Chapter 21

1.3K 161 21
                                        

DENIAL

.

.

.

New perlahan membuka matanya ketika kesadarannya perlahan kembali. Cahaya berlomba masuk ke retinanya sehingga ia harus menyesuaikan matanya dengan cahaya terlebih dulu. Ruangan itu serba putih, perlahan indra penciumannya kembali berfungsi, dan ia mencium bahan-bahan kimia yang kuat.

'Aku ada di rumah sakit? '

"Newwie! "

Pemuda manis bermata kelinci itu menoleh dan mendapati wajah lega seseorang. New tersenyum kecil, ia sedikit merasa bersalah karena membuat orang itu khawatir.

"Tay"

"Bagaimana perasaanmu? Apa ada yang sakit? "

New menggeleng, "Bagaimana pemakaman Nenek? "

Tay tersenyum, "Kita melewatkannya. "

"Maafkan aku!"

Tay menggeleng, "Tidak apa-apa. Aku memaafkanmu karena kau memberiku hadiah terindah di dunia."

New mengernyit, "Maksudnya? "

"Selamat New Vihokratana, kau akan jadi seorang ibu. "

New terdiam beberapa saat, ia berusaha mencerna perkataan sang suami yang sedikit tidak bisa dipercaya. Perlahan tangannya menyentuh perut yang masih datar itu. Entah bagaimana New bisa merasakan kehangatan asing. Sangat asing tapi kupu-kupu itu menggelitiki perutnya. Dan ia merasakan ada nyawa lain yang ada di sana.

New takjub.

"Bagaimana--"

"Kau istimewa syang. Aku rasa ini salah satu alasan kenapa Nenek menikahkanmu dengan laki-laki juga. "

New masih takjub.

"Tay"

"Hm? "

"Tolong! Bisakah kau memelukku? "

Tay tersenyum, ia membantu New yang ingin duduk. Kemudian ia memeluk pemuda manis yang sedang mengandung buah hati mereka berdua. Tay sangat bersyukur, ia tidak perlu semua yang ada di dunia, jika ia memiliki keluarga kecilnya ini.

"Terima kasih! " gumam Tay tulus.

New balas memeluk sang suami, air mata yang sejak tadi ia tahan menetes jatuh satu per satu di bahu sang suami. Ia terkejut dan itu menyebabkan dadanya sesak. Terlalu sesak oleh kebahagiaan yang tak terbendung. Ia juga bersyukur Tuhan masih memberikan satu lagi alasan untuk terus bertahan hidup. Meski ia hampir putus asa karena kehilangan sang nenek.

"kamu harus kuat, harus selalu sehat ya! Agar ia selalu selalu sehat dan lahir dengan sehat. Juga harus selalu ingat, ada satu orang lagi yang harus jaga! "

"Iya!"

New perlahan melepaskan pelukannya, menatap mata Tay yang memandangnya penuh dengan cinta dan kasih sayang. Ia tidak pernah tahu akan ada orang yang menatapnya seperti ini, tulus dari hati.

Tay menerima satu kecupan di bibir dari New, ia balas melumatnya sebentar.

"Terima kasih Tay, kalau bukan karena kau juga, dia tidak ada di sini." New berkata sambil menunjuk perutnya yang masih rata.

Tay membelai surai gelap New. "Sama-sama! "

Mereka tersenyum bersama.

Tapi perlahan senyum Tay menghilang, ia mengingat sesuatu yang menyakitkan di saat bahagia ini. Tak dipungkiri, Tay cukup penasaran dengan reaksi New saat melihat Lee Thanat. Entah karena emosi yang tak terbendung atau bawaan bayi di dalam perut New. Reaksi New tetap membuatnya penasaran.

DENIAL (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang