DENIAL
.
.
.
"YA! JANGAN MEREBUT MAKANANKU TAWAN! "
"AKU LAPAR NYONYA VIHOKRATANA BERIKAN PADAKU! "
Nanon dan Chimon baru saja memasuki ruang makan yang langsung menyatu dengan dapur. Tapi yang mereka dapati adalah kekacauan yang diakibatkan oleh pertengkaran yang sebenarnya tidak penting antara Tay dan New. Keduanya berebut makanan, tapi hal sepele itu membuat mereka tampak romantis dan akrab.
"Bukankah mereka terlihat aneh? " tanya Off pada Nanon dan Chimon yang baru saja bergabung dengan mereka.
"Something happen? " tanya Nanon.
Off tersenyum, "I don't know. But they're so romantic and sweet. "
Nanon tersenyum begitu ia duduk di samping Off menghadap ke arah pasangan aneh yang hobby bertengkar. "They're so happy. "
"You're right, " balas Off.
"Bisakah kalian bicara dengan bahasa yang kami mengerti? " seru Gun yang melirik tajam OFf dan Nanon.
Off terkekeh lalu mengusak surai hitam Gun yang lembut. "Maaf, kami sering berbicara dengan bahasa inggris karena itu kebiasaan. "
"Kebiasaan? " tanya Chimon bingung.
"Yah, kami pernah tinggal beberapa tahun di luar negeri saat kami kecil. Makanya kami terbiasa berbicara bahasa inggris juga," seru Tay menimpali.
"Benar juga, kami tidak pernah mendengarkan kisah kalian," sahut New kemudian.
"Kalian kakak-beradik tapi kalian memiliki nama belakang yang berbeda," sahut Gun.
Off, Tay dan Nanon hanya saling melirik. Seperti bertelepati satu sama lain dan pembicaraan itu hanya di mengerti oleh mereka. Sedang para istri menunggu dengan dahi mengkerut ketika melihat reaksi yang tidak biasa pada tiga pemuda berstatus dominan tersebut.
Off bereaksi lebih dulu dengan tersenyum. "Kami akan menceritakannya tapi tidak sekarang. "
"Eh, kenapa? " sahut Chimon.
Nanon mengambil potongan babi panggang, ia menyodorkannya di depan mulut Chimon. Si submissive mengerjap bingung tapi tetap membuka mulutnya lalu menerima suapan itu.
"Karena makanan ini akan terasa pahit jika kami menceritakan kisah hidup yang sedih, " kata Nanon memberi alasan.
Gun, New dan Chimon saling melirik. Mereka sedikit merasa bersalah menanyakannya. Mungkin memang belum saatnya mereka mendengar kisah hidup orang-orang yang sudah menjadi suami mereka ini.
"Baiklah, jika kalian tidak ingin bercerita," sahut Gun bijak.
"Kami bukannya tidak ingin menceritakannya tapi sekarang bukan saat yang tepat," sahut Off.
Semua kembali pada makanan masing-masing. New dan Tay kembali ribut karena berebut makanan padahal Off sudah meminta para maid menambah porsinya. Tay makan dengan tenang sesekali melemparkan kata-kata manis pada Gun yang ditanggapi sinis oleh yang bersangkutan. Chimon diam-diam memperhatikan keadaan sekitarnya. Ia iri melihat dua kakaknya yang bisa berinteraksi dengan suami mereka dengan bebas. Mereka tampak bahagia.
"Apa yang kau pikirkan? "
Chimon menggeleng ketika pertanyaan itu kembali meluncur dari bibir Nanon. Yang melempar pertanyaan merasa kecewa karena yang ditanyai kembali tak menjawab pertanyaannya. Nanon sadar ada yang mengganggu pikiran istrinya itu tapi Nanon tak kunjung mendapat jawaban. Apalagi tadi sebelum makan siang Chimon memeluknya dan menangis. Pasti ada yang tidak beres dengan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENIAL (Completed)
FanfictionBagaimana jika kau mempersembahkan segalanya bahkan kehidupanmu, tapi berujung pada sebuah penolakan? Sekali lagi sebuah penolakan! "Kau berhak bahagia" ~ Gun "Kau sempurna untukku" ~ Off "Kau tidak tahu apa apa tentangku!" ~ New "Aku bahkan lebih m...