DENIAL
.
.
.
Nanon dan Tay hanya saling melirik.
Namtan minum tehnya dengan tenang.
Off menunggu penjelasan dari sang nenek.
"Santai saja, bukankah aku nenek kalian?"
Suara Namtan memecah keheningan di dalam ruangan itu. Semenjak kepulangannya ke Thailand dan wanita terkaya di Thailanf itu kebetulan tidak langsung pulang ke rumah melainkan menemui ketiga cucu menantunya di kantor. Itu sungguh hal aneh mengingat usia Namtan yang tidak muda pasti wanita itu cepat merasa lelah.
"Kenapa Nenek tidak langsung pulang?"
Nanon memberanikan dirinya untuk bertanya sesuatu yang mengganjal pikirannya sejak ia tiba-tiba dipanggil ke ruangan ini. Nanon memang sudah tidak terlalu asing dengan ruangan ini, hanya saja keberadaan sang nenek di ruangan ini tentu saja sedikit tabu baginya karena Nanon begitu menghormati Namtan.
"Aku merindukan kalian."
Jawaban singkat itu justru mengundang kernyitan di dahi si tampan Vihokratana. Tay bisa merasakan ada hal aneh yang ia rasakan dari gerak-gerik sang nenek. Tay dan Namtan sama-sama orang yang sulit ditebak. Tapi bagi Tay, Namtan lebih rumit dari dirinya.
"Kita bisa bertemu di rumah Nenek, seharusnya Nenek pulang dan beristirahat. Nenek juga harus memperhatikan kesehatan Nenek."
Off sedikit banyak khawatir pada sang nenek karena kepulangannya yang mendadak mengakibatkan kegemparan di ruangan ini.
"Tapi ada hal penting yang harus aku urus sebelum aku bisa pulang dan tidur dengan nyenyak di rumah. Dan ini juga menyangkut kalian bertiga."
Off, Tay dan Nanon menegang, mereka selalu tidak siap mengambil ancang-ancang tentang rencana Namtan. Wanita itu selalu membuat kejutan untuk kehidupan mereka, jadi mereka harus mempersiapkan diri secepat mungkin untuk kalimat Namtan berikutnya.
"Sebelumnya, aku ingin kalian menandatangani sesuatu."
Sekertaris Mond maju dan menyerahkan map yang sejak tadi ia bawa pada sang atasan. Off, Tay dan Nanon tentu saja memperhatikan Namtan dengan seksama. Wanita itu menyerahkan masing-masing satu map pada cucu-cucu tampannya ini.
"Itu pengalihan beberapa sahamku atas nama kalian. Itu adalah hadiah pernikahan."
"Ah"
Nanon berseru tenang lalu menandatangani kolom tanda tangan yang sudah terdapat namanya. Off dan Tay pun juga mendantangani map di tangan masing-masing setelah membaca sekilas. Setelah selesai Sekertaris Mond mengambil map itu dari para cucu tampan Namtan.
"Baiklah, mari kita lanjutkan ke topik utama."
Off, Tay dan Nanon kali ini memperhatikan Namtan dengan seksama sepertinya akan ada kejutan selanjutnya dari Namtan.
"Off, aku tidak tahu kau bisa seberbakat itu mengelola perusahaan. Bahkan bisa meningatkan produksi serta harga saham perusahaan. Dan sepertinya aku akan pensiun dengan tenang."
Off mengernyit, "Maksud Nenek?"
"Off, aku ingin kau mengambil kursiku sebagai presdir?"
Mata Off melebar. "APA?"
Namtan tersenyum. "Tay, kau akan naik ke jajaran direksi dan Nanon akan menggantikan posisi Tay sebagai manager bagian produksi."
"Eh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DENIAL (Completed)
أدب الهواةBagaimana jika kau mempersembahkan segalanya bahkan kehidupanmu, tapi berujung pada sebuah penolakan? Sekali lagi sebuah penolakan! "Kau berhak bahagia" ~ Gun "Kau sempurna untukku" ~ Off "Kau tidak tahu apa apa tentangku!" ~ New "Aku bahkan lebih m...