#42 (selesai)

781 63 19
                                    

- Dari Jihan

[roomchat Kala]

Jihan

|Kal, lo ke mana?
|Kok nggak ada di kosan
|Kala lo nggak mungkin beneran pergi kan?
|Kala lo serius ninggalin gue?
|Jangan pergi gue mohon

...

|Beneran udah secapek itu ya, Kal?
|Oke, gue relain lo pergi
|Tapi janji bakal bahagia ya, Kal?

*****

- Dari Sena

[roomchat Kala]

Sena

|Lo di mana bangsat?
|Jangan aneh-aneh Kal plis
|Lo serius ninggalin kita?

...

|Ini akhirnya ya Kal?
|Gue nggak bisa apa-apa, ini pilihan lo kan?
|Gue percaya lo pasti bisa nata semuanya dari awal
|Semangat ya Kal

*****

- Kala Pergi

Perpisahan memanglah berat, meskipun hanya sesaat tetap saja rasa takut itu selalu menyelimuti. Sama seperti yang dirasakan Bintang saat ini. Cowok jangkung itu tengah mengantar keberangkatan sangat kakak yang akan menempuh pendidikan di negera tetangga.

"Dih, nangis tuh?" goda Airin pada adiknya.

"ENGGAK."

Kakaknya memeluk tubuh Bintang. Yang tak mengenal keduanya pasti mengira si cewek lebih muda karena tinggi badan Bintang yang kelewat menjulang melewati tinggi kakaknya.

"Itu ... kok kayak kenal?" gumam Bintang saat sorot matanya menangkap siluet seseorang di tengah kerumunan calon penumpang.

"Kenapa, Dek?" tanya Airin.

"Itu kayaknya temen Bintang, Kak."

Langkahnya ia bawa lebih dekat, dan kini Bintang bisa melihat jelas siapa yang tengah menggeret koper di depan sana.

"Ka-Kala?"

*****


- Naka Mana?

[roomchat Naka]

Anak Sesat
arkean, bintang, juna, you

Bintang
|NAKA
|NAKA MANA
|KENAPA HP NYA NGGAK AKTIF
|INI PENTING BANGET
|URGENT

Arkean
|Kenapa dah?
|Heboh bener

Bintang
|KALA
|GUE LIHAT KALA DI BANDARA
|DIA MAU PERGI

Arkean
|Becanda lu?

Bintang
|GUE SERIUS ANJIR
|KALA BENERAN PERGI

*****


- Pengorbanan

Usai membaca pesan Bintang, Juna langsung tancap gas menuju ke tempat-tempat yang mungkin didiami Naka saat ini. Dari toko dan cafe yang sering menjadi tempat kerja Naka.

"Naka!"

Naka berbalik badan. Tatapannya kosong, rautnya seperti orang putus asa. Ia bersuara datar, "Ngapain, Jun?"

Juna meraih kerah baju Naka, menyeret kawannya itu keluar dari toserba.

Punggung Naka dihantamkan ke tembok, tapi cowok itu sama sekali tak merintih sakit. Ada yang lebih sakit dari ini, rasa sakit yang membuat hatinya mati rasa.

You Make Me ✔ | hyunlix lokal au Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang