DENIAL
.
.
.
.
.
.
.
.
."SAKIT PHI! "
"JANGAN BANYAK BEGERAK BODOH! KALAU KAU BANYAK BEGERAK KAPAN AKU BISA MENUTUP LUKAMU DENGAN BENAR! "
"BISAKAH KALIAN TENANG! "
New dan Gun hanya saling melirik melihat pertengkaran kakak-beradik itu di saat seperti ini. Tay sedang mengobati luka Nanon yang ada di pelipis pemuda itu. Nanon berusaha melihat Chimon yang ada di kamar seberang sedang di periksa oleh Dokter Pha. Off memijat pelipisnya karena adik-adiknya masih bisa bertengkar di keadaan seperti ini.
"Kau tenang saja Non! Chimon sedang diperiksa oleh Dokter Pha. Sebaiknya biarkan Tay menutup lukamu," seru Gun menenangkan Nanon.
Nanon menghela nafasnya, ia menurut dengan nasehat kakak iparnya itu. Ia akhirnya diam dan membiarkan Tay mengobati luka di pelipisnya akibat gelas yang di lempar Chimon tadi. Trauma Chimon sedang kambuh dan ini yang paling parah tentu saja Nanon begitu khawatir.
"Jangan meledekku jika kau sendiri bahkan lebih sayang pada Chimon daripada dirimu sendiri."
Nanon menoleh ke arah Tay yang sedang mengobati luka di tangannya juga akibat goresan pecahan gelas. Ia menatap kakaknya yang telaten menutup lukanya yang masih sedikit mengeluarkan darah. Nanon menghela nafas, ia dan Tay memang sama saja karena mereka kakak beradik.
"Tuan Nanon!"
Dokter Pha memanggilnya sambil masuk ke ruangan yang digunakan Nanon dan lainnya.
"Kau bisa berbicara di sini Dokter, sembari aku mengobati luka Nanon, " seru Tay.
Dokter Pha hanya mengangguk berhubung di sini semua anggota keluarga Chimon berkumpul kecuali sang Nyonya Besar tentu saja.
"Keadaannya sudah stabil, aku memberinya obat penenang agar dalam waktu dekat ini ia tidak lepas kendali. Tuan Nanon, kau melakukannya dengan baik, setidaknya Chimon tidak melukai dirinya sendiri," kata Dokter Pha.
Nanon menghela nafas, "Bagaimana aku bisa menyembuhkan traumanya? Aku mengetahui penyebabnya sekarang tapi itu membuatku semakin tidak bisa memikirkan apa pun. "
Dokter Pha tersenyum, timbul kernyitan di dahi Off, Gun, Tay dan New. Mereka berempat tidak mengerti kenapa Dokter Pha malah tersenyum kepada Nanon yang bahkan tak memandang sang dokter, ia berfokus pada kakinya yang baru saja selesai diobati oleh Tay.
"Sejauh ini kau sudah melakukan hal yang terbaik Nanon, " seru Dokter Pha.
Nanon menoleh, ia tidak mengerti apa maksud dokter berwajah ganteng itu.
"Hatimu yang akan menyembuhkan Chimon. Sejauh yang aku lihat, aku tidak pernah kemajuan sepesat ini pada Chimon kecuali saat ia bersamamu. Kau begitu tulus memperlakukannya, aku bisa merasakannya meski hanya sekali melihatnya. Jadi bagaimana caranya itu hanya kau yang tahu. Dan aku akan dengan senang hati membantumu," kata Pha menjelaskan.
Nanon sebenarnya masih tidak mengerti tapi ia hanya bisa mengiyakan perkataan sang Dokter.
"Aku akan ke sini lagi untuk mengantarkan obat yang harus di konsumsi Chimon. Kalau begitu aku permisi, " kata Pha.
"Aku akan mengantarmu ke depan Dokter Pha, " seru Arm. Keduanya berlalu meninggalkan ruangan itu.
Nanon berdiri, melangkahkan kakinya menuju kamar yang ditempati Chimon sekarang. Ia duduk di tepi ranjang, memandang wajah damai Chimon yang belum sadar dari pingsannya. Pemuda itu sekarang tertidur, dan wajah damai itu setidaknya menenangkan sedikit perasaan Nanon yang cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENIAL (Completed)
FanfictionBagaimana jika kau mempersembahkan segalanya bahkan kehidupanmu, tapi berujung pada sebuah penolakan? Sekali lagi sebuah penolakan! "Kau berhak bahagia" ~ Gun "Kau sempurna untukku" ~ Off "Kau tidak tahu apa apa tentangku!" ~ New "Aku bahkan lebih m...