#35

284 51 7
                                    

- Nggak Bosen?

"Nak, emang Ibu lo nggak bosen gitu ketemu gue terus?"

Kali ini, untuk ketiga kalinya Naka membawa Kala ke rumahnya. Naka bilang ibunya tengah memasak banyak, jadi cowok itu berinisiatif mengundang kekasihnya. Itung-itung agar semakin akhrab dengan calon mertua.

"Gue yang ketemu lo tiap hari nggak bosen tuh, malah makin sayang," kata Naka sambil membantu melepas helm yang dikenakan Kala.

"Ayo masuk, Kal."

Kala mengekor di belakang Naka. Baru sampai di ruang tamu, wangi masakan lezat sudah menyambut indra penciuman Kala.

"Eh, anak ibu sudah pulang. Loh, ada Nak Kala juga toh? Sini-sini makan bareng, kalian pasti udah pada laper kan?"

Wendy dengan senyum manisnya menyambut kedatangan Kala. Bahkan wanita itu langsung repot mengisi piring dengan berbagai lauk untuk Kala. Rasanya aneh, mengingat Kala tidak pernah diperlakukan seperti ini oleh mamanya.

"Kamu kok nggak ngajak pacar kamu, Nak? Ibu kan pengen ketemu."

Kala tersedak makanan yang dikunyahnya, Naka cepat-cepat menuangkan minuman ke gelas kekasihnya.

Sekarang Naka harus jawab apa? Jelas-jelas pacarnya sudah ada di sini, siapa lagi yang harus Naka bawa?

"Kan udah ada Kala, Bu."

"Ya beda dong, Kala ini ibu anggap sebagai anak ibu, kalau pacar kamu kan menantunya ibu."

Kala kan sudah paket lengkap. Dianggap anak iya, hanya tinggal direstui jadi menantu saja.

"Eh, Nak Kala pasti sudah pernah bertemu pacarnya Naka. Naka bilang pacarnya lucu, badannya mungil, wajahnya imut, ibu kok malah ngebayangin wajahnya Nak Kala ya." Wendy berdialog dengan tawa renyahnya.

*****

- Nggak Wajar

"Naka, boleh ibu masuk?"

"Masuk aja, Bu."

Wendy membuka pintu kamar anaknya. Pemandangan pertama yang didapati ialah Naka yang tengah berganti pakaian, agaknya anak itu sedang bersiap-siap untuk berangkat bekerja.

"Kamu sama Kala udah temenan dari kapan?" tanya Wendy sembari mendudukkan pantatnya di tepi ranjang.

Naka menghentikan aktifitasnya sebentar, terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan sang ibu.

"Dari semenjak masuk SMA sih, Bu, kenapa?"

"Kamu emang deket begitu sama temen cowokmu? Yang kamu bawa ke sini juga Kala terus, temenmu yang lain enggak. Pacar kamu juga malah nggak pernah dikenalin sama ibu."

Naka bingung, kenapa ibunya akhir-akhir ini sering sekali menanyakan perihal pacar. Iya, Naka memang sudah bilang ada pacar, tapi identitas dan yang lainnya tak diberi tahu. Tidak mungkin juga kan Naka beritahu sekarang ini.

"Ya emang kenapa, Bu, kalau aku deket sama Kala?"

"Ibu kok ngerasa dekatnya kalian nggak wajar. Apa cuma perasaan ibu aja?"

Selain sering dibawa ke rumah, Naka juga kerap kali menceritakan Kala pada ibunya. Wendy juga tak jarang memergoki Naka tengah video call atau telfonan dengan Kala, dan raut wajah anaknya begitu cerah.

Lalu perhatian-perhatian kecil yang Wendy lihat, wanita itu kira ini sedikit berlebihan untuk ukuran sesama teman laki-laki.

"A–ah, apanya yang nggak wajar sih, Bu. Wajar-wajar aja kok, ibu juga suka kan sama Kala."

Wendy menunduk, merenungkan sesuatu sebentar.

"Ya udah, Bu, Naka pergi kerja dulu."

Wendy mencekal lengan anaknya sebelum pergi."Naka sebentar."

Wanita itu menghembuskan napas panjang sebelum kembali berucap, "Tolong jangan kecewakan ibu ya."

*****

- Minta Nomor

[roomchat Arkean]

Yura

|Abanggggg
|Bang Arkean, abang gantengnya Yura
|Yuhuuu

Apa sih, Dek?|

|Hehe
|Minta kontaknya temen abang yang ganteng itu dong

Hah? Siapa?|

|Yang tadi ke rumah, yang mirip bule itu

Maksud kamu Kala?|

|IYAAA
|Send whatsappnya dong

Mau ngapainnn?|

|PDKT hehe

GAK BOLEH|

|Ih abang kenapa sih emangnya?

Dia udah punya pacar|
Nggak usah kamu ganggu-ganggu dia|
Cari aja gebetan lain|

|Yahh, padahal Yura udah falling in love
|Gimana dong:(

Ya bodo amat urusan situ|
Pokoknya jangan deketin Kala|

|ABANG KULEMPAR YA INI LAPTOP KAU

Berani hah?|

|Enggak:(

Mending sama Bintang aja|
Dia suka kamu loh Dek|

|Hidih ogah, mending adek jomblo

*****

You Make Me ✔ | hyunlix lokal au Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang