Mari berteman, jika hari ini kau belum bisa jatuh cinta padaku mungkin esok hari kau akan mencintaiku~~ Kim Hyeyoon.
"Bi, tolong buatkan teh." perintah Rowoon pada pembantu yang ada di rumahnya, sesampainya dia disana.
"Baik tuan."
"Bi, bibi lihat mommy?" sebelum pergi Rowoon kembali bertanya.
Wanita paruh baya yang dipanggil bibi itu pun menggeleng.
"Oke kalau begitu bi."
Sepeninggal sang bibi Rowoon mulai mencari keberadaan Emily__ ibunya__ ke seluruh penjuru ruangan, mulai dari dapur di mana sang ibu selalu sibuk membuat kue tapi ruangan itu kosong, dapur itu sangat lengang yang ada hanya bibi yang sedang membuat minuman untuknya, kemudian dia berjalan ke arah kamar mandi, berharap bisa menemukan sang ibu disana mungkin saja beliau sedang mandi atau apapun itu__ pikirnya, tapi ternyata tempat itu kosong juga. Hingga akhirnya Rowoon berjalan ke ruang tengah di mana biasanya sang ibu bercengkrama dengan sang ayah. Dan benar saja, belum juga dirinya sampai di ruang tengah, terdengar suara tawa yang berasal dari Emily dan sang ayah.
"Bi, antarkan tehnya ke ruang tengah." ujar Rowoon kembali lagi ke dapur.
"Baik tuan."
Rowoon berjalan mendekati kedua orang tuanya. "Mom, aku mencarimu kemana-mana, dan ternyata mom berada disini?"
Emily menoleh ke arah Rowoon, suara tawanya berhenti, berganti dengan sebuah senyuman keibuan.
"Wah Woon, mommy tak percaya sekarang kau begitu sering mengunjungi kami."
Rowoon menanggapi sepintas lalu, dia mengambil tempat duduk di depan sang ayah dan memperhatikan raut senang di wajah sang ayah. Rowoon menoleh ke arah sang bibi yang tengah berjalan ke arahnya dengan secangkir teh di tangan.
"Terima kasih, bi." ucapnya.
"Sama-sama tuan."
"Dad.. aku lihat wajah daddy terlihat sangat senang, apa ada yang membuat daddy bahagia? Apakah ada kabar gembira?" tanya Rowoon sepeninggal sang bibi sembari mencomot pie strobery yang tergeletak di meja.
"Benarkah? Daddy rasa biasa saja." cengir Kim Sang Yoon.
"E-eu-eum.." geleng Rowoon dengan mulut penuh makanan. "Terlihat sangat jelas dad."
Emily tersenyum, dia menatap anak semata wayangnya dengan seksama, ada sebersit pujian dalam hatinya saat melihat ketampanan wajah Rowoon.
"Daddy hanya terlalu senang, Woon."
"Iya tapi karena apa?"
"Habiskan dulu makannya, nanti mommy akan jelaskan."
Rowoon mengangguk setuju, buru-buru dia menghabiskan pie strobery buatan ibunya yang sangat lezat__ menurutnya.
"Oke, done."
Rowoon mengusap bibirnya dengan ujung jarinya, mengusir remah-remah yang memenuhi bibir sensualnya tersebut. "Sekarang jelaskan padaku apa yang membuat daddy dan mommy terlihat sangat bahagia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Winning Your Heart
FanfictionMemenangkanmu sama sekali tak mudah, aku harus berjuang melelehkan hatimu yang beku, sebeku salju di musim dingin~~Kim Hyeyoon Hatiku tidak beku begitu saja, aku hanya terlalu malas terlibat dengan urusan yang bernama cinta~~Kim Rowoon Ketemu lagi d...