Hidupku adalah milikku sendiri jadi jangan menambahnya rumit dengan kehadiran dirimu~~ Kim Rowoon.
Hyeyoon menata baju-baju yang didapatnya selama dia berada di sini_ di Birmingham_ dengan rapi gadis mungil itu mulai memasukan semua bajunya ke dalam sebuah koper satu persatu kecuali baju yang dibelikan oleh Rowoon. Dengan dingin Hyeyoon memisahkan baju-baju yang didapatnya dari Rowoon dan meletakannya di atas ranjang. Bibirnya berkedut seakan-akan ingin mengatakan sesuatu tapi urung dilakukan, dia hanya melirik ke arah tas selempangnya dan tersenyum membayangkan isi yang ada dalam tas mungil itu.
"Tiga jam lagi pesawatku akan berangkat," ujar Hyeyoon menatap jam yang ada di tangan kanannya. "Tak ada salahnya jika aku bermain lebih dulu." lanjutnya lagi meraih tas mungilnya dan berjalan melangkah keluar kamar.
Hyeyoon melangkahkan kakinya menuju sebuah ruangan yang paling mewah dan yang paling berkelas menurutnya di hotel ini__ yaitu kasino.
Dengan dihisasi lampu yang berwarna warni dan dekorasi ruangan yang bernuansa warna hijau membuat kasino itu nampak megah dan segar untuk dipandang, belum lagi harum hutan pinus dan akasia yang berasal dari pengharum ruangan membuat siapa pun akan merasa nyaman jika sudah berada di dalamnya, seperti menghirup udara alam bebas. Hal seperti itulah yang dialami Hyeyoon, begitu kaki mungilnya melangkah masuk ke dalam hidungnya langsung mencium bau hutan pinus yang menyegarkan.
"Seumur hidup baru kali ini aku melihat kasino," ujar Hyeyoon sedikit takjub, dia merasa exited dengan keberaniannya__ walaupun dia bukan seorang penakut tapi tetap saja segala hal yang kini ada di depannya adalah hal yang baru dan pertama kali baginya.
Senyum terukir di sudut bibir Hyeyoon saat melihat orang-orang yang tengah bermain. Tempat ini tak hanya dikunjungi oleh laki-laki saja, tapi dia juga melihat banyak wanita yang tengah bermain, membuatnya sedikit bersemangat ingin merasakan keberuntungan juga.
"Hyeyoon-ah__" panggil seseorang dengan suara yang sangat dikenal Hyeyoon.
"Beth!" ucap Hyeyoon senang, bergegas dia menghampiri Beth yang tengah berdiri di dekat sebuah meja bulat bertuliskan nomer 4 dengan begitu banyak pengunjung__ entah permaianan apa yang sedang dimainkan mereka? Dengan santainya wanita muda itu tengah melihat orang-orang yang sedang bermain.
"Apa kabar? Aku kira kau tak akan pernah menginjakkan kaki di tempat seperti ini?" tegur wanita itu tersenyum ke arah Hyeyoon.
"Apa kau pikir aku termasuk orang suci, Beth. Sehingga aku tak harus mengunjungi tempat ini?" ujar Hyeyoon balik bertanya.
Beth terkekeh mendengar jawaban Hyeyoon, dia semakin menyukai gadis mungil itu dan segala tingkah polahnya. Jawaban jujur dan terus terang yang selalu keluar dari mulut Hyeyoon membuatnya semakin sadar bahwa gadis seperti Hyeyoon jarang sekali ditemui.
"Apakah kau sadar Hye, kau itu terlalu lugas untuk ukuran seorang gadis?" keluh Beth.
"Apa itu buruk?!"
"Tidak juga, tapi bisakah kau tak selugas itu, aku hanya takut kau akan mudah dimanfaatkan oleh seseorang." geleng Beth tak keberatan sekaligus memberi nasehat.
"Thank you, Beth. Its been worrying me," senyum Hyeyoon manis, sehingga menampakan kedua lesung pipinya yang indah, membuat Beth berdecak kagum.
"Kau tau Hye, kau punya lesung pipi yang indah. Aku sebagai seorang wanita saja menyukainya, apalagi seorang pria, dia pasti akan dengan mudah tergila-gila padamu." puji Beth dibalas gelengan Hyeyoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winning Your Heart
FanfictionMemenangkanmu sama sekali tak mudah, aku harus berjuang melelehkan hatimu yang beku, sebeku salju di musim dingin~~Kim Hyeyoon Hatiku tidak beku begitu saja, aku hanya terlalu malas terlibat dengan urusan yang bernama cinta~~Kim Rowoon Ketemu lagi d...