---//---
Dunia terkadang bisa aneh. Beberapa orang sering melontarkan kata-kata kasar seperti itu. Ada juga yang mengeluh kalau dunia itu tidak adil. Dunia adalah neraka yang sesungguhnya. Wujud asli dari kehancuran. Mengombang-ambingkan kehidupan lebih parah dari pada menaiki sepatu terbang di awal masuk akademi pengembangan dini.
Bagaimana kalau yang sebenarnya aneh itu adalah manusia dan hubungannya dengan manusia lain?
Ikatan itu menyeramkan. Tidak hanya karena berdasarkan satu darah. Kesetiaan, keserakahan, ketakutan dan masih banyak lagi adalah bentuk dari kehancuran itu sendiri. Tentu saja hubungan manusia tidak melulu berwujud sesuatu yang jahat. Mungkin kalau disebutkan akan terlalu banyak dan rumit.
Seperti yang Iori pikirkan kata yang paling cocok untuk alam semesta mungkin istimewa. Unik. Penuh kejutan. Selain itu kata berharga sangatlah cocok untuk gelar yang bersanding dengan dunia. Sama halnya apabila kata "dunia" diganti dengan "manusia".
Manusia itu istimewa. Unik. Penuh kejutan. Berharga.
Sekaligus tidak mudah dimengerti.
Rumit. Mengerti diri sendiri saja sulit.
Ada yang bilang kalau mencoba memahami manusia harus dimulai melalui perasaan.
Lucu sekali. Iori tidak punya perasaan jadi, dia akan memilih dengan cara berpikir saja. Sesuai kodratnya pengguna sihir athena yang diberkati alam semesta dengan kebijakan.
Iori akhirnya menyandarkan tubuhnya di bawah pohon yang baru-baru ini mendapat keberkahan tak ternilai sebuah kehidupan kedua. Ya. Sekarang dia mengistirahatkan diri di pohon kebanggan akademi yang sempat mati di tangan Tamaki. Mana peduli Iori dengan larangan akademi untuk menjaga jarak. Baginya pantangan itu membuat tempat ini menjadi ruang sendiri untuk Iori.
Dia butuh waktu santai sekarang setelah bekerja keras menggunakan sihir berulang kali untuk menambal kekacauan—yang dia ciptakan— yang ternyata meninggalkan jejak di tiap jengkal akademi. Iori mendesah berat. Dia tidak menyangka hasil karya sihirnya sampai bisa membuat Iori kelelahan. Tidak. Sihir Iori itu bukannya tak terbatas, tapi dia sendiri cukup percaya diri dengan stamina dan kemampuannya. Bukannya sombong, dia hanya terlalu pandai dalam urusan sihir.
Pengguna sihir athena harus begitu.
Oke. Ini kabar baik. Artinya meski dia terikat dengan sihir athena yang sempurna, Iori masih manusia yang juga merasakan kelelahan.
Sekaligus juga sebuah kabar buruk.
Mata Iori menerawang jauh ke depan. Maniknya menangkap bagian pucuk atap akademi yang lumayan terlihat dari tempat dia bersandar. Dia jadi teringat pada Mitsuki dan yang lain. Kelas khusus bisa dikatakan punya suasana yang jauh berbeda dari kelas biasa. Tentu saja dalam artian yang buruk. Belum lagi kelas khusus tidak memberikan jeda pada murid untuk bernapas bebas. Sudah melebihi hitungan jari tangan dan kaki mereka keluar masuk kelas khusus setelah menyelesaikan hukuman. Menurutnya sebuah keajaiban Yamato dan Tamaki bisa bertahan sampai sekarang.
Seharusnya sekarang mereka sedang makan siang. Iori tidak berniat turun 'sih. Jarang-jarang alam semesta membiarkan ketenangan mampir dan memberi kesempatan bersantai padanya. Bagaimana dengan pelajaran tambahan miliknya? Maaf saja, tapi itu semua tidak masalah. Dia bahkan bisa saja memilih untuk tidak mengikuti kelas khusus.
Bagaimana dengan tugasnya? Iori menyeleseikan semuanya sebelum batas waktu yang ditentukan. Seorang diri dengan hasil yang pasti tanpa cela.
Iori perlahan mengusap pipinya sendiri. Ada plester luka di sana. Masih lumayan sakit, tapi tidak seburuk tadi pagi. Apa karena dia berada di tempat yang sama dengan pemilik sihir apollon membuat keadaannya selalu lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Note [Olympuss Magic] [AU IDOLiSH7] (END)
FanfictionHey, itu semua hanya hasil kebosanan para leluhur. Jatuh pada takdir? Sepertinya bukan. Di dunia dengan hanya ada warna hitam dan putih, mereka mau tidak mau harus mencari sosok apel yang dapat melepaskan kutukan mereka. Iori tidak percaya, tapi beg...