Gokigenyou manteman🌻🌻🌻
Maaf kalo bagian ini rada hiperbola🙆♂️🙆♂️
Aku harap kalian suka🤗🤗
Fyi. OOC untuk kepentingan cerita lopeyu. Pict its not mine🦋🦋 Mmaaf kalo ada typo.
Jangan lupa olahraga setiap pagi bersama Nanase Riku. Hwhwhw berkat Riku jadi pengen olahraga:)))))
Besok si kembar ulang tahun yeay👑👑
Song for today👉👉 "Heaven"-EXO
Enjoy and happy reading!
Hope you always feel happy!!
8 Juli 2021
---//---
Bukan meremehkan atau apa. Mereka berenam hanya membangun mental yang sudah berubah selembut puding kesukaan Tamaki. Kata-kata positif bukan hal aneh kalau berhadapan dengan keadaan yang meragukan keselamatan nyawa seperti ini.
Ya, maaf saja kalau terdengar meremehkan.
Setidaknya mereka sudah terkena karma sekarang. Sangat cepat. Terlalu cepat.
"Jangan menyerang balik roh hewan! Hindari pertarungan dan lari!" Mitsuki berteriak memperingatkan teman-temannya. Kedua kaki kecilnya dengan sigap dan mudah melompati dinding yang lebih tinggi dua kali lipat dari tubuh Mitsuki.
Iori menarik napas singkat. Mereka terpaksa harus berpencar karena sambutan luar biasa 'ramah' dari peliharaan lucu penjaga kuil agung. Iori berdiri di atas dinding semak, matanya menemukan surai-surai yang bergerak tak beraturan menghindari sesuatu. "Tolong tahan kekuatan sihir kalian. Karena kita berpencar aku tidak bisa menyembunyikan keberadaan sihir yang terlalu berlebihan. Pastikan ikuti saran Nii-san!"
Merasa teman-temannya sudah mengerti, Iori memilih berbalik mengamati taman labirin di bawahnya. Sekarang berkat keberadaannya yang ada di tempat yang lebih tinggi, dia bisa melihat dengan jelas seluruh kediaman. Iori membuang napas berat. Yamato tidak berlebihan saat bilang luas tempat ini tidak main-main. Bahkan Iori sedikit ragu mereka bisa melewati labirin ini sebelum fajar.
Apa pembuat taman labirin ini ingin orang-orang yang masuk bermain ke sini mati? Tingkat kerumitannya terlalu tinggi dengan luas taman yang setara dengan halaman akademi. Orang seperti Tamaki atau Yamato pasti akan menyerah dengam mudah. Paling lama mereka berdua berjalan sepuluh langkah.
Terkutuk untuk orang yang mencetuskan pembuatan taman labirin ini. Sudah tidak berguna, tidak mengasikkan sama sekali, dan bisa menjadi salah satu penyebab kematian yang paling tinggi.
Iori mendesis kesal. Dia bisa merasakan sesuatu mendekat ke arahnya. Apa roh hewan tahu kalau dia baru saja menghina rumah sekaligus tempat bermain mereka?
Iori mengambil ancang-ancang dan melompat ke atas dinding semak yang ada di hadapannya. Melompat-lompat seperti tupai adalah cara paling cepat dan tepat, kalau teman-temannya yang lain pintar pasti sebentar lagi mereka bisa keluar dari taman menyebalkan ini. Beruntung tanaman yang menjadi dinding labirin cukup kuat menahan beban tubuhnya, hanya perlu mengatasi tubuh yang bergoyang-goyang sebentar.
SSSSHHSS
Suara desisan terdengar cukup jelas dari belakang, Iori spontan melompat ke depan. Hampir saja dia jatuh terjerembap ke bawah. Iori menoleh ke belakang. Menyeringai tipis. Kali ini lawannya adalah binatang melata yang lambat.
Dia tidak meremehkannya, lho!
Iori melompat lagi, kali ini lebih cepat. Fokus mengabaikan dinding semak yang bergoyang, dia berhasil menjejak ke atas enam dinding dalam waktu singkat. Iori merasa tidak perlu repot-repot memastikan ular menyeramkan di belakangnya. Keuntungan yang membuat dia memilih jalur atas adalah mudah menghindari roh hewan yang tidak cocok melompat seperti caranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Note [Olympuss Magic] [AU IDOLiSH7] (END)
FanfictionHey, itu semua hanya hasil kebosanan para leluhur. Jatuh pada takdir? Sepertinya bukan. Di dunia dengan hanya ada warna hitam dan putih, mereka mau tidak mau harus mencari sosok apel yang dapat melepaskan kutukan mereka. Iori tidak percaya, tapi beg...