Chapter 11

1.2K 174 9
                                    

DENIAL

.

.

.

New membuka matanya, kepalanya terasa berat tapi tetap berusaha mengumpulkan kesadarannya. Menoleh ke kanan dan ke kiri berusaha mengenali tempatnya berada sekarang.

"Astaga ini bukan kamarku! " seru New terperanjat begitu menyadari bahwa ia tidak berada di kamarnya.

Pemuda manis itu kemudian berusaha untuk mengingat apa yang terjadi terakhir kali saat ia membuka mata. Matanya melebar ketika mengingat perkelahian Kimmon dan Victor juga seringai Oab. Ia berstatus seorang tawanan yang akan dijadikan alat taruhan di perjudian balap liar. Ini sungguh mengerikan!

"Ah sial! Sekarang aku harus bagaimana? " gerutu New.

Pemuda manis itu mulai mencari ponselnya tapi nihil, ia tidak menemukannya di kamar itu. Ia berkeliling berusaha mencari jalan keluar tapi sialnya hanya ada satu pintu keluar dan sebuah ventilasi udara yang sepertinya tidak muat untuk ukuran tubuhnya.

"Ah sial sekali diriku, " gerutu New lagi. Ia hanya berharap bahwa ada yang sadar bahwa dirinya hilang. Setidaknya Toptap atau orang di rumah. Mungkin juga Tay tapi ia tidak berharap banyak karena pemuda itu sibuk tadi malam.

New menghela nafasnya semoga saja ia berumur panjang dan bertemu kembali dengan keluarganya. "Ah, aku jadi merindukan si Tawan yang menyebalkan itu. "

Sungguh New sangat berharap tadi malam bahwa ia akan ditemukan Tay dan pemuda itu membawanya pulang ke rumah. Kemudian memarahinya habis-habisan dan berujung pada pertengkaran hebat mereka. Tapi semua hal menyebalkan itu lebih baik daripada menjadi tawanan seperti ini.

"Kau sudah bangun ternyata! "

New kembali terperanjat, ia mendongak dan menemukan Oab ada di depannya dengan seringai lebar. Pemuda manis itu jelas merinding. New tahu Oab bukan orang baik-baik karena berani menyeretnya ke tempat ini.

"Apa yang kau inginkan dariku? " New berusaha agar terlihat berani tapi seluruh bulu kudunya berdiri.

"Tidak ada. Aku hanya menjadikanmu sebagai bahan taruhan di arena balap liar. Kau pasti mengerti hal itu, " seru Oab yang masih setia dengan seringainya.

"Kalian tidak akan mendapatkan apa pun dariku. Sebagai informasi aku sudah menikah! Jangan macam-macam denganku! "

Oab mencebik, "Well, itu tak masalah. Kalau kau sudah ada di tangan Kimmon atau Victor mungkin namamu sudah dicoret dari daftar keluarga. "

New melebarkan matanya karena terkejut mendengar kalimat Oab.

"Sudahlah, aku ke sini bukan untuk berdebat denganmu! Bawa dia! "

New berusaha melepaskan diri tapi ia tetap saja tertangkap oleh anak buah Oab.

'Tay, selamatkan aku! '

.

.

.

Gun berdendang ria ketika menyiapkan makan siang untuk Patrick. Semua maid yang membantunya tersenyum karena bisa mendengarkan suara indah Gun. Sepertinya cucu tertua dari Nyonya Besar mereka sedang dalam suasana hati yang baik.

Tapi itu tidak berlangsung lama ketika Arm yang tergopoh-gopoh memasuki dapur dan menginterupsi kegiatan menyenangkan Gun. Cucu tertua Namtan itu mengernyit ketika melihat ekspresi Arm yang masih mengambil nafas setelah berlari memasuki dapur. Perasaannya diliputi rasa tidak enak.

"Ada apa Arm? " tanya Gun.

Arm masih berusaha menetralkan nafasnya yang memburu agar teratur. Setelahnya ia mendongak menatap Gun dengan wajah yang begitu khawatir dan takut.

DENIAL (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang