Chapter 25 ENDING

1.7K 182 36
                                    

DENIAL

.

.

.

"GUN! PATRICK! "

Teriakan Off cukup keras sehingga terdengar dari luar ruangannya. Pemuda tinggi itu langsung menghampiri Gun yang terbaring di sofa ruang kerjanya. Di sofa lain ada Pateick yang juga sama terbaringnya. Tay, New, Nanon dan Chimon memasuki ruang kerja Off juga terkejut melihat Gun dan Patrick yang sudah ada di ruangan Off.

Off perlahan membawa Gun ke dalam pelukannya. Ia bisa merasakan nafas Gun yang terlewat tenang. Seketika air matanya jatuh karena ia tahu bahwa Gun masih hidup.

Chimon menghampiri Patrick dan memeriksa keadaan anak kecil itu. "Dia baik-baik saja! " seru Chimon.

Nanon dengan sigap menelepon dokter Mix untuk segera menuju kantor sedangkan Tay meminta Joss untuk memeriksa cctv yang ada, paling tidak menelusuri jejak Pak Papungkorn yang meninggalkan Patrick dan Gun di ruangan kerja Off.

"Gun! " bisik Off berusaha membangunkan Gun.

Gun tak bergerak.

"Gun! " Off kembali mencoba.

Tapi Gun masih tak bergerak.

"Obat bius?" gumam New yang hanya bisa didengar Chimon.

"Sepertinya begitu, dan dosisnya juga terlalu banyak. "

New menghela nafasnya.

"Gun! Aku di sini, aku mohon buka matamu. " Off terus mencoba, ia hanya ingin tahu Gun benar-benar baik-baik saja. Ia hanya bisa menahan tangisannya dan memohon pada Tuhan agar ia diberi kesempatan untuk bersama Gun lagi.

"Phi"

Mata Off melebar mendengar bisikan lirih Gun. Perlahan ia melepaskan pelukannya dan menemukan Gun membuka matanya yang terlihat sangat berat.

"Kau mendengarku? "

Gun mengangguk.

"Astaga, syukurlah kau masih hidup Syang!"

Off kembali memeluk Gun dan menangis, ia tidak tahu bagaimana ia akan melanjutkan hidupnya jika ia kehilangan Gun dan Patrick. Ia terlalu senang bahkan dadanya sesak mendapati kedua orang yang sangat ia sayangi itu selamat.

"Aku di mana? " tanya Gub yang masih linglung.

"Dipelukanku! "

Gun ingin setidaknya memukul Off atau menjambak rambut pemuda tinggi itu. Tapi ia tidak memiliki tenaga sama sekali untuk melakukannya. Padahal ia sedang serius sekarang.

"Kau sudah aman syang, tenang saja!"

Gun mengangguk, "Aku masih mengantuk!"

"Tahan dirimu Phi! "

Gun mendapatkan kembali kesadarannya setelah mendengar seruan New. Ah ia juga merindukan suara New dan merindukan janin di dalam perut pemuda itu. Jadi dengan segala dayanya ia berusaha mempertahankan kesadarannya.

"Kau bisa melepaskan pelukanmu Phi! "

Off dengan tidak ikhlas melepaskan pelukannya, tapi ia melakukannya karena nada bicara Gun seperti memerintah. Perlahan tapi pasti ia bisa melihat Gun duduk di sampingnya meski dengan tubuh sangat lemah. Pasti efek obatnya terlalu kuat.

"Aku ingat kita punya masalah besar hari ini," sahut Gun kemudian.

Off terkejut, "Kau tahu? "

Gun mengangguk, "Pak mengatakannya padaku. "

DENIAL (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang