Hampir lima belas menit Jena berdiri didepan cermin dengan pakaian yang belum siap.
Lain halnya dengan Mahesa yang sudah rapi dengan setelan seragam sekolahnya.Mahesa heran, kenapa Jena hanya berdiri disana, bukannya segera siap-siap dan pergi ke sekolah.
"Kenapa sih lo cuma berdiri disitu aja. Kalo kita telat lo mau tanggung jawab"
Jena membalikkan badannya ke arah Mahesa, "Kak Mahesa liat ini" ucap Jena sedikit frustasi
"Rok aku ngga muat"
Mahesa yang melihat itupun sontak tertawa, lantaran rok yang biasa Jena pakai menjadi sempit dan menapakkan lengkuk tubuh Jena, perutnya yang agak buncit.
"Lo lucu tau ngga, hahaha"
"Kok malah ketawa, ini gimana? Udah sempit"
"Pokoknya nanti kak Mahesa anterin aku beli yang baru"
Mahesa berhenti tertawa dan menatap Jena.
"Ngga mau!""Ini kan salah kak Mahesa, kakak yang buat perut aku kaya gini"
"Tapi gue ada latihan basket nanti"
"Nanti aku tungguin"
"Terus lo pake apa hari ini?"
"Pake ini dulu, besok baru ganti yang baru"
"Ngga pengap?"
"Sedikit, hehe"
"Lo kenapa sih Jen, dari tadi ngga bisa diem"
"Pengap"
"Kamu tau ngga, seragam aku udah sempit, makanya aku pake almamater kak Mahesa"
"Ngga beli?"
"Nanti, aku mau cari yang agak gede"
Tiba-tiba tangan Jena ditarik paksa oleh Raina.
"Jena! Ikut gue!""Raina,"
Raina membawa Jena ke belakang sekolah.
"Jelasin ke gue, apa hubungan lo sama Mahesa!?"
"A-aku ngga ada apa-apa sama dia"
"Lo bohong! Jelas-jelas gue liat lo berangkat bareng dia tadi"
"Aku,"
Plakk
Jena terkejut, ketika mendapat tamparan keras dari Raina secara tiba-tiba. Jena memegangi pipinya yang memerah.
"Raina""Itu teguran buat lo, jangan pernah lo deketin Mahesa lagi, atau gue ngga segan-segan nyakitin lo"
Ucap Raina sebelum dia benar-benar pergi."Kamu ngga makan?" Tanya Raina pada Mahesa yang duduk sendirian di pinggir lapangan
Mahesa melirik Raina sekilas lalu menatap ke depan lagi.
"Ngapain lo disini lagi?" Kata Mahesa dingin"Aku bawain makanan buat kamu" Mahesa melirik, kemudian berdiri
"Ngga usah ganggu gue lagi, kita udah selesai" Mahesa beranjak
"Apa karena Jena!" Mahesa menghentikan langkahnya lalu menatap Raina
"Apa karena lo suka Jena jadi lo putusin gue"
"Jawab Mahesa!!""Lo ada masalah apa sih sama Jena, sampai lo sebenci ini"
"Karna dia saudara tiri gue! Dia udah ngambil bokap gue!"