#21

382 66 7
                                    

- Start

kalandr_ar

1/2

2/2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2/2

disukai oleh woo_young, migimingi, dan 386 lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

disukai oleh woo_young, migimingi, dan 386 lainnya

🚶🚶

postingan ini menonaktifkan komentar

*****

- Camp

kalandr_ar

1/2

2/2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2/2

disukai oleh hong_joong, hwa_seong, dan 462 lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

disukai oleh hong_joong, hwa_seong, dan 462 lainnya

postingan ini menonaktifkan komentar

*****

- Kita ini Apa?

Usai mengisi perut, beberapa orang langsung masuk ke tenda untuk mengistirahatkan tubuh. Mengisi energi untuk menyambut puncak tertinggi esok hari.

Kala duduk di bawah pohon yang tak terlalu besar, menyandarkan punggungnya seraya meluruskan kedua kaki yang terasa kaku dibuat berjalan berjam-jam.

Sepasang matanya menatap siluet dua orang di depan api unggun. Kala heran, masih betah saja Arkean dan Dita bercengkerama. Kira-kira topik apa yang mereka bahas sampai-sampai senyum keduanya tak pernah luntur.

Oh astaga, Kala merasa sedikit iri. Oke, hanya sedikit.

"Ngapain sih diem di sini? Mau lo dirasukin kunti?"

Entah sejak kapan Naka duduk di sampingnya, bahkan Kala juga baru sadar sebuah jaket tebal tersampir di bahunya.

Kala tak merespon pertanyaan Naka. Pikirannya mulai menerawang hal-hal yang tak seharusnya dia pikirkan. Hembusan angin malam dan suara hewan-hewan kecil meredam kesunyian di antara mereka.

"Naka," panggil Kala setelah beberapa menit terdiam.

"Iya?"

"Kita ini ... apa?"

Lelah bergelut dalam fikir, Kala akhirnya mengutarakan pertanyaan ambigu tersebut. Salahkah? Apakah tidak seharusnya Kala bertanya begitu?

"Ah, lupain aja," imbuhnya.

Naka menyela cepat. "Kita? Kita itu makhluk Tuhan yang istimewa. Kita beda dari mereka, kita dikasih jalan yang lebih terjal, curam, dan banyak rintangan."

Naka berhenti berucap. Posisi duduknya ia ubah menghadap Kala. Diraihnya sepasang tangan mungil itu untuk digenggam erat. Tatapan mata yang dalam seakan mengutarakan apa yang tak bisa mereka ucapkan sebelum-sebelumnya.

"Tapi ... kita salah, Nak."

"Kalau sekiranya Tuhan ngelarang, terus buat apa kita dikasih rasa bangsat ini?"

Kala terdiam, menunduk dalam. Beribu kata mengapa memenuhi otaknya, berusaha mencari jawab yang tak kunjung ditemu.

"Kal, lo mau kan bantu gue?"

Kala mendongak. "Hm?"

"Bantu gue ngebuktiin cinta kita ke mereka, semesta, juga Tuhan."

"Will you be mine?" intinya.

Tampaknya Naka begitu mantap berucap, seperti sudah mempertimbangkan segalanya jauh-jauh hari. Namun, Kala belum cukup yakin. Terlalu banyak kata tapi yang menghalanginya berkata 'iya'.

"Lo percaya, kan, sama gue?"

Kala menghela napas berat. Ia harap keputusannya sudah benar. "Lo satu-satunya orang yang gue percaya, Nak. Jadi tolong jangan kecewain gue, pacar lo ini."

Itu artinya Kala menerimanya, kan? Sungguh?

Rasanya segala beban di pundak Naka perlahan menghilang. Hanya ada ekspresi bahagia yang menguar. Tubuh mungil Kala direngkuhnya ke dalam pelukan. Begitu erat, seperti tak akan ada yang bisa memisahkan.

*****

- Cuitan

kala🔒

Hanakanya Kalandra.

Hanakanya Kalandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

05.30 AM


*****

- Bilang Apa

[roomchat Naka]

Juna

|Bilang apa sama gue?

Bilang apa?|

|Makasih kek apa kek
|Udah dikasih tempat bagus buat jadian juga

Jadi lo dukung gue nih?|

|Kalo lo nyerah, gue bakal jadi orang pertama yang gebukin lo sampe mampus

Thanks, Jun|
Btw, alasan lo nyerah kenapa?|

|Gue terlalu sayang
|Jadi gue pergi

Aneh lo|

*****


You Make Me ✔ | hyunlix lokal au Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang