- Budhe
Ini sudah saatnya jam pulang sekolah. Siswa kelas sebelas dan dua belas pastinya langsung berhambur meninggalkan kelas, terkecuali para siswa baru yang masih memiliki kegiatan pembinaan.
Kala harusnya sudah pulang, tapi ia memilih untuk menunggu Naka yang masih sibuk dengan urusan kepanitiaan bersama anggota OSIS lainnya.
Naka nenyuruhnya untuk menunggu di kantin Budhe nya, ia bilang akan ke sana setelah urusan selesai.
"Budhe, sini saya bantu." Kala menghampiri sang pemilik kantin yang tengah membereskan piring-piring di meja.
"Eh, nggak usah nak, nanti tangannya kotor."
"Nggakpapa, Budhe. Kan tinggal cuci tangan," balas Kala tersenyum.
Tak hanya membereskan meja, Kala juga ikut mencuci piring dan alat makan lainnya meski si Ibu sudah mencegahnya berulang kali.
"Udah, nak, nggak usah dilap. Biar budhe aja nanti."
"Sekalian sambil nungguin Naka, Budhe."
"Nak Kala sepertinya dekat sekali ya sama keponakan budhe. Budhe seneng Naka punya temen-temen yang baik kayak nak Kala."
"Haha, iya, Budhe."
Di saat seperti ini wanita itu justru teringat saat-saat terpuruk keponakannya. Di mana keluarga kecilnya hancur, dan ibunya menderita sakit mental hingga berimbas pada Naka yang dijauhi teman-temannya.
Sering anak itu mendapat ejekan dan tatapan tak mengenakkan dari teman sekolah bahkan para tetangga juga. Meski sudah mencoba menuli, tetap saja Naka merasa sakit hati. Budhe kerap kali memergoki Naka terisak tengah malam.
Di saat semua sanak keluarga meninggalkan Naka, hanya Budhe yang mau merangkul. Naka dibawa untuk tinggal bersamanya. Budhe memiliki satu anak, namun sudah menikah dan punya rumah sendiri. Suami Budhe meninggal, jadilah wanita itu tinggal sendirian.
Dan Naka sudah dianggap seperti anaknya sendiri. Budhe akan menggantikan peran adiknya untuk sementara, karena Budhe yakin Ibu Naka pasti akan segera sembuh dan kembali seperti semula. Wendy harus ingat ia mempunyai Naka yang tak akan pernah bosan memohon kesembuhan ibunya pada Tuhan.
"Udah lama nunggunya, Kal?" tanya Naka yang baru datang dengan tas punggung tersampir di salah satu bahunya.
Kala yang baru selesai mengeringkan piring menoleh. Mengusap telapak tangan ke pantat untuk mengeringkannya.
"Lama sih, tapi kerasa sebentar karena asik ngobrol sama Budhe," jawabnya sambil melangkah menghampiri Naka.
"Ngobrol apaan? Budhe nggak bocorin aib aku ke Kala, kan??" Naka bertanya seraya melirik Kala dan budhenya bergantian.
"Enggak, Budhe cuma bilang lo kalo tidur ileran, ngorok, ngompol lagi," canda Kala.
"Mana ada begitu! Tidur gue kayak pangeran tau, Budhe jangan fitness."
"Fitnah, dodol!" koreksi Kala.
Wanita paruh baya itu hanya terkekeh. Melihat waktu yang terus berjalan, Budhe pun menyuruh mereka untuk segera pulang.
"Udah sana pulang, temennya dianter."
Kala kembali menghampiri Budhe untuk mencium tangan sebelum pergi. "Pamit, Budhe."
"Iya, hati-hati kalian."
*****
- Biar Semangat
[roomchat Kala]
Naka Babik
Dapet kerja apa, Nak?|
|Kang foto copy ni bentar lagi selesai
|Terus pindah ke cafe nantiYou send a pict
|Kal...Biar lo semangat kerjanya|
|Yang kayak gini malah bikin semangat pulang
|Pulang ke kos lo
|See you baby💋GILANI COK|
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
You Make Me ✔ | hyunlix lokal au
FanfictionTentang mereka yang saling menguatkan dalam ikatan terlarang. hyunlix lokal au ⚠️ - bxb - harsh word - bahasa semi baku - ini cuma fiksi. start : 25/06/2021 finish :