DENIAL
.
.
.
Tay sering lembur.
Satu minggu pekerjaannya menjadi sangat banyak karena persiapan produk baru yang akan diluncurkan oleh Sun Query Foundation. Sebenarnya Namtan sudah menawarkan cuti setidaknya untuknya, Off dan Nanon mengingat ketiganya baru saja menikah minggu lalu. Tapi untuk kedua kalinya-yang pertama menolak bulan madu-ketiganya kembali menolak tawaran cuti itu. Bukannya ketiganya tidak mau, tapi karena pernikahan mereka diadakan di tengah proyek peluncuran produk baru membuat ketiganya tidak bisa cuti begitu saja.
Langkahnya dengan pasti memasuki pintu Mension bersama dengan Nanon yang harus lembur dengannya. Wajah keduanya kusut dan terlihat sangat buruk, meski sebenarnya mereka tetaplah tampan. Ketika menyusuri lorong rumah yang sudah sepi karena sudah jam sebelas malam, keduanya tidak sengaja berpapasan dengan seseorang. Tentu salah satu penghuni rumah ini. Rahang Tay mengeras begitu saja ketika melihat penghuni rumah tersebut.
"Aku duluan Phi," kata Nanon yang duluan memasuki bagian rumah lebih dalam. Dia tidak ingin terlibat konfrontasi yang akan terjadi beberapa detik kemudian.
Tay dan pemuda di depannya saling menatap dingin. Ini sudah hampir satu minggu dan baru malam ini mereka kembali bertatap muka. Aneh bukan, mereka bahkan tinggal di atap yang sama, Tay juga tidak pergi dinas ke luar kota tapi mereka baru bertatap muka malam ini terhitung sejak senin pagi Tay harus pergi bekerja.
New dan dunia malam.
Perpaduan yang sungguh buruk bagi Tay, tentu saja pemuda itu begitu membencinya. Ia tidak suka dengan hal itu sejak mereka pertama kali bertemu di makan malam Namtan yang berujung dengan bantahan keras pemuda itu. Sayangnya Tay belum menemukan cara untuk memutuskan tali simpul perpaduan buruk itu.
Kalau tidak sekarang kapan lagi?
Meski belum selamanya setidaknya malam ini.
"Kau mau kemana Nyonya Vihokratana? Ini sudah sangat larut," kata Tay begitu dingin.
"Bukan urusanmu Tuan. Ini hidupku!" seru New. Pemuda itu juga menatap dingin Tay, ia tidak suka diatur apalagi oleh pemuda di depannya ini.
New melangkah dengan pasti, melewati Tay yang terlihat begitu menahan emosi. Tapi seperti biasa New tidak akan peduli dengan itu, karena pemuda manis itu memang tidak memperdulikan apapun bahkan pemuda yang sudah menjadi suaminya itu. Pengecualian untuk Gun dan Chimon.
GREP
Sebuah cengkraman kuat meraih pergelangan tangannya, langkahnya terhenti begitu saja dan ia berbalik untuk melihat pelakunya. New menatap tajam si pelaku yang balas menatapnya dengan dingin. Sebuah kilat amarah tak kasat mata terpancar dari kedua mata itu. Menyiratkan ketidaksukaan untuk hal yang berbeda.
"Siapa yang mengijinkanmu keluar Nyonya Vihokratana?" Tay bertanya dingin.
"Sudah ku bilang bukan urusanmu Tuan Vihokratana!" balas New tajam.
Si manis dengan rahang yang mengeras, si tampan dengan ekspresi datar dan dinginnya.
SRET
"Eh!"
New terkejut ketika diseret oleh Tay memasuki bagian rumah lebih dalam. Cengkraman Tay menguat dan ia bisa merasakan ada amarah di sana. Sebuah emosi yang tidak pernah New kenali dari seorang Tay Tawan. Kalau New tidak salah emosi ini antara amarah dan rasa takut.
Tay menyeret New dengan segenap kekuatannya berusaha meredam emosinya. Ia tahu New meringis sakit di belakangnya akibat cengkraman yang kuat darinya. Bukannya Tay tidak peduli hanya saja ia sedang tidak bisa menyalurkan emosinya pada apa pun sekarang. Tay terus menyeret New yang hanya terdiam dan sesekali meringis hingga mereka sampai di kamar. Tay mendorong New masuk lalu mengunci pemuda itu dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENIAL (Completed)
FanficBagaimana jika kau mempersembahkan segalanya bahkan kehidupanmu, tapi berujung pada sebuah penolakan? Sekali lagi sebuah penolakan! "Kau berhak bahagia" ~ Gun "Kau sempurna untukku" ~ Off "Kau tidak tahu apa apa tentangku!" ~ New "Aku bahkan lebih m...