
|Sena, gak masuk lo?

Sena
|Gak, males

Jihan
|Gue kalo pake alesan males bisa dicambuk kali ya

Sena lo gakpapa kan?|

Sena
|Lah emang gue kenapa?

Malesnya lo tuh..aneh|
Kalo ada apa-apa bilang|

Jihan
|Halah paling galau abis mutusin pacar tiga harinya

Sena
|Gak ada sejarahnya ya gue galau abis ngelist mantan

Bodo, gue mau ke rumah lo ntar|

Jihan
|Sama gue?

Iyalah|

Jihan
|Duh, takut gumoh gue liat rumahnya Sena

*****

- Orang Kaya Juga Punya Masalah

Ini bukan kali pertama Aji dan Kala menyambangi rumah Sena. Tapi tetap saja mata Aji selalu terkagum-terkagum melihat setiap sudut ruangan dengan interior yang serba mewah. Ini satu guci aja bisa buat nyambung hidup setahun.

"Anaknya mana dah?" Aji sudah celingukan tapi tak juga bertemu batangan hidung kawannya.

"Eh?"

Kala menghentikan langkahnya. Hampir saja ia menginjak pecahan beling. Tunggu, pecahan beling?

"SENAA!"

Mereka menemukan Sena tengah termenung di taman belakang. Tatanan rambut acak-acakan, juga wajah kusut yang sangat berbeda dengan Sena si playboy yang biasa teman-temannya lihat.

"Siniin tangan lo!"

"Apaan sih, Kal?" decaknya tak ada semangat.

"Tangan lo cepet ah!"

Kala menarik paksa kedua tangan Sena. Lengan sweater panjang itu dinaikkan sampai siku. Dan bisa dilihat ada banyak goresan dengan darah yang sudah mengering.

"GAK PUTUS SEKALIAN NADI LO, HAH?!"

Sena hanya terdiam, membiarkan omelan Kala masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.

"Sena, Sena, faedahnya apa sih ngelukain badan lo gitu?" heran Aji.

"Mungkin gue bisa dilirik bentar," kata Sena pelan, sangat pelan.

Kala kembali dengan kotak P3K di tangannya. Cowok itu dengan telaten membersihkan luka Sena juga membalutnya dengan kain kasa yang sudah ditetesi cairan betadine.

"Siapa lagi yang dibawa bokap lo?" tanya Kala sambil membereskan kotak obat.

"Gak tau, dua orang," jawab Sena.

"Terus nyokap lo marah?" sambung Aji.

"Ya lo pikir aja sendiri."

Sekarang kalian bisa tahu dari siapa sifat playboy Sena menurun.

Bertahan di keluarga yang tak bisa disebut keluarga. Belasan tahun Sena disuguhi pemandangan papanya yang pulang dengan membawa wanita bayaran, dan cacian mamanya yang memekakkan telinga.

Kalau Sena ikut campur, mungkin nasibnya akan sama seperti Stella—kakak perempuannya yang dikirim ke luar negeri tanpa boleh kembali.

*****

- Kerjaan

[roomchat Naka]

Mas Ino

|Selo po rak? (ada waktu gak?)

Ada kerjaan, Mas?|

|Nggenteni kasir, muk 3 dino palingan (gantiin kasir, cuma 3 hari mungkin)
|Gelem? (mau?)

Selagi gue masih butuh makan ya mau lah, Mas|
Lokasi?|

|Cafe Kenangan cedhak pangkas rambut kuwi lho (cafe kenangan, dekat pangkas rambut itu loh)
|Jam 7 kudhu wes tekan (jam 7 harus udah sampai)

Upahnya harian gak, Mas?|

|Ra ngerti aku (aku gak tahu)
|Takono dewe (tanya aja sendiri)

Sip, suwun Mas|

|👍

*****

You Make Me ✔ | hyunlix lokal au Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang